Amarah

72 51 62
                                    

*Ini siswa kelas XI MIPA kenalin para penghuninya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

*Ini siswa kelas XI MIPA kenalin para penghuninya. Mungkin karakter tambahan nggak akan banyak yang muncul karena cerita ini khusus Raveena dan lakon yang sudah mengisi dari prolog cerita.

.
.
.
.
.

"Kak Ganendra!"

Semua mata sontak tertuju ke arah Anne yang baru saja tiba di pintu kelas. Sebagian anak yang ada di kelas tersenyum ke arah Anne yang membawa virus positif.

"Adek elo dah balik dari drama pura-pura sakitnya?" Bisik Elvyra.

Raveena mengangkat wajahnya dan menemukan Anne yang sekarang di kerumuni oleh anak kelas. "Dia sekelas sama kita?"

Elvyra tersenyum masam, harus sabar memang punya temen yang lagi hilang ingatan gini. "Ingatan elo belum pulih ternyata. Dia sekelas sama kita padahal pinter aja kagak, ini mesti ada campur tangan bokap elo. Harusnya di tu di kelas sepuluh sekarang!  Kemarin dia juga terpaksa di kelas bawah yang khusus buat siswa sakit.  Elo kan serumah, elo gak tau kalo adek lo sakit?"

Raveena mengedikkan bahunya acuh. "Biarin aja lah, males gue urusan sama pawangnya."

Arsha dan Mayra yang duduk di belakang Raveena tersenyum sinis melihat kehadiran Anne. Mengingat segala drama yang dilakukan Anne tentu membuat mereka muak. Kemarin saja kebusukan Anne sudah dibongkar di depan banyak orang, tapi masih aja banyak yang suka. Kekuatan kepolosan dan juga akting memang bisa meluluhkan hati banyak orang.

"Dia pake pelet apa sih bisa sampe banyak orang yang masih suka?" Bisik Arsha keheranan.

"Tau tuh! Males gue ya sekelas lagi sama itu mak lampir! Kenapa gak di kelas khusus selamanya aja sih?" Ujar Mayra.

"Emang kakinya beneran sakit kemarin? Cuma kesleo doang, gue juga sering ya waktu pake heels."

"Kebanyakan di manja jadi gitu! Udah lah liat sedetik aja gue emosi! Lebih baik dia balik ke ruang khusus aja." Ucap Mayra dengan jengkelnya.

Sedetik kemudian Arsha dan Mayra saling berpandangan. Ada secercah ide jahil muncul di kepala mereka. Sontak Mayra menjulurkan kakinya saat Anne hendak menghampiri Ganendra di bangku belakang.

Tepat disamping Raveena, dan belum tiba di bangku Arsha dan Mayra tiba-tiba saja Anne terjatuh dan menjatuhkan kotak bekal ke arah Raveena yang sedari tadi diam.

Raveena memejamkan matanya ketika bubur yang masih panas mengenai seragamnya. Raveena tau jika kini dirinya menjadi tontonan satu kelas. "M-a-af kak, kaki aku belum sembuh betul. Jadi aku gak sengaja numpahin buburnya." Ucap Anne sambil menunduk ketakutan.

Aku Kamu dan SurakartaWhere stories live. Discover now