22. ALZELVIN || PAPA

301K 15.2K 3.3K
                                    


HI DEAR, SENGKU SENGKU. KA NAR UPDATE KEMBALI. TERHITUNG 4 HARI INI NGILANG HUHUHU. TENANG. AKU MASIH AKAN UPDATE DI WATTPAD SAMPAI CERITA INI TAMAT.

GIMANA HARINYA?

KALIAN PERNAH MENU BOCAH YANG KAYAK MODELAN AL NGGAK SIH?
YANG MIRIP MIRIP TINGKAHNYA GITU.

Oke deh. Lanjut

Vote 5k + komen 2 K next chapter

Setelah masuk kedalam mobil, semua teman temannya pun melongo menatap kepergian Al

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Setelah masuk kedalam mobil, semua teman temannya pun melongo menatap kepergian Al. Dikiranya niat banget mau di culik, kok mau mau saja masuk mobil orang asing.

"Ayo cemua kita lapol ke Mommy nya Al, capa tau Al di tabok kalena nggak nulut," Zero langsung menggayuh sepedanya meninggalkan taman bermain komplek itu, dengan kecepatan ektra menuju rumah Al yang berada dipaling ujung komplek perumahan tersebut.

Al hanya cengengesan di dalam mobil, bocah itu pernah punya rasa takut sama sekali. Apalagi memang sudah kenal dengan Darren dan Leo, bukannya takut malah bisa jadi bahan hujatan bocah itu.

Setelah mereka tak terlihat Al kembali duduk manis disamping Darren. Anak itu siap menghujat lelaki yang ada sebelahnya. Jangan harap bisa terhindar dari ucapan random bocah itu, "Om? Kok numpang telus sih, nggak punya mobil cendili ya?" tanya Al dengan tatapan polosnya.

Mendengarkan pertanyaan Al, tentu saja lelaki itu tak terima, bisa bisanya dibilang numpang. Apa itu numpang asing sekali di telinga orang kaya?

"Numpang? Le, Lo bisa translate numpang ke bahasa gue nggak?" Darren menendang jok yang di duduki asistennya itu.

"Numpang is nebeng, bos, dalam bahasa latin ya nggak punya mobil tapi ngikut orang yang punya mobil," Leo menjawab dengan santainya.

Al juga ikut menendang, padahal kakinya tidak sampai. " Om bos numpang ke om Leo ya?" Tiru Al berusaha menendang tapi apalah daya kaki tak sampai.

"Ini kan mobil papa, mana mungkin papa nebeng. Papa orang kaya, kalau al mau tau, papa mobilnya banyak, sangat banyak, kamu mau pun papa kasih,"

"Mobil apa? Mobil Tamiya? Al juga bisa beli, tante juga beliin Al."

Darren menghela napas kembali, cape juga jika punya anak yang sifatnya sama.

"Jadi om numpang mobil kan?" Al kembali bertanya.

"Tuh yang nebeng yang jadi drivernya, jelas jelas ini mobil papa, " sambil menunjuk Leo yang baru saja menghela napas, Lelaki ganteng itu tidak terima dikatakan melarat.

"Papa capa?" Al mendekat kan kepalannya, menatap Darren dengan mata beningnya. Mengamati Darren dengan seluruhnya, tidak

" Papa Al lah, mulai sekarang panggil om dengan sebutan papa? Mau kan Al?" Darren tersenyum penuh kelembutan, ia menepuk dadanya dengan penuh kebanggaan.

ALZELVINWhere stories live. Discover now