TanjiKana : A Sweet, My Pretty Boy (End)

154 21 96
                                    











🍯 🐝










Hampir tiga hari lamanya Kanao hanya mendekam di dalam rumah. Selama itu pula masakan ibu terasa lebih lezat dan penuh cita rasa, tidak seperti hari biasa.
Tugas maupun catatannya tersimpan rapi di atas meja belajar. Kendati tidak masuk sekolah. Akan ada ke empat bestie nya yang senantiasa berbagi tugas untuk bergiliran mencatat, dan mengerjakan tugas Kanao. Agar dia tidak tertinggal banyak di sekolah.

Itu memang bentuk kepedulian mereka sebagai sesama sahabat. Kanao pun bakal melakukan hal yang sama jika salah satu dari mereka sedang sakit.

Kondisi mental dan psikologis Kanao memang naik turun pasca terseret ke gang mengerikan. Sampai ibunya memutuskan agar Kanao beristirahat menenangkan diri dari rutinitas seperti biasa. Termasuk pergi sekolah.

Genap satu Minggu akhirnya gadis itu kembali datang ke sekolah dengan hati berdebar. Mulai melakukan aktifitas seperti sebelumnya.
Masuk sekolah jam 8 pagi. Lalu pergi Les dan kembali ke rumah tepat jam 9 malam.

Ibu sempat marah besar akibat Kanao yang membohongi beliau. Berkata jika tempat BimBel memulangkan siswa jam 10 malam. Padahal tidak pernah ada telepon mengenai perubahan jam pulang.
Jadi sisa waktu sejam itu, Kanao berada di mana sebenarnya?
Supir yang ditanya hanya menggeleng tidak tahu. Sebab Kanao selalu minta dijemput pulang di depan tempat les. Seperti biasanya.

"Jangan bicara apa-apa pada ayahmu. Kau tahu sendiri bagaimana dia akan bersikap, jika tahu kau berbohong soal jam pulang di tempat les. Kau mengerti 'kan, Kanao?"

Gadis itu mengukir garis lengkung di bibir. Semua orang mengkhawatirkan nya. Maka dari itu ibu lebih protektif terhadapnya sekarang.

Langkah Kanao terhenti saat ibu menahan dengan kedua tangan didaratkan pada pundak kecil Kanao.
"Diam dulu. Pacarmu bilang, dia akan menjemputmu di sini. Biarkan ibu melihat kalian masuk ke gedung sekolah bersama."

Oh ya ampun, nyaris saja Kanao melupakan fakta jika ia punya seorang pacar. Pacar sepihak, tepatnya.
Tapi tunggu dulu. Sepertinya ada yang aneh. Dan Kanao segera menyadari sesuatu.

Di menoleh ke arah ibu. "Kok ibu tahu aku punya pacar? Ku pikir aku belum menceritakan apa-apa?"

"Nah, itu dia datang. Kalian bisa masuk sekarang."

Ibu tidak berbohong. Tanjirou Kamado datang mendekat seraya menyapa dan ditanggapi ramah oleh ibu.
Beliau bahkan membiarkan saat Tanjirou menggenggam tangan Kanao. Berjalan bersisian menuju gedung sekolah yang mulai ramai.




•A Sweet, My Pretty Boy•



Perkataan Tanjirou bukan penghiburan semata. Pemuda itu sungguhan menepati kata-katanya tempo hari.
Dia tidak lagi bersikap acuh pada Kanao. Pada setiap kesempatan, anak lelaki itu akan menghampirinya duluan. Mengajak Kanao untuk ikut duduk dengan Nezuko di bawah pohon rindang. Dekat lapangan basket sekolah mereka yang luas. Menikmati makan siang bersama. Terkadang hanya duduk menemani Kanao dan keempat temannya saat jam istirahat tiba.
Dia tidak banyak bicara. Lebih sering menjadi pendengar yang baik diantara mereka. Dan itu terus berlangsung sewaktu Kanao bersama Nezuko, maupun keempat teman nya yang lain.

Seperti hari ini. Tanjirou dengan sopan meminta izin pada keempat teman Kanao untuk membawanya pergi. Mengunjungi perpustakaan guna mencari sumber referensi tugas sejarah.

"Pergilah. Lagi pula sekarang nggak ada guru yang ngawas. Kalau ada apa-apa, ntar bakal ku kirim lewat pesan," lalu setelahnya Aoi memberi kode untuk secepatnya keluar dari kelas. Melayangkan tatapan tak terbaca untuk gadis itu. Begitu pula dengan Daki, Nichika, dan Susamaru.

Kimetsu Academy StoryOn viuen les histories. Descobreix ara