Part 28

334 39 3
                                    

Rencana nya, hari ini si manis akan datang ke perusahaan sang suami untuk memberikannya bekal makan siang, wanita cantik itu begitu antusias sekarang...lihat saja betapa senang nya ia memotong-motong bahan masakan dengan senandungan ringan nya.

Jika saja seokjin melihat ini, pasti pria itu akan menciumi wajah si manis karena merasa gemas.

"Apa lagi ya?" gumamnya, lalu memindai semua bahan yang ia masak dengan mata kucing tajam nya

"Seperti nya, ini sudah cukup" angguk si manis, lalu melanjutkan acara masaknya.

30 menit kemudian, semua masakan yang telah ia masak sudah tersusun rapi didalam rantang makanan, senyum nya mengembang tanpa disuruh lalu pergi ke kamar untuk mengganti pakaiannya.

"Oppa pasti akan terkejut karena aku datang" ucap si manis seraya memakai dress nya, lalu memakai pelembab bibir sedikit agar tidak kelihatan pucat.

Setelah dirasa cukup, ia keluar kamar dengan memegangi perut besar nya lalu menuju dapur untuk mengambil rantang makanan itu.

"Aegi-ah, kajja kita kejutkan daddy"

Kaki kecilnya melangkah keluar apart, menyapa ramah para penghuni lain yang berpapasan dengan nya saat ia keluar. Ia berjalan pelan menuju tempat teduh untuk menunggu taxi yang melintas, dan senyum kecil nya mengembang saat melihat taxi  yang ditunggu tengah melaju ke arahnya.

"Tolong antar saya ke perusahaan Kim company, ahjussi" pinta si manis, dan tentu saja diangguki oleh sang supir taxi, langsung melaju ketempat tujuan.

Sedangkan di perusahaan, seokjin sedang menyandarkan tubuhnya ke sofa dengan dasi yang ia longgarkan, si tampan merasa lelah karena baru saja menyelesaikan meeting yang benar-benar alot dan menguras energinya.

Ceklek

"Sepertinya anda sangat lelah, presdir"

Seokjin menoleh, dan mendapati sang sekretaris berjalan kearahnya dengan satu gelas kopi ditangan. Wanita itu tanpa tahu malu nya duduk dipangkuan seokjin yang membuat pria itu kaget sekaligus geram bukan main. Dengan kasar, seokjin mendorong wanita itu hingga tersungkur

"Lancang sekali kau umji-ssi!!" desis seokjin tajam, tapi wanita gila itu hanya tertawa lalu bangkit dan berdiri di depan seokjin

"Ayolah presdir, aku tahu kau sebenarnya menginginkan tubuhku kan? lebih baik kita nikmati waktu berdua kita disofa....aku akan membuatmu melayang dengan erangan nikmat tiada tara, presdir kim"

"Jaga sopan santun mu umji-ssi, aku tak pernah sedikitpun menginginkan seinci dari bagian tubuh menjijikan mu itu! dan camkan baik-baik, seberapa besar pun kau berusaha untuk menggodaku...aku tak akan pernah berpaling dan menghianati istriku!" tekan seokjin, menunjuk tepat pada wajah sang sekretaris.

Umji, mengepalkan tangan nya...ia tak peduli seokjin bicara apa, yang jelas ia harus mendapatkan si tampan kaya raya ini, apapun caranya!.

Seokjin berdecak, lalu berjalan menuju meja kerja nya. namun, belum sempat ia duduk, si wanita jalang itu menarik lengannya hingga membuatnya berbalik, dan saat itulah mata tajam seokjin membulat saat bibirnya dilumat basah oleh umji, ia jelas saja berusaha melepaskan wanita sialan itu, tapi gagal karena umji memeluk lehernya erat.

Ceklek

"Oppa aku dat__

Prak!

Seokjin menoleh, mata tajamnya melihat sang istri yang tengah berdiri kaku memandang kearahnya dengan air mata yang mulai mengalir membasahi pipi.

Seokjin dengan sekuat tenaga mendorong umji, dan berhasil karena wanita jalang itu menyudahi ciumannya. Ia segera berjalan mendekat pada yoongi  yang sekarang memundurkan kakinya.

"S-sayang..." Lirih seokjin, mencoba meraih tangan mungil si manis tapi gagal karena wanita cantik itu menghindar

Tanpa kata, yoongi berbalik dan berlari dari sana dengan tangisan tanpa suaranya. Seokjin yang melihat itu lantas berlari menyusul istri kecilnya karena khawatir, meninggalkan umji yang menyeringai menang disana.




Yoongi terus berlari, mengabaikan tatapan para pegawai yang memandang bingung padanya. Ia menekan tombol lift lalu segera masuk kesana, mengabaikan seokjin yang berteriak memanggil namanya.

"Argh sial!" umpat seokjin saat pintu lift yang baru saja sang istri gunakan tertutup, ia berbelok lalu membuka pintu tangga darurat dan dengan cepat berlari menuruninya.

Setelah sampai di lantai bawah, nafas seokjin terengah...bahkan jas yang tadi ia pakai kini sudah tak melekat ditubuh nya karena gerah. Mata tajam nya melirik dengan cemas, berusaha menemukan sang istri... namun tak ada.

Dengan cepat ia berjalan keluar perusahaan, dan berlari saat melihat yoongi yang berdiri disisi jalan, menunggui taxi.

Sreet

Grep!

"Lepas! hiks...lepaskan aku!" ronta yoongi, saat seokjin menarik dan memeluk dirinya erat.

Seokjin diam membiarkan si manis memukuli dirinya, sedangkan tangan besarnya mengelus punggung bergetar itu pelan dengan bisikan kata penenang yang ia lontarkan. Ia tahu, istri kecilnya ini pasti syok melihat kejadian tadi...maka dari itu ia membiarkan kesayangannya ini melampiaskan emosi tertahan nya.

"Hiks...hiks..." 

"Sstt...tenangkan dirimu sayang" lembut seokjin

Setelah merasakan jika tubuh yoongi tak sebergetar tadi, seokjin melepas pelukannya lalu menangkup wajah basah itu lembut.

"Mianhae..."

"Wae oppa? apa kau sudah tak mencintaiku lagi?" tanya yoongi lirih, dengan setetes air mata terjun bebas dipipi lembab nya.

Seokjin menggeleng brutal, lalu menghapus air mata itu pelan. Ia mengecup kedua mata indah itu sayang, lalu melumat lembut bibir sang istri tanpa nafsu.

"Dengarkan aku, ciuman tadi benar-benar diluar kendaliku. Dia yang lebih dulu memulainya, aku tak bisa berbuat apa-apa karena wanita sialan itu memeluk leherku erat. Jebal, tolong percaya padaku sayang. Aku lebih baik mati daripada harus menghianatimu" jelas seokjin, menempelkan keningnya pada kening sempit sang istri.

Yoongi hanya diam, menatap tepat pada mata seokjin berusaha mencari kebohongan...namun nihil, manik itu memancarkan kesungguhan yang nyata.

"Jebal..."

Perlahan yoongi mengangguk, lalu memeluk tubuh seokjin erat "Jangan pernah biarkan dia melakukan itu lagi oppa"

Seokjin mengangguk cepat, lalu membalas pelukan sang istri tak kalah erat. namun tak lama...

"Akh!"

"Wae? apa ada yang sakit hm?" cemas seokjin melepas pelukannya, dan terpampanglah wajah menahan sakit dari si manis

"P-perutku, sakit sekali oppa...sshh" rintih yoongi memegangi perut bagian bawahnya yang luar biasa sakit

Seokjin melihat perut besar yoongi, sontak matanya membulat saat melihat dress putih gading si manis perlahan mulai bernoda merah, dengan tetesan merah pekat yang jatuh tepat dimana yoongi berdiri

"K-kau berdarah sayang..."

Yoongi yang mendengar itu langsung menunduk. Benar saja, darah itu begitu banyak menetes...dan itu berasal dari selangkangannya, si manis lalu menatap seokjin dengan cemas

"Aegi...a-aegi kita oppa, hiks...aegi"

"Bertahanlah sayang..."

Dengan cepat seokjin memangku yoongi, lalu berjalan cepat menuju mobil untuk membawa sang istri ke rumah sakit.








Haloha
Voment
Next Chap?
TBC.

PRESDIR KIM ( JINYOON )✔Where stories live. Discover now