9

3K 356 3
                                    






Wajah Lisa memelas menatap Jennie terutama Nara yang memegang salah satu bebek karetnya. Ia ingin menolak dengan keras namun ia tahu itu akan sia sia karena yang dihadapannya kini sang dewi penguasa yang tak lain mommynya sendiri.

Jennie mengidam ingin membuang salah satu koleksi bebek karet milik Lisa. Meski awalnya ragu ia memberanikan diri untuk memintanya langsung pada Lisa dan tentu saja Lisa menolak secara halus bahkan ingin menukarnya dengan yang lain dan Jennie memaklumi juga tak memaksa namun kini lain cerita saat Nara mengetahui keingingan menantu kesayangannya.

"Mommy... " Melas Lisa melihat Jennie yang memegang bebek karetnya di depan tong sampah, jika tong sampah biasa mungkin Lisa nanti bisa diam diam mengambil nya kembali namun karna kepintaran sang mommy yang malah membakar sampah jadilah api yang berkobar ditempat sampah

"Ayo sayang buang" Ucap Nara pada Jennie yang menoleh menatap Lisa dengan ragu

"Umm sepertinya tidak jadi mom, tiba tiba aku ingin yang lain" Ucap Jennie membuat senyum Lisa mengembang dan raut kecewa dari Nara

"Kau yang terbaik J" Ucap Lisa memeluk Jennie dengan sayang "kamu mau apa gantinya humm?"Tanya Lisa dengan lembut

"Aku mau tomyum buatanmu boleh?"Tanya Jennie mendongak menatap Lisa

"Tentu saja akan aku buatkan apapun untuk mu, tapi.. Aku tidak yakin rasanya" Ucap Lisa menyengir kuda

"Nini hati hati dengan tomyum Lisa, dia bisa merubah  tomyum menjadi air garam"Celetuk Nara membuat Jennie terkekeh sedangkan Lisa mengerutu pelan

"Tak apa mom"

"Ya sudah kajja kita masuk" Ucap nara di anggukki Jenlisa

"Gomawo J" Lisa mengecupi kepala Jennie karena ia senang bebek karetnya tidak jadi korban ngidamnya Jennie

"Lisa dimana kuma? " Tanya Jennie

"Di ruangannya bersama Leo, sepertinya mereka sedang tidur" Ucap Lisa karna setaunya anjing dan kucing itu sedang tidur disatu ruangan yang khusus untuk bermain mereka

"Aku ingin ke kamar" Manja Jennie

"Tomyum nya bagaimana?"

"Nanti saja" Lisa mengangguk lalu membawa Jennie kekamar mereka

Sampai dikamar, Jennie meminta Lisa memeluknya seraya berbaring. Akhir akhir ini Jennie mulai berani meminta dan bersikap manja Pada Lisa, tentu saja membuat Lisa senang karna tandanya Jennie mulai terbuka dan tidak menutup diri lagi.

"Aku membeli buah mangga kemarin setelah dari apartemen channy, kamu tidak ingin mencobanya?.Kata penjualnya itu enak asam manis cocok untuk ibu hamil" Ucap Lisa membuat Jennie mendongak

"Apa itu enak? Kamu sudah mencobanya?"Tanya Jennie, ia mulai tergiur rupanya

"Uum sangat enak kurasa cukup segar rasanya tidak terlalu asam tapi tidak terlalu manis juga"Saut Lisa

"Lima belas menit lagi" Lisa mengerenyit bingung

"Huh? "

"Aku masih ingin dipeluk" Ucap Jennie menyelusupkan wajahnya dileher Lisa membuat Lisa mengangguk tanda mengerti

"Peluk aku sepuasmu" Ucap Lisa mengusap usap punggung Jennie



....




"Babe look" Ucap Rosé memperlihatkan beberapa foto rumah diponselnya

"Baguss, tapi warna nya terlalu mencolok"Komen Jisoo kembali fokus pada game nya

Saat ini Rosé sedang menemani Jisoo bermain ps diruang keluarga, ia berada dipangkuan Jisoo yang sedang bermain game.

"Aku marindukan hank" Ucap Rosé memeluk Jisoo, hank adalah anjing kesayangan Rosé

"Sore nanti kita kerumah mommy daddy , aku berencana ingin menggroming dalgom jadi ku pikir hank juga sekalian ikut" Ucap Jisoo

"Jinjja?" Jisoo mengangguk

Jisoo menyimpan stik ps nya membiarkan game nya di pause begitu saja lalu memeluk sang Istrinya. "Ingin tinggal dirumah sendiri?"Tanya Jisoo tiba tiba

"Maksudmu? " Rosé mendongak menatap Jisoo bingung

"Maksudku kau ingin punya rumah sendiri? Hanya tinggal berdua denganku. Kau memperlihatkan foto rumah padaku bukankah itu kode untukku?. Jika memang iya kamu bilang saja aku tidak akan menolak keinginanmu"Jelas Jisoo

"Aniya aku hanya menunjukan foto yang menarik padamu. Untuk urusan rumah aku ikut kamu aja jika memang kamu mau tinggal berdua aku tidak masalah atau pun kita tetap tinggal disini itu juga tak masalah selagi eomma dan appa masih mau menampung kita" Jelas Rosé

"Chaengah soal program, bukankah kita harus mempersiapkannya dari sekarang? Setidaknya kita sudah siap meski kita ikut program tahun depan ataupun beberapa tahun yang akan datang?"Ucap Jisoo membuat Rosé menoleh dan menggangguk setuju

"Hmm majjayo, kita harus mencari refrensi dokter yang bagus untuk konsultasi" Setuju Rosé

"Ingin didalam negeri atau luar negeri?" Tqnya Jisoo

"Terserah saja, asal bagus dan hasilnya memuaskan. Lagipula jika dokternya bagus aku yakin hasilnya juga bagus"Jawab Rosé

"memangnya jadwalmu kosong? " Lanjut Rosé bertanya

"Untuk bulan ini padat tapi sepertinya bulan depan jadwalku sedikit senggang. Bagaimana jika bulan depan?"Tanya Jisoo

"Boleh asal tidak mengganggu pekerjaanmu"Saut Rosé

"Tentu tidak, lagipula ada sekertaris yang bisa ku andalkan" Ucap Jisoo

"Ya udah aku ikut kamu aja" Jisoo mengangguk lalu mengecup pipi istrinya






...







"Nona apa ada masalah?" Tanya Seulgi, ia sudah tak sabar mengantri untuk membayar pringlesnya karena gadis didepannya begitu lama mengecek tas nya

"Maaf, sebentar" Ucap gadis itu tak enak dan kembali mencari sesuatu ditasnya

"Ini, bayar sekalian belanjaan yang nona ini bawa" Ucap seulgi memberikan kartunya pada kasir membuat gadis itu mendongak

"Eoh.. Tak perlu... "Tolak gadis itu namun terlambat "terima kasih dan maaf merepotkan sepertinya dompetku tertinggal di kantor"Lanjut gadis itu  saat seulgi telah membayar semuanya dan membantu menenteng belanjaannya

"Tak apa nona, senang bertemu denganmu"Ucap seulgi tersenyum manis

"Tunggu" Seulgi menghentikan langkahnya kala ada yang menahan lengannya

"Ne? "

"Bae Joohyun, kau bisa memanggilku Irene"Irene mengulurkan tangannya

"Kang seulgi, panggil sesukamu" Seulgi menyambut uluran tangan Irene

"Sekali lagi terima kasih" Seulgi mengangguk

"Umm kau bawa mobil?"Tanya seulgi dan Irene menggelengkan kepalanya

"Aku akan naik taksi"

"Bersamaku saja, maksudku aku akan mengantarmu, lagipula dompet mu ketinggalan bukan? Meski aku tau kau punya mbanking tapi lebih mudah pulang bersamaku bukan? " Ucap seulgi

"Tap.. "

"Jangan menolak atau aku akan sedih" Potong seulgi memasang wajah melasnya membuat Irene terkekeh

"Baiklah , lain kali aku akan mentraktir mu minum kopi untuk berterima kasih" Ucap Irene

"Sure, kajja" Ajak Seulgi di anggukki Irene











Tbc





Gaesss sorry kayanya author ga bakal up dengan jangka waktu lama. Soalnya author bakal banyak kegiatan. Mungkin author bakal usahain up sebiasanya ya gaesss


See youu

My Perfect HumanWhere stories live. Discover now