25. Lu belum boleh mati

615 27 0
                                    

Rumah sakit pelita pukul 22:00

Denis sudah tiba di rumah sakit, namun sebelum menemui Nara di ruang rawat nya ia menyelesaikan masalah CCTV terlebih dahulu.

"Pak saya mau cek cctv. Ponsel saya jatuh saat siang tadi ke sini" ucap Denis.

Pengawas CCTV tentu tau, siapa Denis. Dia anak pemilik rumah sakit ini jadi tidak merasa curiga sama sekali "silahkan tuan muda" ujar penjaga cctv.

"Oh iya Pak. Saya minta tolong belikan kopi ya.. Ini uang nya" Denis menyerahkan pecahan seratus ribu.

"Kopi apa tuan muda?"

"Apa saja. Kembaliannya buat kamu"

"Baik tuan muda" petugas CCTV itu langsung pergi membeli pesanan Denis.

"Masuk" titah Denis pada seseorang yg ia bawah

"Gue pengen. Rekaman CCTV khusus malam ini, seolah gak terjadi apa apa dan aktifitas normal aja" ucap Denis.

"Baik boss" orang itu sudah mengerti keinginan Denis, ia ingin aktifitas CCTV tetap berjalan namun aksi nya tidak terekam CCTV.

Orang itu pun langsung meretas keamanan CCTV seolah terjadi aktifitas seperti biasa, padahal itu adalah rekaman ulang pada beberapa malam lalu, sedangkan untuk malam ini tidak tertayangkan.

"Udah bos"

Denis mengangguk puas "bagus! Gak sia sia gue bayar lo mahal. Thanks ya"

"Siap bos. Kalo perlu lagi hubungi aja" ujar orang itu.

"Iya"

Setelah orang itu pergi Denis bersikap biasa saja, saat petugas CCTV sampai.

"Ini tuan muda" ucap nya

"Makasih ya. Saya udah tau di mana ponsel saya, saya pamit dulu. Bapak kerja yg bener ya" Denis tersenyum tipis kemudian meninggal kan ruangan itu menuju ke ruang rawat nara.

.

.

.

Ceklek.

Denis langsung di suguh kan wajah cemberut nara, kemudian ia melihat ada widuri di sana.

Denis meringis melihat tatapan marah nara pada nya. Nara meminta nya datang sore, namun ia malah datang malam hari. Pikirnya, mana mungkin mau aksi cekik pasien sore hari, kan lebih seru malam.

"Selamat malam tante" sapa Denis.

"Malam. Nak Denis ngapain malam malam ke rumah sakit. Ada yg sakit kah?" Tanya widuri.

"Ibu ini kan rumah sakit nya Denis. Masa main ke rumah sakit nya sendiri harus nunggu ada yg sakit" sahut Nara

"Ya kan siapa tau sayang"

"Saya hanya mau menjenguk Nara tante kebetulan tadi saya lewat jadi mampir aja deh" ucap Denis

"Oh gitu.. Baru tadi siang kamu jenguk padahal" celoteh widuri

Denis tersenyum kikuk sedangkan Nara terus mengumpat di dalam hati. Bisa bisa gagal rencana nya ingin mencekik desi.

'Denis lelet! Kalo dateng dari sore gue pasti udah cekik leher si jalang' gerutu nya.

Nara mengkode kode Denis untuk membuka ponsel nya, Denis pun mengangguk.

Si kutu

Kasih obat tidur aja, gak dosa kali ya.. Sekalian lu bawah sapu tangan yg ada bius nya.

Me

Parah bat lo! Tapi oke lah

Nara tersenyum puas membaca balasan pesan dari Denis.

Transmigrasi Badgirl (Pembalasan Dendam) Where stories live. Discover now