BAB 25-Perpisahan

1.1K 152 26
                                    

"Bagaimana keadaanya paman?"

Jay menghentikan langkah kakinya dan sedikit memicingkan matanya supaya lebih mencoba mendengarkan percakapan sunghoon dengan seseorang yang dipanggil paman itu.

"Ah syukurlah paman. Sunoo udah makan?"

"Sunoo? Apa yang terjadi sebenarnya?" Selidik jay dalam hati, merasa heran dengan rentetan kejadian yang terjadi.

Jay masih dengan asik dengan ketertegunannya tanpa sadar bahwa saat ini sunghoon berada tepat dihadapannya. Dengan wajah yang sedikit panik terpancarkan.

"Lo sejak kapan disini?" Tanyanya dengan pandangan yang menyapu sekitar, kalau kalau ternyata ada orang lain disana.

"Lo tau sunoo dimana?" Bukannya menjawab jay melemparkan pertanyaan lain pada sunghoon.

"Shuttt pelan bangsat ngomongnya" panik sunghoon, pasalnya saat ini mereka sedang berada di apartemen heeseung.

"Nanti gue cerita" putus sunghoon, mengingat jay adalah makhluk yang paling keras kepala bila ia ingin tau akan sesuatu.

Heeseung, lelaki itu masih saja damai dalam tidurnya. Setelah satu malaman terjaga dengan dengan badan yang tak henti-hentinya terselimuti dinginnya air hujan.

Wajah pucat yang sangat terlihat menyedihkan, ditambah tangisan kecil dalam tidurnya dengan nama sunoo yang terus tersabda disetiap ucapan nya, membuat semua orang semakin khawatir.

Khawatir tentang seberapa besar penyesalan yang sedang dihadapi sahabat mereka saat ini.

"Sebenarnya apa yang terjadi, kenapa perasaan ku bilang ini buruk" tanya beomgyu memecahkan keterdiaman semua orang.

"Kalau gue bilang sih sunoo memutus kan untuk menyerah ketika heeseung udah mulai menyadari perasaannya"

Ucapan yeonjun barusan membuat sunghoon heran, mempertanyakan dalam hati apakah temannya ini adalah seorang peramal.

"Sok tau lo" sahut hyunjin, menanggapi omongan yeonjun.

"Yaudah kalo ga percaya, ini mah perasaan gue aja" ucapnya masa bodoh.

"Kok lo bisa bilang gitu?" Tanya sunghoon akhirnya mampu membuka suaranya setalah merasa takjup pada kemampuan aneh temannya itu.

"Ck jelas banget sebenarnya. Gue tau heeseung sebenarnya cinta benget sama sunoo tapi kebawa gengsi dan ego tentang jake yang ninggalin dia dulu. Makanya dia selalu nolak kebenaran tentang perasaannya yang sebenarnya"

Setelah mengucapkan itu yeonjun menatap wajah tak percaya temanya satu persatu. Ada yang tak percaya karna merasa yeonjun sok tau dan ada yang tak percaya bagaimana yeonjun bisa setepat itu.

"Kalian ga masih ga percaya? Kalian ga inget sewaktu sunoo duduk dipinggir lapangan sehabis dihukum, kancing baju bagian atasnya dia buka. heeseung langsung bangkit nemui sunoo dan balik dari sana kancing baju sunoo udah tepasang lagi"

"Baru juga dia gebrak meja pergi dengan wajah marah waktu jake suruh niki pacaran sama sunoo" lanjut yeonjun, mengingatkan banyak momen cemburu yang heeseung perlihatkan dengan jelas.

"Diparkiran kalian ga liat kepalan tangan heeseung sampai putih nahan cemburu waktu sunoo peluk niki dimotornya. Waktu niki gendong sunoo ke uks, waktu lu hoon nepuk-nepuk belakang sunoo waktu dia kesedak. Ahhh banyaklah hal yang nunjukin kalo dia sebenarnya cinta sama sunoo"

Setelahnya yeonjun terlihat bergerak, mengubah posisi duduknya menjadi bersandar kesofa.

"Heeseung emang bodoh karna selalu menolak tentang kebenaran hatinya, apalagi setelah jake datang. Kalau dari pandanganku heeseung hanya belum berdamai dengan masa dimana jake meninggalkannya, makanya ia ingin memastikan sekali lagi apa benar perasaanya pada jake itu masih cinta atau hanya obsesinya. Dan aku rasa ia udah tau jawabannya tapi balik lagi sunoo pasti lelah nunggui heeseung menyadari perasaanya"

[On Going] Gloomy -Kim SunooDonde viven las historias. Descúbrelo ahora