Edo menepuk jidatnya. Lalu menatap sinis pada Bastian. Sedangkan Bastian hanya bisa tersenyum sinis.
Kemudian Edo menatap Cinta, tapi, Cinta malah mimisan.
"Cinta! Kamu mimisan!" Edo panik.
Cinta pun kemudian sadar dari syok beratnya, ia menggeleng-gelengkan kepalanya. "Ha? Owh..." Cinta mengelap hidungnya yang mengeluarkan darah itu.
"Jadi bener kalian habis begituan?" Tanya Cinta dengan suara yang sedikit gugup.
"Ck! Bastian cuman bercanda kok, sayang." Ujar Edo.
"Iya bener, kenapa? Lo gak suka?" Ujar Bastian terlihat songong.
Cinta menghela nafas, mengelus dadanya, memejamkan matanya, lalu...
"Aaaaaaakkkkkk!!!" Cinta ngereog, ia menjambak rambutnya sendiri.
Bastian dan Edo pun kaget. Kenapa Cinta seperti orang kesurupan. Ada yang bisa jelaskan?
"Gue gak kuat! Gue gak kuat!! Kak, semalem main berapa ronde?!" Tanya Cinta sambil memegang kedua tangan Bastian. Sedangkan Edo memijat pelipisnya.
Bastian kemudian terkekeh sinis sambil melirik pada Edo. "Tiga ronde." Jawab Bastian.
"Aaaakkkkk!!!! Yaudah aku rela Kak Edo buat Kak Bastian! Aku rela!! Mulai sekarang, kalian harus lebih sering-sering ngewe, ya!! Biar Kak Edo cepet hamil! Aaahhkkk!! Gue gak tahan! Ahhkkk!?!!" Cinta ngereog brutal. Sampai-sampai siswa dan guru-guru yang berjalan di sekitarnya menatap aneh padanya.
Kemudian Cinta menoleh pada Edo. "Kak, jangan khawatir sama perasaan aku. Aku gak bakal galau atau sakit hati kok. Tenang! Aku malah bahagia!! Mulai sekarang kita putus dan Kakak harus jadi miliknya Kak Bastian! Harus! Gak mau tau! Aku maksa soalnya!"
Kemudian Cinta meraih tangan Edo dan Bastian lalu ia menyatukannya. "Dengan menyebut nama Tuhan, aku bersaksi bahwa kalian berdua mulai sekarang sudah menjadi pasangan seumur hidup!"
"Dah. Sekarang aku mau pergi ke kelas dulu. Babay couple ku tersayang! Muach!"
Bastian dan Edo hanya bisa melongo. "Dia waras, kan?" Tanya Bastian sambil menatap kepergian Cinta.
Edo kemudian melirik tak suka pada Bastian. "Tanya gue?" Ujar Edo begitu sinis.
Bastian kemudian menoleh pada Edo. Lalu menghela nafas panjang. "Gue minta maaf, gue khilaf, gue semalem terlalu emosi, gu-"
"Cukup. Gue udah gak mau sahabatan sama Lo lagi. Mulai sekarang anggap kita gak saling kenal!" Edo kemudian melangkah pergi dari hadapan Bastian dengan jalan yang tertatih-tatih.
"Ck! Do!" Bastian berdecak lalu mengejar Edo.
.
"Baik anak-anak, di sini Bu Guru mau bilang, kalau mulai hari ini saya tidak akan mengajar kalian lagi. Dikarenakan Bu Guru akan pensiun." Ujar Wali kelas Gara.
Semua terlihat senang saat wali kelasnya yang garang itu udah pensiun. Sedangkan Gara terlihat sedih, karna Bu Guru yang ia sukai sudah tak lagi mengajarnya.
"Dan mulai hari ini juga, kalian akan mendapatkan wali kelas baru. Silahkan masuk Pak Adit."
Wali kelas baru itu pun berjalan masuk ke dalam kelas. Dengan wajah gantengnya, semua siswi cewek di kelas itu pada terpesona. Senyumannya yang begitu terpancar dan menggoda.
"Anjir ganteng banget."
"Fiks, gue gak bakal bolos lagi kalo dia wali kelasnya."
Semua siswa-siswi di kelas itu pada berteriak histeris.
Sedangkan Gara mengerutkan keningnya. "Adit?" Lalu senyuman mengembang di wajahnya. Ia sangat senang, ternyata Adit bakal jadi wali kelasnya.
"Ekhem. Perkenalkan nama saya Aditya Gilang. Panggil saja Pak Adit." Ujar Adit.
Gara tidak bisa menahan rasa senangnya, ia pun berdiri dari bangkunya. "Adit! Wah!" Gara bertepuk tangan sendiri.
"Eh ABK! Apaan sih, Lo! Sok kenal banget, sumpah!"
"Tauk lu! Dasar idiot!!"
Gara manyun. Lalu menatap pada orang yang mengatainya. "Adek emang kenal dia, kok."
"Dia Adit, Hero nya adek. Dia yang selalu nyelametin adek." Ujar Gara sedikit songong seperti anak kecil.
"Dih! Hero katanya! Lo sadar diri taik! Sok kenal banget! Gila Lo!"
"Iya! Dia Hero nya adek!" Gara nyolot, bibirnya manyun seperti anak kecil.
"Emang bener Pak? Bapak kenal sama nih bocah idiot?" Tanya seorang cewek dengan suara sinisnya.
Adit tersenyum lalu menatap pada Gara. "Maaf, saya tidak mengenal kamu." Ujar Adit pada Gara.
Sontak senyuman di wajah Gara seketika luntur. Mampus lah, Gara dihujat dan dikatai oleh teman-teman kelasnya.
"Hahahaha! Goblok! Malu tuh pasti!"
"Idiot gak tau malu!"
"Sadar diri, Cok!"
"Kalo gue jadi Lo, gue bakal pindah sekolah! Hahahah! Malu anjing!"
Mantan wali kelas itu hanya bisa menghela nafas jengah melihat murid-muridnya yang selalu jahat pada Gara.
"Sudah cukup!!" Bentak Bu Guru mantan wali kelas tersebut.
Sontak semuanya diam. Sedangkan Gara kemudian kembali duduk, ia menunduk menyembunyikan rasa sedih dan malunya. Dan untuk Adit, ia hanya diam seperti mengabaikan perasaan Gara.
Ada apa denganmu Adit?
.
TBC
YOU ARE READING
SEBASTIAN DEVANO || END ✓
Teen Fiction[Dalam penulisan cerita terdapat Typo, mohon dimaklumi.] SEQUEL DARI CERITA "MY BOYFRIEND IS BADBOY" Cast : - Sebastian Devano - Edo Serrano - Aditya Gilang - Anggara Devano - Gavin Devano - Rafa Baskara ...
Part 9
Start from the beginning
