Bab 26

38.4K 3.2K 38
                                    

Setelah lama tidak bertemu dengan dua sahabatnya saat kuliah, kini Raya senang bisa bertemu dengan Erina dan Intan. Dua sahabatnya itu sengaja datang dari Surabaya ke Malang untuk bertemu dengan Raya.

Erina dan Intan tiba pada hari Jumat malam dengan menggunakan kereta. Mereka bilang ingin mencari pengalaman baru berpegian menggunakan kereta. Raya menjemput temannya di stasiun. Sebelum membawa kedua temannya pulang ke rumahnya, ia mengajak mereka berdua untuk membeli makan.

"Sebenarnya, selain mau ketemu sama kamu, Erina ada maksud lain ke Malang," beritahu Intan selagi mereka menunggu pesanan diantar.

"Mau ngapain? Jalan-jalan ke tempat wisata?" tanya Raya antusias. "Tenang aja, nanti aku antarin kalian jalan-jalan ke tempat wisata yang kalian mau."

Erina menampilkan cengiran. "Itu salah satunya. Tapi ada tujuan lain selain itu."

"Terus apa?"

Sebelum Erina sempat menjawab, Intan yang langsung menjelaskan. "Erina lagi main dating apps. Dia match sama cowok asli Malang. Beberapa kali udah chat, dan si Erina bilang mau ke Malang. Sama si cowok diajakin ketemuan."

"Aku nggak berani kalo ketemu sendirian, makanya aku berniat ngajak kalian berdua," sahut Erina menambahkan.

"Kapan?" tanya Raya menatap Erina.

"Rencananya sih besok. Aku udah bilang kalo hari ini baru sampai Malang."

"Oke, besok bakal aku antarin," sahut Raya. "Kamu kok nggak pernah cerita lagi dekat sama cowok di dating apps?"

"Jangankan kamu, aku aja baru tau," seloroh Intan.

Raya sontak menatap wajah Intan dengan tatapan tak percaya. "Kamu baru tau?"

Intan mengangguk. "Nih anak baru bilang waktu udah di kereta. Siapa yang nggak kaget waktu dia ngasih tau kayak gitu."

Raya berdecak sambil geleng-geleng kepala. "Ganteng, gak?"

Erina tersenyum malu-malu. "Lumayan kok. Wajahnya manis, nggak ngebosenin buat dilihat. Suaranya serak-serak basah gitu."

"Udah sering video call, ya?" Kali ini giliran Intan yang bertanya.

Erina mengangguk. "Lumayan sering. Makanya dia ngajak buat ketemu."

Raya menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi. Kedua tangannya terlipat di depan dada, tatapan matanya tidak lepas menatap Erina. "Kenapa kamu yang datang ke Malang buat ketemu dia? Kenapa bukan dia yang datang ke Surabaya buat datangin kamu?"

"Iya, kenapa harus kamu yang inisiatif duluan?" tanya Intan menimpali.

Erina menghela napas panjang. "Dia udah bilang mau main ke Surabaya, tapi kebetulan Intan ngajak main ke Malang ketemu sama kamu. Yaudah sekalian aja ketemu sama dia," ucapnya menatap Raya dengan tersenyum.

"Kalian udah kenal berapa lama?"

"Kayaknya udah lebih dari satu bulan deh," jawab Erina berusaha mengingat-ingat.

"Kamu nggak pernah kirim pap yang aneh-aneh kan ke cowok itu?" tanya Intan dengan nada tajam.

Erina menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Siapa namanya? Kerja dimana? Umur berapa?" tanya Raya beruntun

"Namanya Firhan, kerja di salah satu perusahaan di Malang. Dia tiga tahun lebih tua dari kita."

Raya dan Intan sontak manggut-manggut mendengar jawaban dari Erina.

"Besok kalian ngawasi aku dari jauh. Kalo aku nggak nyaman ngobrol sama dia, aku bakal kirim chat ke kalian. Itu artinya kalian berdua harus datang dan bawa aku menjauh."

Jagad Raya [Completed]Where stories live. Discover now