"Sama anjir! Kayak aura aura kematian. "

"Gue denger dia selama ini dua bulan koma karena kecelakaan. Miris banget. Tapi sumpah! dia makin cantik meskipun kurusan, kan?"

"Tapi wajahnya datar ya? gak kayak Ona yang biasa kita liat. Kayak berandalan. "

"Hush! Nanti dia denger. "

"Minggir! Kalau lo semua gamau kena masalah!"

Cewek itu mengabaikannya lalu menelusuri lorong-lorong sekolah. Sedangkan Nada terus mengoceh menceritakan kehidupannya tanpa Ona selama dua bulan, lalu membicarakan soal pelajaran dan banyak hal lainnya yang tidak Ona dengarkan.

Langkah mereka berdua berhenti begitu didepan sana ada sosok yang begitu Ona kenali. Hatinya tertawa miris lalu berdebar-debar tak karuan. Ternyata masih saja menyukai cowok gak berperasaan itu. Gue muak.

"Wah! Pacar khayalan lo come back, Ang!" Celetuk Didim temannya cowok bernama Angkasa Pradipta Shaka itu.

Namanya doang yang bagus. Tapi sikapnya kek dakjal.

"Sapa gih! kalik aja dia kangen lo, Ang?"Tambah Jovan penuh kalimat mengejeknya.

Sang empu menatap Ona masam tak kalah masamnya dari tatapan Ona yang datar itu. Mata mereka bertemu. Untuk kali pertama Ona tidak berbinar menatapnya selain dengan kehampaannya. Begini rasanya natap seseorang yang pernah ngasih luka hati ke gue, yah? Kok biasa aja yah?

"Na?" Tegur Nada melirik temannya itu penuh perhatian. Dia tau bagaimana Ona mendambakan cowok bernama Angkasa yang sama sekali tidak menghiraukan Ona itu. Jangankan membalas perasaan Ona selama 6 tahun ini, tetapi, ketika Ona dikabarkan masuk rumah sakit pun, cowok itu tak perduli. Menjenguk pun tidak sama sekali. Miris

Ona menyukai Angkasa sudah sejak kelas 1 SMP hingga sekarang ia kelas 11 SMA.

Tapi seketika sesuatu menyadarkan Ona, ia menghembuskan nafasnya lalu berdecak. Ia tidak akan mengejar ataupun mengharapkan apapun kepada cowok itu lagi. Karena tujuannya bukan lagi mendapatkan cinta Angkasa.

"Ayo!" Ajak Ona mendahului Nada.

"Tapi na-"

"Cuekin aja!"

Meskipun dadanya berdebar kencang tetapi Ona tidak akan lagi bersikap seperti gadis bodoh yang di bilang menyedihkan, murahan, sampah, dan kekanakan sama murid SMA Negara. Dia akan menghapus rasa sukanya mulai hari ini! Sampai lo bersujud dan meminta gue mencintai lo lagi. Hingga tiba hari itu..., Lo, akan kehilangan gue selamanya, Angkasa.

"Hai On—" Jovan berniat menyapanya tetapi gadis itu malah mengabaikannya. menoleh pun tidak. Pandangannya tetap lurus kedepan begitu tegasnya melewati mereka sampai semua mata jadi bengong.

"Ona! itu tadi beneran Ona?!" Heboh Jovan.

Ona itu ketika melihat Angkasa dia akan seperti ulat bulu menempel dan terus menempel tak tahu malu meskipun kehadirannya tidak di inginkan. Dia akan langsung menyapanya dramatis sambil memeluknya. Tapi lihat sekarang? Jangankan menempel sama Angkasa menoleh atau sekedar menyapa pun dia tidak.

Mereka berbalik menatap punggung Ona yang makin mengecil dimatanya. Angkasa mengernyitkan dahinya kebingungan. Selama mengenal Ona baru kali ini gadis itu mengabaikannya.

"Halah! paling juga strategi nya doang? Liat aja ntar, bakalan nempel lagi. " Imbuh Didim.

Reja menepuk bahu Didim. Entah mengapa dia merasa tidak yakin akan hal itu.

"Gitu gitu Ona itu manusia, kalau lo lupa, Dim. Dan manusia itu akan berubah ketika dirinya merasa tak dihargai sama sekali. Sejatinya kita memang memiliki hati, tetapi hati yang lelah akan mudah untuk mengikis cinta yang hanya mendewasakan mereka dengan luka. "

Mendengar penuturan Reja membuat sesuatu mengganggu pikiran Angkasa. Ya, walaupun dia tidak suka sama gadis itu tetapi bukan berarti dia menerima gadis itu berubah. Biar bagaimanapun gadis itu adalah sahabat lamanya.

Sahabat? Sahabat macam apa yang ketika sahabatnya koma diabaikan? Gila lo Ang. Seperti ikut berperang pada pikirannya Angkasa membuang nafasnya kasar.

"Biarin aja. Ayo cabut!"

Paling tidak gadis itu sudah sadar dari koma nya. itu cukup.

Tanpa Angkasa sadari kalau dia sudah kehilangan satu langkah kedekatannya dengan Ona.

"Menarik. "Reja tersenyum smirk kemudian menyusul Angkasa.

Dia memiringkan kepalanya kebelakang melirik Ona yang juga sedang menarik smirk meliriknya. Kode di terima.















To be continued..

ONA (COMPLETED}Where stories live. Discover now