TanjiKana : Stay alife

150 21 16
                                    


-TanjiKana-

*Terinspirasi dari manga chapter 191 yang dimodifikasi oleh penulis. Hati2 spoiler dikiit.*









Leluhur para Iblis, Muzan Kibutsuji tak henti melancarkan serangannya ke segala arah.
Begitu lihai memerintahkan tentakel yang tumbuh di tubuhnya untuk melumpuhkan para Pilar yang tersisa.

Serangan bertubi-tubi nyaris menewaskan sebagian besar dari mereka.
Bertahan sejauh ini merupakan pencapaian yang luar biasa. Mengingat sudah banyak dari mereka yang gugur melawan Iblis Bulan Atas lainnya.
Hingga tak lama, datang bala bantuan dari tiga junior mereka yang masih hidup, guna mengulur waktu untuk menahan Muzan melarikan diri, bersembunyi bagai tikus kecil pengecut. Namun sialnya, kecepatan serangan Muzan justru meningkat pesat akibat ia yang merasa terancam.

Serangan dengan kecepatan luar biasa, kembali mengempas separuh dari mereka yang menyerang Muzan.

...

Di atas tanah di hadapan Muzan, duduk bersimpuh seorang diri dengan tubuh yang bergetar. Dahinya mengeluarkan darah dan matanya membola ketakutan.
Kanao Tsuyuri dalam keadaan terpojok. Hanya ia yang tersisa mencoba bertahan seorang diri.
Tatapan tajam bagai belati Muzan arahkan kepadanya.

Darah gadis itu berdesir dalam gelombang ketakutan hebat. Mulutnya tak mampu melisan sepatah aksara.

Oh tidak, bergerak lah kakiku, atau aku akan segera mati....

Tentakel itu kembali melayang, dengan tangan Muzan terangkat  hendak menyingkirkan Kanao dari dunia fana.




Zrasssh!




Eh? Apa yang barusan? Tangan ku?
Sang Iblis membelalakan mata. Sebelah tangannya justru tertebas dan calon korbannya tiba-tiba raib entah ke mana.

Keparat. Rupanya bocah bodoh itu masih bertahan hidup.
Ia mendelik pada anak lelaki berhaori hijau kotak-kotak di belakang sana.

...

"Tanjirou ... Tanjirou..., Kau masih hidup," Kanao menangkup sebelah pipi Tanjirou yang merunduk. Pupilnya melebar ketakutan sekaligus terbalut dalam rasa syukur.

"Iya. Maaf aku terlambat."

Pemuda itu masih hidup. Dia lah yang melompat menyelamatkan Kanao dari amukan Muzan.
Tubuh Kanao yang semula digendongnya, diserahkan pada seorang kakushi di sekitar mereka.

"Tolong jaga dia."

"Baiklah," kakushi itu berkaca-kaca. Senang rasanya melihat Tanjirou masih hidup.

"Tanjirou... Kau harus kembali dengan selamat, berjanjilah padaku...."
Air mata Kanao menderas. Sebab setelah ini pemuda itu akan kembali bertarung, melawan Muzan sampai akhir.

"Iya. Aku janji akan kembali. Semua akan segera berakhir, Kanao. Tunggu aku."

Tangan Tanjirou giliran menangkup pipi kiri Kanao. Mengusap darah gadis itu sejenak, menatap dalam pada pendar Ametis sang gadis. Lantas ia pun kembali menuju arena pertarungan.




End.




(Bonus pic)

Entah tahun berapa Arc ini akan tayang di Tv 🙄

Entah tahun berapa Arc ini akan tayang di Tv 🙄

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Kimetsu Academy StoryWhere stories live. Discover now