"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?"
Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi.
Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berjuang sendiri melahirkan anaknya tanpa suami. Menjadi ibu tunggal bukanlah hal mudah, apalagi lambat...
Faktanya bahwa cinta sepihak akan menyakiti kedua belah pihak.
Erenora.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Papa Kenji juga ga pulang lo mom, katanya di laut," ucap Al yang tiba tiba sudah berada didekatnya. Sambil membawa dot dan baju tidur yang lumayan kusut serta berantakan ditambah dengan rambut yang acak acakan, bocah ganteng itu pun sesekali mengosok gosok matanya dengan tangannya.
Nora yang tersadar ada anaknya seketika mengelap air matanya. Seolah tidak terjadi apa apa, raut wajah perempuan itu seketika tersenyum kearah anaknya. "Loh, kok bangun? Mommy baru aja mau bobo juga," ucapnya sambil mengangkat tubuh kecil itu untuk duduk di kursi sebelahnya.
"Cucu Al abis mom, yang tadi rasanya gak manis Al gak suka," ucapnya sambil cemberut.
Nora berusaha tersenyum mesti dari matanya terlihat ia sedang terluka. Susu Alzelvin memang habis, tadi membuat kan susu pun dari sisa yang ada di wadahnya. Ia tidak mampu membelikannya sekarang, Nora harus menunggu uang gajinya 3 hari lagi.
Begitulah kehidupan Nora dan anaknya, sangat pas pasan. Hidup di kontrakan 2 petak kecil, cukup kamar dan dapur saja.
"Besok mommy buatkan yang Al suka yah, buat malam ini susu ini dulu ya?" Rayu Nora sambil mengelus kepala sang anak.
Dengan polosnya Al mengangguk, " Al cuka sedih setiap nunggu papa sampai pagi, tapi papa nggak pulang pulang." Ucapnya penuh harap, tentunya membuat Nora seketika meneteskan air matanya.
Apa yang di tunggu? Siapa yang akan datang? Nora pun tidak tau. Kekasihnya sudah meninggalkannya. Darren bahkan sama sekali tidak ada kabar. Ia pergi entah kemana. Pernah Nora berharap mungkin setelah 4 tahun lulus, Darren akan pulang ke indonesia dan mengurus Omanya. Tapi nihil, beberapa kali Nora menanyakan keberadaan Darren kepada Asisten rumah tangga Oma pun tidak menemukan jawaban.
Nora mulai menyerah, 5 tahun lebih Nora menunggu. Tidak ada yang bisa harapan lagi dari Darren. Nora mungkin yang egois, Nora mungkin yang tidak bisa mengerti tentang Darren. Sampai di titik ia perlahan sadar jika semua tidak bisa di paksakan.
Nora mulai berfikir bahwa cinta sepihak itu menyakiti kedua belah pihak.
Nora mulai menyesal pernah mengenalkan Darren kepada Al. Nora takut Al semakin kecewa saat tahu ayahnya tidak akan pernah datang.
"Mom, kalo papa datang pas hujan hujan gini, apa nggak kasian ya? Pasti kedinganan."
Al seperti meracau, ucapan Al seperti tali yang menghimpit paru paru Nora. Perempuan itu sulit sekali bernapas, matanya penuh air mata yang ia tidak bisa sembunyiin dari malaikat kecilnya.
