Ningrat Vs Jongos

57 41 35
                                    

Raveena membaca naskah yang telah ditata rapi oleh Satriya. Tangannya sebelah kanan sibuk mencemili klepon guna pelepasan emosi yang sudah memuncak karena naskah Aku, Kamu dan Surakarta memiliki jalan cerita yang sangat klop dengan cerita transmigrasi pada umumnya.  "Cerita apaan ini gak jelas banget." Cibir Raavena saat membaca bagian dimana Raveena mengemis cinta kepada Ganentot. 

"Hera, emang iya kita ini keluarga ningrat?"

"Benar nona, Eyang Ageng masih memiliki hubungan erat dengan pihak keraton." Jelas Hera.

"Eyang Ageng?" Ucap Raveena sembari mengeryitkan dahinya. Mampus gue, gue kan gak bisa Bahasa Jawa. Kalo gini caranya gue ketauan bukan bagian keluarga Maheswari.

"Nona belum inget ya? Eyang Ageng itu tonggak keluarga Maheswari, beliau lah yang membawa keluarga ini menuju kesuksesan."

Dalam hati Raveena mengumpat habis-habisan. Dari naskah yang dia baca Eyang Ageng Maheswari adalah orang ditaktor dan keras. Semua yang Eyang Ageng katakan harus diwujudkan dan dituruti. Eyang Ageng sangat menjunjung tata krama dan yang paling Raveena takutkan dalam jalan cerita ini Raveena memiliki keluarga yang licik. Mereka memang membenci Anne dan ibunya, tetapi mereka ingin menjatuhkan keluarga Raveena agar Maheswari Corp pusat dapat mereka kuasai.

"Apa perlu ya gue eliminasi aja anggota yang kurang ajar terus nempatin orang yang dipihak gue?" Gumam Raveena.

"Siapa yang akan di eliminasi nona?" Tanya Hera.

Raveena menutup naskah yang dia baca lalu bangkit menghadap Hera. "Ajarin Bahasa Jawa dong Hera!" Pintaku menggebu-gebu. Hera yang mendengarnya dibuat bingung, jadi nonanya mengalami amnesia sejauh ini?

"Nona yakin? Bukannya nona jago Bahasa Jawa ya?"

Rara tolol! Raveena kan jago Bahasa Jawa, gimana sih?! Kalo kayak gini ketauan dong entar, kalo elo itu si Raveena KW!

"Y-ya kan lupa kosa katanya! Udah ayo belajar ah."

Raveena menghentakkan kakinya menuju ruang khusus belajar. Intinya dia harus belajar Bahasa Jawa dengan baik agar selamat dari Eyang Ageng yang kejam. Itung-itung cari muka di depan keluarga besar.

Hera datang sembari mendorong troli berisikan buku-buku tentang Bahasa Jawa. Raveena menghela nafas saat tau kamus bahasa Jawa itu setebal amalan dosa Anne.

"Harus aku baca semua nih?"

"Nggih ndoro ayu." (Iya Nona Cantik)

"Ndoro ayu? Hah apa itu?" Tanya Raveena kebingungan. Apa itu semacam kata umpatan yang baru?

Hera terkekeh lalu membuka catatan kosa kata Bahasa Jawa yang pernah ia ringkaskan untuk nonanya belajar.

"Monggo Diwaos rumiyin ndoro, niki sampun kula ringkas ipun. "

Bibir Raveena mencebik, "Udah ya! Jangan mentang-mentang aku lupa Bahasa Jawa kamu gini Hera!"

"Iya nona maaf, silahkan dipelajari."

Hera undur diri dari ruangan itu meninggalkan Raveena yang kini sibuk membedah kamus Pepak Basa Jawa.

"Ahh bisa gila gue kayak gini lama-lama, belajar bahasa daerah itu kan gak gampang. Sialan! Ini gara-gara naskah clien Amaya!"

Raveen merogoh saku roknya guna mencari ponselnya. Semoga temannya ada yang bisa membantu belajar Bahasa Jawa.

 Semoga temannya ada yang bisa membantu belajar Bahasa Jawa

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.
Aku Kamu dan SurakartaWo Geschichten leben. Entdecke jetzt