10 [di mall]

9 2 0
                                    

°•°•°•°•°•°•°•°•°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°•°•°•°•°•°•°•°•°

7.05 PM.

Dirumah Glenca, Glenca masih sibuk berdandan, dan Arkas sedang duduk anteng diruang tamu rumah Glenca, matanya mengedar menatap piala dan beberapa penghargaan milik Glenca, disana kurang lebih terdapat sepuluh piagam penghargaan terpajang, dan ada juga beberapa piala yang terpajang didalam sebuah lemari kaca. Itu pun baru diruang tamu, belum lagi di ruang televisi, di kamar Glenca sendiri dan juga ada beberapa ada dikamar mamah Tisaa.

Kemudian datanglah mamah Tissa dengan membawa secangkir teh untuk Arkas, namanya juga tamu kan harus di jamu.

"Eh ngga usah tante, ngerepotin," ucap Arkas

"Udah ngga papa, minum aja," sahut Tissa sambil duduk disofa

"Hm, makasih tante,"

"Gimana kabarnya bunda kamu?" tanya Tissa

"Baik kok tan,"

"Ngga kerasa ya, kalian bentar lagi lulusan,"

"Iya, padahal baru kemarin daftar kesekolah terus pulangnya kehujanan,"

"Ehh kamu masih inget aja,"

Arkas dan Tissa pun terkekeh mengingat kejadian dulu saat mereka mendaftar kesekolah Wildenz National High School, mereka mendaftar bersama-sama dan saat pulang mereka kehujanan.

"Kamu sih udah punya pacar?" tanya Tissa

Arkas menggaruk tengkuknya yang tidak gatal "Hm, belum,"

"Orang aku aja sukanya sama anaknya tante gimana?"

Ya begitulah ucapan Arkas namun ucapan itu hanya ia ucapkan didalam batinnya.

Coba aja lo bilang secara nyata.

Tap

Tap

Suara langkah kaki menuruni anak tangga terdengar, disana ada Glenca yang sudah siap untuk pergi bersama Arkas membeli kado untuk Sesha.

"Nah itu Glenca sudah siap," ucap Tissa

Glenca pun menghampiri mamahnya dan menyalimi tangan Tissa "Glenca pergi dulu ya mah," ucapnya

"Hati-hati ya, pulangnya jangan kemaleman," sahut Tissa

"Arkas juga pergi dulu ya tante," ucap Arkas sambil menyalimi tangan mamahnya Glenca

"Iya, tante titip Glenca ya, kalau dia pecicilan, gendong aja bawa pulang," ucap Tissa diakhiri kekehan

"Ihh apaan sih mah, mamah aja sana dibawa sama genderuwo," kesal Glenca

"Idihh kamu mau punya bapak spek genderuwo?"

"Ngga mau juga sih,"

"Yaudah,"

GLENCA [On going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang