02. GOR

2 2 0
                                    

Annyeonghaseyoww<3

Celamat membaca, jangan lupa untuk dukung author dgn cara
Vote & komen, mwahhh.

.

.

.

.

"L-lo mau kemana??"

"Nyari Libra Nevalion Arsean"

"GAUSAH!!!" Rhea ikut berdiri, menahan Owen yang sudah berjalan.

"Lo ga mau ngasih tau, jadi gue tanya langsung sama si pelaku"

"Gue disini. Kenapa nyari gue?" Sean datang dengan tatapan tajam serta tangan yang dimasukkan ke saku celana.

"Duh....." gumam Rhea, dia menjadi ketakutan sendiri.

"Lo apain Rhea?" Owen menuding.

"Maksud lo?" Sean memasang raut wajah kebingungan dengan sebelah alis yang naik.

"Dia jatuh gara-gara lo nyenggol dia"

Sean melirik Rhea yang juga sedang menatapnya lantas tersenyum asimetris.

"Heh lo cewek, jelasin ke cowok lo nih. Punya mulut kan?" sarkas Sean membuat Rhea mati kutu.

"Lo kasar banget anjir jadi cowok!!" Owen tersulut emosi.

"Apa lo? Cewek lo tuh yang salah, nubruk orang sembarangan. Salah dia"

"Rhea, jelasin" ucap Sean penuh penekanan.

Sementara itu siswa-siswi lain didalam kelas menjadi riuh, ber bisik-bisik. Bahkan ada yang mengintip dari luar jendela.

"I-iya.. Udah ya Owen emang gue yang salah. Gausah berantem" Rhea menarik ujung baju Owen.

"Nah lo denger sendiri kan? Minggir, gue mau belajar" Sean berjalan ke mejanya, ia menyenggol bahu Owen dengan cukup keras.

Rhea menahan emosinya mati-matian, dia ingin sekali menampar wajah tampan Sean sampai puas.

"Rhea, udahan marahnya ya. Gue mau main basket dulu" pamit Owen sambil menepuk pucuk kepala Rhea dengan lembut.

Setelahnya Rhea sendiri keluar, berjalan ke perpustakaan untuk menenangkan hatinya yang dongkol.

"Lo bener-bener ya, bisa ga sih ngomong tuh yang lembut dikit. Cewek loh itu" keluh Dirga.

Sean tak bergeming, ia fokus membaca buku tebal yang ia pinjam dari perpustakaan. Dirga menjadi sebal sendiri, pasalnya Sean itu terlalu irit bicara & kerap kali tidak menggubris lawan bicaranya.

"Gue duluan, gue mau ke auditorium dulu" tukas Dirga yang hanya dibalas deheman oleh Sean.

. . .


"Sean!" seru seorang gadis yang memasuki kelas Sean dengan anggunnya.

Sean membalas seruan gadis itu dengan senyuman.

"Kenapa Shan?" tanya Sean menatap manik gadis dihadapannya.

Gadis itu mendengus "masa lupa sih?"

"Hmm... Apa ya?"

"Coba pikir" gadis bernama Shannon itu memutar bola matanya dengan malas.

"Hahaha gimme a clue" Sean terkekeh.

Rainy ThingsWhere stories live. Discover now