BAB 17: DIA ANNISA

374 15 1
                                    

Kheira dan Alvin berjalan beriringan di koridor sekolah. Mereka akan pulang bersama hari ini.

"Al, gue lihat-lihat lo cocok tau sama Dyana" celetuk Kheira tiba-tiba.

Alvin menatap datar istri nakalnya tersebut. "Terus karena lo bilang gue cocok sama Dyana, lo cocok sama Adrian. Gitu?" tanya Alvin.

Kheira yang biasanya ketus kini tertawa menatap Alvin. "Kalau iya gimana?" tanya Kheira.

Tanpa sadar Alvin mendengus. "Ya udah balikan aja sana sama mantan lo," ucap Alvin berjalan cepat mendahului Kheira.

Kheira mendelik melihat Alvin yang berjalan cepat mendahuluinya. "Kok marah? Gue cuma bercanda loh," gumam Kheira.

Kheira berlari menyusul Alvin. Gadis itu berusaha menyamakan langkahnya.

"Al, jangan cepat-cepat jalan lo, bego! Lo mau-- akh!"

Ucapan Kheira berhenti ketika ia menabrak seseorang. Alvin memberhentikan langkahnya, cowok itu menatap datar dua gadis yang saling bertabrakan tersebut.

"Eh, sorry, El. Aku nggak sengaja," ucap gadis itu. Kheira menatap gadis itu tajam, melihat gadis di depannya ini entah kenapa ia menjadi emosi.

"Lo sengaja?" tanya Kheira nyolot.

"Loh! Kok kamu jadi marah, kamu yang jalan nggak liat-liat," ucap Annisa membela diri.

"Mau lo apa sih, anjing? Nggak lo, nggak cowok lo, semuanya gangguin hidup gue. Belum puas lo sama yang dulu?" tanya Kheira.

"Kamu kok ungkit-ungkit masa lalu, sih? Belum move-on? Move on, El, itu udah lama banget. Masih belum ikhlas? Katanya kamu udah ikhlasin," ucap Annisa membuat emosi Kheira ingin meledak seketika.

"Terus masalah lo apa lagi sama gue? Lo yang cari masalah. Kenapa? Hidup lo nggak bahagia, ya? Ya, iyalah, siapa juga yang bahagia dengan merebut sesuatu dari sahabatnya sendiri," ucap Kheira diakhiri senyum sinis.

Sementara Alvin yang berada disana hanya melipat tangannya dan menatap pertengkaran tersebut. Ia tidak akan ikut campur walaupun itu masalah Kheira.

"Karena kamu merebut segalanya dari aku dulu, El! Kamu itu perebut, kamu jahat, kamu anggap aku sebagai sahabat tapi kamu rebut semua kebahagiaan aku," ucap Annisa.

Kheira tersenyum sinis, tangannya mencekam dagu Annisa sehingga menatap matanya. "Lo ingat-ingat lagi deh, siapa perebut sebenarnya. Gue males kalau ingat masa lalu, sampah semua. Termasuk lo dan cowok brengsek itu," ucap Kheira pelan.

Kheira menghempaskan dagu Annisa setelah mengatakan itu. Gadis itu memberikan senyum mengejek terlebih dahulu sebelum mengajak Alvin meninggalkan Annisa yang kesal setengah mati.

***

Kheira menatap datar cewek yang bergelayut manja di lengan suaminya. Seharusnya ia sudah pulang daritadi dan bersantai dirumah. Namun, hama dalam perjalanan pulang tiada habis-habisnya.

"Dy, minggir deh lo. Gue mau pulang," ucap Alvin mencoba melepaskan tangan Dyana dari lengannya.

"Kamu kok gitu, Vin. Dulu, 'kan kita sering kayak gini. Bahkan aku pernah cium pipi kamu," ucap Dyana melirik Kheira dengan ekor matanya berharap Kheira cemburu dan hubungannya dengan Alvin renggang.

"Heh, cewek centil! Mending Lo minggir deh, gue mau pulang sama cowok gue." Kheira menarik kasar Dyana dan membawanya menjauh dari Alvin. Lalu gadis itu berdiri disamping Alvin.

"Kayaknya kamu harus mandi, pakai sabun banyak-banyak. Takutnya nanti kamu gatal-gatal, Sayang," ucap Kheira.

Alvin terdiam. Cowok itu tau, Kheira memanggilnya sayang hanya untuk memanas-manasi Dyana saja.

ISTRI NAKAL PAK KETUWhere stories live. Discover now