25

57 12 5
                                    

25. Cipta, Rasa, Karsa

Mereka menyesal karena sudah menciptakan rasa, sampai-sampai kini mereka juga menyesal karena memiliki karsa.

Mereka menyesal karena sudah menciptakan rasa, sampai-sampai kini mereka juga menyesal karena memiliki karsa

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

°°°

Sejujurnya, Naura tidak mau menemui Areska hari ini. Dengan alasan, supaya hati dan otaknya tetap waras, Naura sebetulnya berencana untuk menghindari laki-laki itu, menjaga otak dan hatinya dari segala kacau balau yang akan menghantui.

Barangkali karena Naura mulai merasa ragu pada perasaannya sendiri, atau bahkan jika dirinya yakin bahwa dirinya kini memiliki perasaan pada laki-laki itu, Naura tidak akan mendekatinya begitu saja, tidak saat dirinya ada di raga Laura atau tidak saat dirinya sudah pernah dihancurkan oleh cintanya sendiri sebelumnya.

Tapi, Naura tentu tidak bisa menolaknya saat laki-laki itu lebih memilih mengajaknya pergi, disaat anggota Elang yang lain berhalangan untuk menemani Areska.

Terlebih saat Laura cerita jika acara ini adalah acara yang diselenggarakan sebagai acara bakti sosial untuk membantu para orang tua yang ada di panti jompo, sebuah acara yang rutin diadakan oleh anak-anak Elang dari hasil pemungutan uang rutin yang mereka kumpulkan.

"Banyak banget loh barang yang kita beli, kita bawanya gimana?" tanya Naura bingung saat mendengar Areska memesan berbagai macam jenis kebutuhan pokok di salah satu mall market yang mereka datangi.

"Lo yang bawa lah. Kalo gue yang bawa kita pasti kecelakaan, soalnya gue nyetir," jawab Areska dengan santainya sedangkan Naura hanya bisa melongo tidak mengerti.

"Yang bener aja? Barang sebanyak itu mana bisa gue bawa, kita naik motor kalau lo lupa," sinis Naura dengan raut wajahnya yang begitu kesal.

Melihat raut kesal gadis disebelahnya yang terlihat lucu, Areska akhirnya tertawa terbahak-bahak, membuat Naura memelototi laki-laki itu karena beberapa orang mulai melihat ke arah mereka yang saat ini sedang duduk di salah satu meja yang ada di supermarket itu.

Melihat gadis itu yang makin menatapnya dengan garang, akhirnya Areska berusaha menghentikan tawanya.

"Oke, gue bercanda kali. Nanti sekitar satu jam lagi Harsa bakal ke sini buat jemput barangnya pakai mobil."

Akhirnya Naura mengangguk mengerti lalu memilih untuk mengeluarkan ponsel dari sling bag yang dia bawa, berpikir jika dirinya akan bosan selama satu jam ke depan jadi Naura memilih untuk memainkan ponselnya saja.

Baru saja Naura menyalakan layar ponselnya, Areska bersuara lagi dan memberikan tatapan lucu sekaligus bingung. 

"Lo ganti casing handphone? Tas lo juga, tumben warnanya lucu-lucu gitu?" tanya laki-laki itu setelah melihat casing handphone berwarna biru langit milik Naura yang juga selaras dengan warna tas yang dia pakai. Sangat berbanding terbalik dengan warna-warna gelap yang biasanya Laura gunakan.

Garis TakdirDove le storie prendono vita. Scoprilo ora