RAKA 12

60 28 72
                                    

⚠️ Cerita ini murni hasil pemikiran saya sendiri. Jika ada kesamaan dalam nama tokoh ataupun jalan cerita, itu murni sebuah kebetulan ⚠️

⚠️ Cerita ini mungkin terdapat kata-kata kasar dan beberapa adegan kekerasan. Saya minta maaf sebelumnya ⚠️

❤️ Jangan lupa tinggalkan jejak komentar dan vote jika kalian suka dengan cerita ini 

📖 HAPPY READING 📖

🏍️🏍️🏍️🏍️🏍️🏍️🏍️🏍️🏍️🏍️🏍️🏍️🏍️🏍️🏍️🏍️🏍️🏍️🏍️🏍️🏍️🏍️🏍️🏍️🏍️🏍️🏍️🏍️🏍️

Raka menyodorkan sebotol minuman dingin pada Nisha. Saat itu mereka berdua tengah duduk di depan sebuah minimarket. Raka duduk di bangku yang berada disamping Nisha sambil terus memandangi cewek itu. Ditatapnya dari atas sampai bawah. Rambut panjang yang biasanya terurai indah itu kini terlihat sedikit kusut dan berantakan, baju seragam sekolah yang masih melekat di tubuhnya sedikit kotor dan kusut, belum lagi wajahnya yang biasanya tampak cantik kini terlihat begitu kusut. Matanya sembap, terlihat jelas karena dia baru saja berhenti menangis ketika dibawanya ke minimarket ini. Kini dia duduk bengong, tanpa membuka botol minuman yang Raka beri.

Raka begitu bingung melihat keadaan Nisha saat ini. Dia meraih botol minuman itu, lalu dia pun membukakan tutup botolnya, lalu di berikannya kembali pada Nisha.
"Nih, minum dulu biar lu tenang" Ucap Raka dengan lembut.

Cewek itu hanya melirik, menatap dengan pandangan kosong. Raka benar-benar dibuat bungkam dengan ekspresi Nisha saat ini. Ada apa dengan Nisha???

Lalu Nisha pun meminum air itu. Tatapananya masih menatap lurus jalanan yang ramai yang ada dihadapannya. Raka masih terus menunggu sampai Nisha benar-benar menceritakan kejadian sebenarnya. Dia pun menyentuh lengan Nisha hingga cewek itu kembali melirik kearahnya.

"Ada apa sebenarnya?" Tanyanya lembut sambil menatap Nisha lekat-lekat. Raut khawatir terlihat jelas pada Raka.

Namun Nisha justru tertunduk yang membuat Raka makin bingung lagi. Nisha mengangkat wajahnya, sudah ada bulir bening yang mengambang di matanya. Raka pun makin mengeratkan genggamannya lagi.

"Hey?! Kenapa...??" Tanyanya makin penasaran

Nisha menghela napas. Dia terus manatap Raka.
" Tolong bawa gue pergi kemana pun" Jawabnya yang membuat Raka mengernyitkan keningnya

"Hah??" Raka makin bingung

"Tolong..." Ucap Nisha lagi, kini air matanya sudah mulai menetes.

Raka terdiam, masih sambil menatap cewek itu. Dia melepas genggamannya, lalu menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi. Dia berpikir sejenak, mau dibawa kemana cewek ini? sementara dirinya saja malas untuk pulang ke rumah.

"Alasan lu minta gue bawa pergi itu apa?" Tanya Raka sambil menoleh ke arah Nisha

"Gue ngga mau pulang" Jawabnya

"Kenapa?" Tanya Raka lagi, kini dia merubah posisi duduknya jadi menghadap kearah Nisha dan menatapnya dalam.

Nisha pun terdiam, dia bingung mau jawab apa. Dia hanya diam sambil terus menatap Raka. Dia pun menghela napas, lalu dihembuskannya perlahan.
"Lu liat bapak-bapak yang tadi ngejar gue sambil bawa-bawa parang?" Tanya Nisha.

RAKA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang