Another Raveena

100 67 98
                                    

Semenjak tinggal di tubuh Raveena, Rara sama sekali belum mengelilingi rumahnya yang super besar ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Semenjak tinggal di tubuh Raveena, Rara sama sekali belum mengelilingi rumahnya yang super besar ini. Yang dirinya tau ialah ia melewati gerbang samping ketika berangkat ke sekolah dan makan di ruang makan yang sepi.

"Saudara pungut gue di mana sih? Kok gue belom liat batang idungnya. Terus emak tiri gue juga di mana ya?" Monolog Raveena.

Hera yang melihat nona mudanya berubah menjadi periang pun ikut tersenyum. Hera bisa merasakan aura positif pada Raveena yang sekarang.

"Saya ikut senang nona kini bisa tersenyum."

"Iya dong biar gue nambah cantik. Hera, gue mau nanya dong."

"Iya nona?"

Raveena beranjak dari duduknya lalu duduk dekat dengan Hera yang sedang mengelap perabotan di kamar. Hera yang terkejut pun hanya bisa mengelus dadanya pelan. "Bagunan yang ada di seberang jembatan kaca itu masih rumah kita kan?"

Hera sedikit tersentak dengan pertanyaan yang Raveena lontarkan. "Ingatan nona muda belum kembali?"

"Huh belum! Ayo cerita lagi!"

"Iya nona, itu bangunan utama rumah nona. Tuan besar dan ibu Tiana beserta nona Annethe tinggal di sana. Rumah yang nona tempati ini paviliun kedua."

"Apa!" Aku lantas menggebrak meja itu dan membuat Hera terjungkal.

"Kok gitu sih? Harusnya gue yang di sana! Gue anak sahnya, hadeuh."

Sontak Hera menutup mulutku karena aku berteriak terlalu keras. "Jangan teriak nona! Kalau tuan besar tau, nanti nona dipukul."

Dipukul? Gak waras banget sih. Bapak mana yang suka mukul anak perempuannya gitu dah. "Kenapa gue dipukul?"

Hera menghela nafas pelan. "Tuan tau jika nona sering bertengkar dengan nona Anne. Tuan memisahkah nona, atas rayuan dari ibu Tiana mereka tinggal di paviliun utama. Nona jarang berkunjung ke paviliun utama jika tidak ada kumpul keluarga."

Aku tersenyum tipis, ohohoo tampang ibu tirinya itu seperti apa sih? Manja betul. Anaknya juga sering mencari masalah sepertinya. "Terakhir aku kesana kapan Hera?"

"Sebelum nona jatuh, sepertinya kalian bertengkar nona karena masalah pemegang saham cabang di Australia."

Aku menyeringai, wahh perebutan saham ya! Keluarga kaya memang tak jauh-jauh dari perebutan kekuasaan. Sepertinya kehidupan Raveena menarik. Walau dirinya tak tau jauh apapun tentang bisnis setidaknya dia pernah menguasai bidang itu.

"Jika jam seperti ini mereka sedang apa Hera?"

"Mungkin tuan besar sudah pulang karena ini juga menginjak petang nona. Emm mereka sedang berkumpul."

"Hera temenin gue dong! Bawain juga deh bunga mawar yang baru mekar kemarin."

Raveena! Liat aja deh bakal gue bikin sesuatu yang baru di keluarga lo. Abisnya elo kayak pihak yang tertindas di sini ckck. Sepertinya ini saatnya Rara hidup 100% di kehidupan Raveena.

Aku Kamu dan SurakartaWhere stories live. Discover now