BAB 5 - SOSOK ABANG YANG KEREN

858 50 63
                                    

JNGN LUPA VOTE DAN KOMENNYA, YA✨

SELAMAT MEMBACA❤️

***

Di saat Adan yang baru saja keluar dari kamar mandi, ia melihat ekspresi sekarat Laskar. Adan mati-matian untuk tidak melempar adik-adiknya yang laknat ini. Dari kecil, Laskar itu susah sekali diberitahu. Makin besar, bukannya berubah dan menjadi kakak yang baik untuk kedua adik kembarnya, ini malah menjadi-jadi. Lihat saja sekarang, Laskar sedang menjahili kedua adiknya. Kemudian di waktu bersamaan, kedua adiknya membalas dengan menduduki bokong milik Laskar.

Sebenarnya masalah sepele, ini hanya perkara cokelat milik kedua adiknya. Setelah hampir dua jam bergelut, akhirnya ketiganya menyudahi pertengkaran itu dengan nafas yang tersengal

"Udah? Udah berantem nya?" tanya Adan melipat tangannya di depan dada

Laskar terkekeh. "Ava sama Asa nih yang mulai duluan" adunya

Ava yang notabennya bungsu di rumah ini berkacak pinggang mendengar ucapan Laskar yang tidak sesuai kenyataan "Kak Laskar yang duluan, bang. Iya kan , Sa?" ucap Ava pada kembarannya

"Iya, masak cokelat kami di rebut sama kak Laskar" kesal Asa

"Kakak cuma minta dikit kok" Laskar berucap tak mau kalah

Asa berkacak pinggang. "Mana ada dikit. Kak Laskar ngambilnya setengah potong dari cokelat panjangnya"

Adan duduk di sofa yang kosong di ruang televisi, kemudian membuka suara, "Asa dan Ava, sini duduk deket abang" katanya menepuk sofa kosong di sebelahnya

Keduanya mendekat, dan sedikit sengaja menginjak kaki Laskar yang padahal tidak menghalangi jalan mereka

Laskar meringis "Sakit dek" rengeknya seperti anak kecil, sedangkan kedua adiknya hanya terkekeh

Adan menghela nafasnya, "Asa sama Ava nggak boleh, ya, kayak gitu lagi" ucap Adan lembut "Nggak boleh berkacak pinggang kayak tadi kalo sama yang lebih tua, paham?"

"Iya, paham bang"

"Kalau sama saudara itu harus saling rukun. Harus saling melindungi satu sama lain." ucapnya menasihati "Kamu juga Las, jangan suka jahil sama adik-adiknya. Harus jadi contoh yang baik untuk adik-adiknya juga, ngerti?" ucap Adan tertuju pada Laskar

"Iya" singkat, jelas, dan padat.

"Kalo gitu, ke kamar masing-masing. Besok sekolah, kan?" tanya Adan yang di angguki adik-adiknya.

"Makasih, ya Bang Adan, Abang emang keren dan the best. Nggak kayak kak Laskar" setelah mengatakan kalimat terakhir, Ava dan Asa berlari kearah kamar mereka dengan gelak tawa

"Heh... ngomong sekali lagi sini!" teriak Laskar tak terima

Adan langsung menatap tajam, "Jangan teriak-teriak! Ada yang terganggu"

Ruby langsung mendekat kearah Adan, "Siapa?" bisiknya

"Kunti yang ada di belakang lo noh!" gurau Adan

Laskar di buat merinding, lalu Adan berdiri dari tempat duduknya menuju kamarnya

"Bang..." Adan berbalik. Dua matanya sedikit melotot, sebal karena Adan selalu mengulur waktu

"Gendong gue dong" Rengeknya. Ya... beginilah Laskar Geutama Tenggara.

Mama yang melihat dari balik kamarnya sedikit tertawa karena melihat kekesalan Adan dan sifat manja Ruby pada Adan. Anak-anak Mama itu jarang sekali merengek manja seperti ini, jarang juga bertengkar kecuali bertengkar seperti adu argumen tidak jelas yang berakhir saling menggoda satu sama lainnya. Dan melihat bagaimana manjanya seorang Laskar pada kakak pertamanya, Mama seakan tahu, bahwa Laskar sedang merindukan sang Ayah yang sedang pergi ke luar kota.

"Jalan sendiri! Badan lo tuh lebih besar dari gue!"

"Tapi gue lemas bang. Nggak kuat"

"Noh minta gendong sama yang di sebelah lo!" Adan kemudian meninggalkan adiknya yang terdiam kemudian sadar, lalu berjalan cepat kearah kamarnya

"Dasar abang yang nggak ada akhlak" omel Laskar yang masih bisa melihat Adan di ujung tangga atas.

***

Tepat pukul 8 malam, Melodi membuka pintu rumahnya dengan sisa tenaganya. Kegiatan hari ini padat bukan main. Rasanya dia sedikit menyesal tidak menuruti ucapan Vana sahabatnya itu. Menyesal kenapa dulu dia sok-sokan masuk kedalam himpunan yang ada Haikal juga di dalam organisasi itu. Ah, lagi-lagi cowok itu

Setelah meletakkan sepatunya, Melodi di sambut dengan hangat oleh sang bunda. Sedangkan dari raut wajah Melodi ketara sekali bahwa perempuan itu sangat lelah. Tapi, masih bisa tersenyum di hadapan Bunda nya.

"Udah makan belum, nak?" tanya sang Bunda yang beranjak dari ruang televisi

"Udah, Bun, Melodi udah makan di kampus tadi" ucap Melodi dengan menyalimi tangan Anna

Bunda terkekeh "Capek banget, ya kak? Yaudah istirahat sana. Nanti Bunda bawain susu hangat ke atas"

Melodi mengangguk, "Makasih, ya, Bun" kemudian menaiki tangga dengan lunglai hingga sampai di dalam kamarnya. Setelah membersihkan diri, Melodi menghempakan tubuhnya ke kasur, perempuan itu menerawang langit-langit kamarnya. Yang terbayang di wajahnya sekarang yaitu tawa milik cowok dengan slayer merah di kepalanya, Adan.

Sahabat laki-lakinya itu selalu punya cara untuk membuat dirinya tertawa, Melodi tau itu. Tetapi Melodi tidak bisa membohongi dirinya bahwa pikiran dan hatinya masih terisi dengan nama Haikal seorang. Dari SMA Melodi menyimpan perasaan ini kepada Haikal sejak mereka putus waktu itu. Bahkan Vana, temannya di kelas waktu itu sudah berkali-kali mengingatkannya, bahwa segalanya tidak harus tentang Haikal, dan berhenti untuk membicarakan laki-laki itu di depan Adan.

"Melodiiiii....stop mikirin Haikal!! Dia itu cuma masa lalu lo" ucapnya pada diri sendiri

Gadis itu meraung dengan perasaan yang tak jelas. Di satu sisi ia ingin berhenti untuk memikirkan dan membicarakan Haikal, tapi di lain sisi ia tidak bisa berbohong bahwa ia masih mencintai Haikal.

Tok tok tok

Suara ketukan pintu dari luar membuat Melodi bangkit dari baringannya. "Iya, Ma. Masuk aja" ucapnya sedikit berteriak

Anna membuka pintu, "Bunda kira kamu udah tidur. Nih minum dulu susunya" Anna mengulurkan tangannya yang memegang segelas susu untuk Melodi

"Makasih, ya Bun" Melodi menghabisi susu itu hingga tandas.

"Yaudah, istirahat! Besok ada jadwal kuliah, 'kan?"

Melodi mengangguk, lalu memberikan gelas yang sudah kosong itu kepada Anna

"Mimpi indah sayang" ucap Anna lalu beranjak dari kamar Melodi

***

Gimana harinya? semoga banyak senang, ya??

Gimana part ini?

spam "next" disini, ya👉

Jngn lupa vote dan komen nya, jngn jdi siderr, yaaa??!!!😉

See You di part selanjutnya👋

2891 mdplWhere stories live. Discover now