CHAPTER 17-Pengecut

883 148 25
                                    

Perlahan jemari sunoo terlihat bergerak disusul dengan kelopak mata yang perlahan-lahan terbuka.

Sunoo mencoba menetralkan matanya, setelah beberapa jam ia terlelap.

"Udah bangun?"

"Hoon, niki mana hoon?" Paniknya.

"Tenang nuu, niki disebelah" ucapnya hangat, kemudian membuka kembali gorden yang memisahkan keduanya.

"Niki" panggilnya pada orang yang terlelap diatas brankar dengan baju yang sama seperti yang ia gunakan.

Sunoo mencoba mendekati niki, sangkin terburunya ia bahkan hampir terjungkil kedepan tapi dengan cepat jay yang entah datang dari mana menahan bahu lelaki kecil itu, lalu dengan sedikit menunduk untuk menyamakan tinggi keduanya.

"Tenang nuu, Niki ga papa kok" kali ini dengan nada yang begitu hangat.

Sehingga membuat sunoo membatu seketika mendapati sisi jay yang tak pernah seperti ini padanya.

"Bentar gue panggilin dokter" sunghoon berlalu meninggalkan sunoo dan jay didalam ruangan itu.

"Ada yang sakit?" Tanya jay membuka pembicaraan.

Sunoo hanya menggeleng lemah masih dengan pandangan menatap niki lekat.

"Niki beneran ga papa kan?" Khawatirnya.

"Iya nuu, niki ga papa. Tadi dia udah bangun cuma tidur lagi habis minum obat" jawab jay menenangkan.

Sunoo mengangguk tanda mengerti, dalam hati nya mengucap banyak syukur karna mereka berdua setidaknya tidak terlalu bebak belur, Menurutnya.

"Oh ya hyunjin gimana? Tadi dia juga terluka cukup parah" lalu beralih menatap jay disampingnya.

"Hyunjin ga papa, lagian itu udah makanan tiap hari sama tu bocah" jawabnya.

"Syukurlah" sunoo tersenyum kecil setelahnya.

"Lo masih bisa senyum?" Bingung jay melihat sosok kecil dihadapannya.

Pasalnya keadaan sunoo tidak bisa dibilang baik baik saja. Luka yang hitam keunguan mulai terlihat jelas diwajahnya, belum lagi bagian punggungnya yang bahkan membuat seorang jay merasa nyeri melihatnya.

"Jadi gue harus nangis gitu?" Canda sunoo sambil sedikit terkekeh.

"Ya ga juga. Emang seriusan ga sakit?" Heran jay

Sunoo mengangguk lalu mencoba tersenyum manis.

"Eum ga sakit"

Sedangkan dalam hatinya berkata
"Udah makanan hari-hari juga"

Tak lama sunghoon datang bersama seorang yang dari tampilannya pastilah sang dokter.

Dokter itu kemudian memeriksa beberapa bagian tubuh sunoo sebelum akhirnya memberi tahu bahwa keadaan sunoo tidak ada yang terlalu membahayakan. Tak lama, Sang dokter berlalu meninggalkan ruangan mereka.

Baru saja pintu tertutup, sepersekian detik kemudian pintu terbuka lagi menampilkan sosok jungwon yang terlihat panik dengan rambut acak-acakan.

"Sunoo nikii" hebohnya

"Uwonnn" rengek sunoo melihat kedatangan sahabatnya.

Dengan cepat jungwon menghambur kepelukan sunoo sembari mengecek keadaan sahabatnya itu.

"Kenapa muka cantik kamu bisa begini? Ini niki ga mati kan? Dia belum bayar siomay kemarin soalnya" membuat sunghoon dan jay menganga mendengarnya.

Plok

[On Going] Gloomy -Kim SunooWhere stories live. Discover now