Yes, Queen - 16

Começar do início
                                    

Apalagi sampai saat ini, baik Damantara maupun Adhibrata, belum mengangkat suara perihal bagaimana akhir dari permasalahan yang membuat mereka harus turut dilibatkan.

Di hari ia bertindak, Queen sudah bisa mengira kalau masalah ini pasti akan membesar. Ia sudah membuka celah, sekarang hanya menunggu bagaimana cara dari pihak sekolahnya dalam mengusut kasus ini dengan benar.

Untuk itu, kegiatan seleksi anggota baru Skyers tetap dilakukan pada hari senin kemarin setelah para inti Cheers sepakat mengambil keputusan bersama.

"Langsung balik, Queen?"

Seperti yang mereka duga sebelumnya, menyeleksi 150 orang dengan mengandalkan waktu selama 3 jam yang diberikan pihak sekolah di setiap harinya selama satu minggu, benar-benar menguras tenaga.

Untungnya, dispensasi diberikan kepada mereka yang bertugas sebagai panitia dan mereka yang namanya dijadwalkan menjadi peserta pada hari yang ditentukan.

Sebagai ketua Skyers sekaligus orang yang tergabung dalam panitia seleksi, Queen diwajibkan untuk terus berada ditempat selama proses seleksi. Pendapatnya menjadi salah satu indikator paling penting dalam pengambilan akhir keputusan.

"Aku ada urusan dulu. Kamu sama yang lain mau jenguk Sharon? Aku titip salam cepat sembuh ya. Hari ini gak bisa ke sana,"

Arien mengangguk, "siap! Babay, Queen! Hati-hati!"

Queen mengacungkan ibu jari.

Diantara ketiga korban Skyla, Sharon lah yang terluka cukup parah. Gadis itu didorong dari tangga sampai kepalanya terluka dan mendapatkan jahitan yang cukup banyak. Berbeda dengan Ivanka dan Lecia yang sudah diperbolehkan pulang sejak hari kedua dirawat, Sharon masih memerlukan pemulihan diri di Rumah Sakit.

Mengingat hal tersebut, membuat Queen juga teringat akan kejadian satu minggu lalu. Dari mulai perkelahiannya dengan Skyla sampai insiden yang melibatkan dirinya dan Axe.

Mereka adalah dua orang tidak waras yang seharusnya ditakdirkan untuk bersama. Dan mereka juga sama-sama sukses membuat Queen menaruh kebencian akan eksistensi keduanya.

Sejak saat itu, Queen sadar alasan mengapa penulis memasangkan kedua manusia itu di dalam cerita.

Terlalu sempurna. Sama-sama gila.

Queen berharap mereka hilang dari hidupnya.

⊰⊱┈──╌ ⟮ 𝑌𝑒𝑠, 𝑄𝑢𝑒𝑒𝑛 ⟯ ╌──┈⊰⊱

"Buruk banget situasinya, njir," Bastian mengeluhkan tegangnya suasana yang sudah berlangsung selama nyaris satu minggu ini.

Delta melirik Axe, "bokap lo belum ambil keputusan, Axe?"

"Selama Adhibrata gak ambil langkah, masalah ini diurus sama Dewan Sekolah," Axe menjawab seadanya, seperti apa yang telah diberitahu oleh Geraldi Damantara.

Saat mengetahui kejadian hari itu, Geraldi nampak terkejut akan keterlibatan Adhibrata di dalamnya. Hanya saja, karena Adhibrata menyasar secara personal kepada Naleendra, pemimpin Damantara itu akhirnya memilih untuk tidak ikut campur di dalamnya alias membiarkan keberlangsungan kasus tetap berjalan dibawah kendali para petinggi GHS.

Pria itu juga turut memperingati Axe untuk tidak turun tangan dalam permasalahan kali ini.

"Tapi masing-masing Dewan Sekolah justru makin beringas gara-gara gak ada satupun diantara kalian yang angkat suara," Delta menyahut.

"Masalahnya bakal beres kalo si Skyla dikenain sanksi, maksimal di DO. Korbannya bukan anak Skylark doang, anj. Ada anak GHS juga. Lagian ngapain sih Dewan Sekolah masih belain dia mati-matian gitu? Padahal, anaknya emang salah," Bastian mendengus tidak habis pikir.

Yes, Queen-!Onde histórias criam vida. Descubra agora