22

117 23 5
                                    

22. Rasa Asing

Memangnya apa yang membuat seseorang bisa merasakan jatuh cinta?

Memangnya apa yang membuat seseorang bisa merasakan jatuh cinta?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°

Pagi ini, Adyatma terlihat tenang. Tidak ada lagi murid-murid yang membicarakan masalah kemarin secara terang-terangan setelah semalam mendapatkan peringatan langsung dari kepala sekolah. Ya walau kalau dilihat lebih jauh, sebetulnya masih ada saja yang bebal dan membicarakan hal itu untuk dijadikan bahan gosip.

Laura menghela nafasnya. Lega karena masalah itu sudah selesai. Bella sudah dikeluarkan, kabarnya Ayah Shafira juga mundur dari pencalonan menteri, Shafira sudah aman, dan Laura bisa tenang karena nama Naura tidak lagi menjadi bahan perbincangan. Ternyata, pengalihan isu yang dibuat benar-benar berhasil, walaupun harus ada beberapa kendala terlebih dahulu.

Laura menelungkupkan wajahnya setelah duduk di bangku kelas karena masih mengantuk. Semalam, dia mengobrol terlebih dahulu dengan Naura, membicarakan tentang Ajinata dan Areska yang ternyata adalah saudara tiri. Fakta itu mengejutkan keduanya, membuat mereka keasikan membicarakan hal itu sampai larut malam.

Laura juga benar-benar tidak menyangka kalau saudara tiri yang pernah diceritakan Ajinata ternyata adalah Areska, seseorang yang Laura kenal betul sebagai temannya juga sebagai wakil ketua Elang. Laura awalnya tidak mau mempercayai hal itu, tapi setelah sedikit mengingat percakapannya dengan Ajinata di bengkel Bang Juan waktu itu, Laura yakin kalau itu benar dan masuk akal.

Laura ingat betul bagaimana Ajinata membicarakan tentang validasi yang dia lakukan. Bagaimana dia mau repot-repot bekerja agar validasi itu dia dapatkan. Lalu Laura juga tau kalau Areska bekerja di Cafe Ujung Kota. Laura sudah agak paham garis besarnya, menyatukan dua kepala itu memang akan terasa sulit. 

Dan memang tidak mungkin tidak akan ada pertengkaran antara Ajinata dan Areska, terlebih jika melihat sifat keduanya. Ya walaupun sebenarnya ada beberapa hal dari keduanya yang terasa mirip sih, jadi sepertinya mungkin saja untuk keduanya berbaikan jika mereka mau.

"Nau!"

Panggilan itu menyadarkan Laura untuk tidak terlalu larut dalam pejaman matanya. Jadi, Laura memilih untuk bangun.

"Oh, hai, Win. Kenapa?" tanyanya pada teman sebangku Naura itu.

Winara duduk di bangkunya dan mengeluarkan dua kotak susu dengan rasa yang berbeda lalu menaruhnya tepat di depan Laura. Laura menatap bingung susu kotak itu.

"Apa nih? Lo mau nitip?"

Winara terkekeh kecil. "Nggak, itu dari gue. Semalem gue dapet kabar dari Aji kalau ternyata lo udah bantu dia buat selesaikan masalah Shafira. Jadi gue mau berterimakasih."

"Dih. Biasa aja kali, Win. Gue bantu juga karena Ajinata sama Shafira itu temen gue. Bukan sesuatu yang harus dibanggakan."

"Ya gapapa sih. Gue cuman mau berterimakasih aja kok. Lagipula kayanya bantuan lo bener bener berarti deh buat Aji. Dia sampai tulis panjang lebar di grup chat tentang itu tau. Dia bahkan wanti-wanti Satya supaya bersikap lebih baik sama lo. Aneh banget tuh bocah, kayak lagi jatuh cinta aja."

Garis TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang