Prolog

1.6K 78 11
                                    

Berawal dari sebuah iklan yang ia lihat di televisi, saat dirinya sedang bekerja paruh waktu di salah satu minimarket di daerahnya, sebuah iklan yang menayangkan lowongan pekerjaan sebagai seorang asisten di perusahaan besar di seoul

KIM COMPANY.

Haruskah ia ikut? mengingat syarat yang tertulis disana tidak ada minimal study.

Bukankah kesempatan tidak datang dua kali?

Dan dengan niat hati, besok harinya ia pergi ke seoul dengan berbekal uang tabungannya yang ia kumpulkan dari gaji selama 2 tahun di minimarket tempat ia bekerja.

Saat sampai di seoul, ia segera menuju tempat plat kecil yang telah ia sewa sebelumnya. Jadi saat sampai, ia tidak perlu berkeliling lagi untuk mencari sewa tempat tinggal.

Tempatnya tidak terlalu luas, namun cukup untuk dirinya. ruangannya lumayan bagus untuk ukuran plat murah, ah.. mungkin pemiliknya ingin bersedekah pikirnya.

Setelah melihat-lihat, ia putuskan untuk membereskan barang bawaannya. Tidak banyak, hanya pakaian dan juga berkas berkas untuk ia melamar besok.

Mengingat hari esok membuatnya gugup, akankah ia diterima? ia hanya lulusan SHS. Menghela nafas pelan, berusaha meyakinkan dirinya bahwa ia bisa melewatinya. lalu terlelap mengistirahatkan diri.







Mulutnya terbuka, mengagumi betapa besarnya bangunan didepannya ini. Ia tak menyangka bisa menginjakan kaki nya di lantai mahal yang begitu mengkilap.

Tapi kesenangan itu terhenti, saat ia melihat banyaknya orang yang mengirim lamaran pada perusahaan itu. Ah...ia berkecil hati sekarang, apalagi orang-orang itu begitu tampan dan cantik dengan pakaian yang pasti mahal harganya.

Sedangkan dirinya hanya pakaian formal biasa saja, peninggalan dari mendiang sang ibu.

Menghela nafas kasar, ia tak peduli apa ia diterima atau tidak yang jelas ia sudah mencobanya. Jika ia tak diterima, mudah saja..dirinya tinggal balik lagi saja ketempat tinggalnya dan kembali bekerja di minimarket.

Setelah selesai mengirim lamaran, ia putuskan untuk jalan-jalan sebentar disekitaran plat nya. Ya..hanya untuk mengenal tempat tinggalnya.








Saat ia makan malam, sebuah notifikasi muncul di ponselnya. Dan alangkah senangnya, karena ia mendapat panggilan intervew besok pagi. Ia senang, meskipun belum tentu diterima tapi ia sudah bersyukur bisa masuk ke tahap intervew.

Ia segera beranjak, mencuci muka dan kakinya lalu membaringkan diri di ranjang untuk tidur karena tidak ingin terlambat besok pagi, tak lupa ia juga berdoa untuk kelancaran hari esok.













Gatel banget pen update😭
Gimana prolognya?
Next?
TBC.

PRESDIR KIM ( JINYOON )✔Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ