BAB 37-Kedatangan Jake

949 138 39
                                    

Balik ke hari dimana kedatangan sunoo menggemparkan sepenjuru sekolah, berita ini tak dapat terlewatkan oleh telingga minji, sang adik.

Ia marah pada segalanya, termaksud pada dirinya sendiri. Saat itu bila ia tak mengajak sunoo untuk pergi ke lotteworld mungkin hal ini takkan terjadi, bila saat itu dia lebih hati-hati ditrotoar saat motor itu melaju kearah mereka mungkin ia takkan terluka, maka sunoo tak akan mendapatkan imbas akibat kelalaiannya.

Minji sedang berjalan seorang diri menggendong tas biola kesayangannya. Wajah cantiknya yang tak pernah lagi dapat tersenyum sejak kepergiaan sang kakak menjadikannya seorang yang dingin, tak lagi suka bermanja seperti dahulu.

"Kim Minji"

Panggilan seseorang pada dari arah belakang membuatnya menghentikan langkah kaki, membalikkan badan untuk mencari siapa yang barusan memanggilnya.

"Ada apa eunchae?" Minji berucap pada teman sekelasnya itu.

Eunchae memperpendek jarak mereka dengan berlari kecil, membuat rambut lurusnya menari-nari diudara.

"Sunoo, oppa mu. Tadi aku melihatnya"

Sontak mata minji membola, keterkejutannya luar biasa. Pertama, bagaimana temannya ini tau bahwa sunoo adalah oppanya, lalu kedua kabar yang eunchae bawa tentang kedatangan sunoo adalah hal yang selalu ingin ia dengar.

"Dimana kau melihatnya?" Tanyanya, terdengar menuntut bagi siapapun yang mendengar.

"Diparkiran jurusan sains mereka saling berpelukan ketika aku berlari mencarimu kemari" jelas eunchae.

Mereka, minji tau siapa yang eunchae maksud.

"Ayo sebelum terlambat minji" ujarnya.

Sama seperti yang lainnya, minji dan mingyu tak pernah melewatkan satu haripun untuk mencari dimana sunoo berada. Bahkan sang kakak merelakan satu semesternya terlewat demi mencari tau dimana adik tengahnya itu berada, menyebabkan ia harus menjadi samsak tinju pengganti bagi sang ayah.

Minji berlari mengikuti langkah yang eunchae buat, menuju lapangan parkir dimana euncha melihat sosok itu terakhir kali. Dengan air mata yang sudah menggenang dipelupuk matanya.

Eunchae terlihat memelankan langkah kakinya, diikuti oleh minji. Mata mereka menatap hal yang sama lapangan parkir yang sudah tak ada lagi sosok sunoo disana.

"Tadi mereka disana" tunjuk eunchae kearah parkiran mobil yang telah kosong.

Minji tersenyum getir, sepertinya ia sudah tak memiliki kesempatan untuk bertemu. Sepertinya oppa nya benar-benar ingin hidup bahagia tanpa bayang-bayang rasa sakit yang keluarga mereka berikan.

"Aku percaya padamu" ucap minji, melihat rasa takut dianggap berbohong dari sorot mata yang eunchae berikan.

"Maaf seharusnya aku berlari lebih kencang lagi" sesalnya.

"Tidak, ini sudah lebih dari cukup bagiku. Terima kasih eunchae-yaa" minji berucap sembari menghapuskan air matanya yang terjatuh.

Keduanya berpisah, sebab minji mengatakan ia akan pergi menemui teman dari sang kakak untuk sekedar menanyakan bagaimana keadaan oppa nya saat ini.

Kantin jurusan sains yang tampak riuh
Berbanding terbalik dengan kantin dijurusan seni. Minji tak bergeming sesaat untuk mencari dimana jungwon dan niki berada, setelah tak menemukan keberadaan keduanya didalam kelas.

Keduanya duduk dimeja panjang dibagian sudut dari kantin, berkumpul bersama beberapa anak lain yang minji kurang familiar selain dari pada heeseung, orang yang membuat oppa nya terluka.

[On Going] Gloomy -Kim SunooOnde histórias criam vida. Descubra agora