09 [main ml]

10 2 0
                                    

Comeback

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

Comeback... sebelumnya maaf ya kalau part sebelum-sebelumnya itu banyak typo atau bahasanya kurang jelas. Nanti akan ada proses revisi bertahapnya yaa...

°•°•°•°•°•°•°•°•°

Glenca sekarang sibuk dengan tugas sekolahnya, dengan posisi tengkurap dengan tangan yang sibuk menulis dan mata yang fokus menghadap lembaran buku yang berisi soal dan juga materi.

Cklek...

Tissa masuk kedalam kamar Glenca, Glenca pun tak menghiraukannya, dia hanya berfokus dengan tugas sekolahnya.

"Glenca, jangan diemin mamah terus," ucap Tissa sambil merangkul pundak Glenca

"Iya mamah sadar kalau mamah ingkar sama perkataan mamah sendiri, kamu jangan marah terus, maafiin mamah," lanjutnya

Glenca pun menghentikan aktivitas menulisnya, dia menatap mamahnya yang sedang berada disampingnya.

"Mamah boleh kok ngelanjutin hubungan sama om Galih," ucap Glenca

"Serius? Kamu berubah pikiran?" tanya Tissa memastikan dan dibalas anggukan oleh Glenca

"Iya, mamah boleh sama om Galih, tapi itu bukan berarti Glenca mau nerima om Galih jadi papah Glenca," jawab Glenca

Tissa menggenggam tangan putrinya, Glenca "Ini memang berat buat kamu Glenca, tapi percaya sama mamah, ini bakal jadi yang terbaik buat kamu,"

"Glenca sendiri juga pengin mamah bahagia, sama pilihan mamah sendiri, tapi..." gantungnya "Tapi, kalau soal nerima om Galih buat jadi papah Glenca, Glenca masih enggan, Glenca juga butuh waktu," lanjutnya

"Cantik...belajarlah buat ikhlas, jangan larut sama masalalu, masih ada masadepan yang nunggu kamu disana,"

"Glenca bakal berusaha kok buat nerima om Galih buat jadi papah baru aku,"

Tissa pun memeluk putrinya itu dengan pelukan hangat dan penuh kasih sayang.

"Mamah kapan nikahnya?" tanya Glenca kemudian Tissa melepaskan pelukannya dan kembali menatapnya

"Eee....belum tau, tunggu aja nanti," jedanya "Kamu ngga mau tau tentang om Galih?" Lanjutnya

Glenca membalasnya dengan gelengan, dari lubuk hati terdalamnya dia sama sekali tidak ada minat untuk mengenal tentang om Galih.



Jam istirahat pertama, circle Eighter sedang duduk-duduk di taman sekolah mereka yang tempatnya sepi. Semuanya hadir disana, Arkas, Faren, Ervan, Nino dan satunya lagi ada Aldi, mereka sedang bermain game online Mobile Legend bang bang bersama, mata mereka fokus menghadap layar ponsel mereka masing-masing dan jari yang bergerak kesana kemari untuk bermain dilayar.

"Itu kenapa ngga dibunuh?" tanya Glenca sambil menujuk salah satu hero yang ada di layar game dengan menatap layar di ponsel Arkas

"Ohh yang itu, itu hero punya Nino," jelas Arkas

GLENCA [On going]Onde histórias criam vida. Descubra agora