Babysitter (end)

101 11 120
                                    











Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.











•••

♡ Babysitter ♡

kehadiran sosok Kanao yang tiba-tiba berada di dapur sungguh berhasil menguji kewarasan Tanjirou. Gadis manis yang mengenakan piyama dan menggerai rambutnya itu, datang tergesa karena melupakan sesuatu yang harus dikerjakan di dapur. Menyiapkan alat dan biji-bijian yang diperlukan Aoba untuk praktek seni & kerajinan esok pagi. Di kelompok bermain Bunga Aster yang ia tempati.

Logika Tanjirou sesungguhnya masih berada di tempat yang sama persis. Tidak berubah atau bergerak menjauh seinci pun. Namun anehnya, hal itu mampu dengan sekejap sirna ketika kenekatan menghinggapi dirinya saat menjamah bibir merah muda sang pengasuh Aoba.

Hal itu salah. Tanjirou tahu betul. Kanao pasti akan merasa takut atau membencinya selepas insiden itu terjadi. Seolah menegaskan bahwa dia bukan majikan yang baik dan bisa dipercaya. Sebentuk penyesalan seketika membelit hatinya dari segala arah. Berpikir bahwa ia harus segera meminta maaf pada Kanao karena pasti membuatnya merasa tidak nyaman.

Perasaan bersalah dan menyesal lantas berhasil memaksanya terjaga sepanjang malam. Melupakan sejenak yang namanya tidur lelap dan hal-hal semacam itu.

Di pagi hari seperti biasa. Sepiring sarapan yang kali ini menunya adalah ayam goreng laos sudah tersaji di meja makan yang ditempati oleh Tanjirou. Agak terheran ia sewaktu tiada mendapati keberadaan Aoba dan Kanao di sekitar sana. Membangkitkan sepenggal tanya tuk disuarakan pada Enmu yang yang sedang merapikan bumbu-bumbu dapur.

"Kakak sama Aoba mana Mbak? Kok nggak ikut sarapan?"

Menoleh demi memuaskan dahaga penasaran tuannya. Enmu mengehentikan kegiatannya barang sejenak.

"Maaf Pak, kakak sama dek Aoba udah berangkat sekolah pagi-pagi tadi. Katanya ada kegiatan seni yang harus dilakukan di kelas dek Aoba. Tadi kakak udah nyiapin bekal sarapan buat Aoba. Oh ya, sama bekal makan siang juga buat bapak," tunjuk Enmu pada kotak bening yang bertengger manja di depan bangku sebelah Tanjirou yang tidak disadari keberadaannya.

Seminggu berselang usai kejadian di dapur.  Kanao tidak pernah mendapati keberadaan Tanjirou di mana-mana. Agak terheran, ia pun memberanikan diri bertanya pada Nakime yang baru selesai menjemur baju di balkon lantai tiga yang luas. Khusus untuk tempat menjemur baju dan barang lainnya yang sedang dicuci.

"Oh, Bapak. Kan lagi dinas ke luar kota sama sekretarisnya. 3 hari di Jogja, sama 4 hari di Konoha. Kenapa? Kakak butuh izin buat kegiatan dek Aoba?"

"Oh gitu. Enggak Mbak, saya penasaran aja. Pantesan nggak pernah lihat Bapak di ruang kerja."

"Kamu sendiri gimana? Ibu ada ngasi kabar gak, pulang liburannya kapan?"

Keduanya lantas duduk mengobrol dengan santai di balkon. Di dekat semak bunga melati yang merambat, yang sengaja ditanam oleh Nakime dua tahun lalu.
Dari tuturan Kanao. Kemungkinan besar Aoi masih akan melanjutkan liburan seklaigus bekerja bersama teman-temannya. Menunda kepulangan untuk beberapa Minggu lagi.

Kimetsu Academy StoryWhere stories live. Discover now