33.

568 21 1
                                    

Leon termenung duduk di taman belakang sekolah bersama sang kekasih yg kini masih terisak di samping nya.

Ia menyesal telah mengatai anara dengan sebutan bangs*at apalagi ia juga telah membuat lengan anara bercucuran darah.

"Kenapa leon?" Isak kristal

"Apa nya kris? Bukan nya aku selalu belain kamu? Aku juga udah buktiin tadi, kamu mau nuntut aku apalagi?!" Jengah leon

"Kamu belain aku di depan dia tapi di belakang dia kamu juga salahin aku" Sanggah kristal

"Karena kamu juga salah kris. Aku capek, bisa gak? Damai aja sama keadaan" Pintah leon dengan suara lirih nya.

"DAMAI SAMA KEADAAN KAMU BILANG!!! SI CUPU DEKET SAMA KELUARGA KAMU SEDANGKAN AKU GAK! PACAR KAMU ITU AKU LEOOON!!! GIMANA AKU GAK CEMBURU!" Teriak kristal dengan menggebu

Leon langsung mengelus baju kristal yg bergetar karena menangis "maaf" Ucap leon "aku belum pernah ajak kamu ke rumah, maaf udah bikin kamu cemburu" Ia meraih tubuh kristal masuk ke dalam pelukan nya.

"Kapan aku deket sama calon mertua aku? Kenapa malah anara yg deket sama orang tua kamu? Aku cemburu leon hiks" Isak kristal

"Nanti malam aku ajak kamu ketemu mereka... Maafin aku ya" Putus leon.

.

.

.

Di tempat lain.

"Bisa gak sih lu jangan bikin masalah dulu setidak nya sampai luka lu sembuh!" 

"Jadi anak pecicilan nya minta ampun!masalah di cari cari"

"Kalau ibu lu tau gimana hah?! Gak kasian lu sama ibu lu!"

"Stop nyelakain diri sendiri! Alesan ini lah itu lah! Banyak banget alesan lu!"

"Yg repot siapa? Gue juga! Gue lagi!"

Denis mengomeli anara di ruang rawat sambil berkacak pinggang, sudah 10 menit lelaki itu mengomel bahkan anara sempat kena jeweran Denis saat cowok itu datang. Cowok itu tau, anara di bawah ke rumah sakit karena putri yg mengadu jika dia dan geng nya di hujat karena melabrak anara sampai terjadi keributan.

(Denis dan putri sedang proses pendekatan)

Anara tertunduk dengan bibir mencebik ke bawa, seperti seorang anak yg di omeli bapak nya. Bahkan, gisel dan cakra pun turut tertunduk.

"Jawab lu! Jangan diem aja! Giliran ngerengek banyak mau, nyerocos terus lu!" Omel Denis.

"Ih gue kan cuma_"

"Alesan lagi! Alesan mulu!" Omel Denis lagi

"Jangan di omelin mulu anara nya. Luka nya berdarah bukan karna dia sendiri kok tadi itu keteken kayak nya sama leon" Gisel turut menjawab.

"Leon?" Tanya Denis memastikan

Anara langsung memelototi gisel agar diam.

"Jadi.. Leon yg bikin tangan lu jaitan nya ke buka lagi" Denis mengangguk angguk kan kepala nya dengan tangan masih berkacak pinggang.

"Udah lah nis. Gue juga gak kenapa napa, lagian salah gue juga udah mancing keributan" Kata nara.

"Tapi dia cowok ra. Kok bisa cowok lawan cewek, cowok tuh lawan nya cowok" Kata Denis kemudian langsung keluar dari ruang rawat anara.

"Gawat!!!" Pekik anara

"Kenapa ra?"

"Ayok ke sekolah selametin Leon" Anara langsung berlari dan mencopot infus nya begitu saja, ia sempat di infus karena kekurangan cairan.

Transmigrasi Badgirl (Pembalasan Dendam) Where stories live. Discover now