Stay by My Side, Kanao!

595 62 71
                                    

Manusia itu bergerak sesuai kata hatinya
💦Tanjiro Kamado💦







Desau angin menerbangkan secara halus, helaian sepekat malam yang terkuncir sempurna.
Kupu-kupu beterbangan, mengepak sayap elok mengitari tubuhnya yang menguarkan aroma manis, menyenangkan.
Gadis serupa putri dengan perawakan mungil, dan netra ungu gelapnya menatap sendu, pada jumantara biru yang membentang di atas sana.

Tiada misi untuk dituntaskan, mengharuskan ia untuk tetap tinggal di kediamannya sementara waktu.
Berlatih, menempa diri guna menjadi Hashira hebat seperti kedua kakak angkatnya.
Tak luput pula membantu mengobati para anggota Korps yang datang terluka. Untuk dirawat, dan diobati hingga mereka lekas pulih seperti sedia kala.

Tengkuknya meremang merasakan elegi dini yang menyapa.

Perasaannya berkecamuk, kalut, namun tetap berada pada batas ketenangan yang dia inginkan.
Sepertinya, anak lelaki itu sedang dalam perjalanan menuju ke kediaman mereka.
Anak lelaki dengan; anting Hanafuda yang terpasang pada kedua telinganya.










Kimetsu No Yaiba
TanKana

Disclaimer : Seluruh tokoh adalah milik Koyoharu Gotoge-sensei, Saya hanya meminjam

Penulis tidak mendapatkan keuntungan apapun, selain hanya kepuasan batin.









Langkahnya menjejak tergesa menuju pintu gerbang utama.
Degup jantung bertalu lebih keras sampai rasanya hendak meloncat dari mulut.
Irisnya bergerak gelisah menanti. Berkebalikan dengan sikap diam dan tenangnya yang seperti biasa.

Firasat wanita memang selalu benar. Itu terbukti, kala kemunculan bayangan para kakushi yang berlari ke arah Rumah Kupu-kupu.

Dua orang pertama langsung disambut oleh Aoi, Sumi, Kiyo, dan Naho.
Anggota medis yang bersegera meraih Inosuke dan Zenitsu untuk mendapatkan perawatan.

Jauh di belakang sana, dia muncul dengan seorang kakushi yang menggendongnya di balik punggung. Luka dan rembesan darah segar; di sekujur tubuhnya menyebabkan ia dalam kondisi yang kritis, tak sadarkan diri.



...



Kanao bertindak menghentikan pendarahan pada luka-luka Tanjirou. Dibantu beberapa kakushi yang masih berada di manor sebagai tenaga bantuan.

Tak banyak kata yang terdengar mengudara. Selain tangan-tangan lincah mereka mengobati ketiga anggota Korps yang masih belum siuman hingga kini.
Peluh membasahi pelipis hingga leher Kanao tanpa jeda. Menandakan betapa seriusnya gadis itu, berusaha menangani pasien yang berada di hadapannya.

Dirinya bergiliran mengobati dengan anggota kakushi yang masih tersisa.
Namun, seiring malam yang kian memanjang, Tanjirou yang masih belum sadar mulai menunjukkan keanehannya.
Tepatnya pada pergantian menit sebelum tengah malam.

Lelaki berhelaian hitam campuran merah burgundy itu menjerit, seolah terperangkap dalam mimpi buruk yang mengerikan.
Pada tubuhnya yang seperti mumi berbalut perban, dia kerap mengejang dan berteriak histeris seperti orang kesetanan.
Lalu kemudian akan tenang setelah beberapa saat.



...



Hingga pagi menjelang, barulah situasi dan kondisi mulai terlihat kondusif.
Tanjirou, anak lelaki itu benar-benar lelap dalam tidurnya.

Kimetsu Academy StoryМесто, где живут истории. Откройте их для себя