CHAPTER 24-Luka yang Berbeda

1.1K 175 18
                                    

Suara derapan langkah kaki terdengar nyaring memenuhi setiap ruangan yang dilewati lelaki putih itu, digendongannya ada seorang yang masih setia menutup mata setelah menangis panjang dibawah hujan.

Demi tuhan sunghoon dihantam kedilemaan sedari tadi, tentang haruskah ia membawa sunoo kerumah sakit atau melakukan yang anak itu pinta untuk hanya membawanya kekediamannya.

dengan hati berat akhirnya ia putuskan untuk membawa tubuh dingin itu ke kediamannya, kemudian memita dokter kepercayaan keluarganya datang untuk memeriksa keadaan sunoo.

"Apa yang terjadi sunghoon-aa?"

sambut lelaki paruh baya-lee hanbin dokter kepercayaan keluarga, yang sudah sampai sebelum kedatangannya.

"Sepertinya dia menerima kekerasan paman"

Orang yang dipanggil paman itu dengan sigap membantu sunghoon meletakkan tubuh tak berdaya sunoo dengan hati-hati diatas ranjang.

"Dia siapa?" Tanya dokter itu, memastikan bahwa sunghoon tidak sedang dalam masalah.

"Temanku paman"

"Baiklah, paman akan memeriksa keadaanya. Kau siapkanlah baju ganti untuknya dan gantilah bajumu juga"

Perintah sang paman yang disetujui oleh yang lebih muda.

Sunghoon membalikkan tubuhnya, membawa langkahnya meninggalkan kamarnya untuk melakukan perintah yang diterimanya tadi.

Mengganti baju dan membawa baju ganti hanya ia lakukan dalam 2 menit.

Sunghoon kembali dengan wajah pucat khas orang kedinginan, ditambah lagi rasa cemas yang melingkupi perasaan nya saat ini.

Ia membawa kakinya untuk berdiri diujung tempat tidur, memantau semua pemeriksaan yang dilakukan oleh orang yang merawatnya sedari kecil bila ia sakit.

Menggigit kecil bibir dalam ia lakukan, berusaha menyalurkan rasa gundah yang tak tertahan.

"Kenapa tak membawanya kerumah sakit saja?"

Tanya sang paman yang terlihat tak mengendurkan fokus memeriksa keadaan badan sunoo yang dihiasi oleh banyak jejak ungu kehitaman.

"Sunoo yang minta paman" jawabnya seadanya.

"Apakah kau tau siapa yang melakukan nya?"

"Ayahnya"

Seketika pergerakan orang tua itu terhenti, pandangan yang sedari tadi hanya menatap luka-luka itu bergeser kearah berdirinya sunghoon.

"Ayahnya? Apa kau yakin?"

"Eum, ini bukan kali pertama" jawaban yang membuat dokter itu semakin terperajat.

"Bukankah seharusnya ini dilaporkan pada pihak berwajib?"

"Dia takkan setuju, dia sangat mencintai keluarganya paman"

Sang paman menolehkan pendangan nya, menatap wajah yang masih cantik walau dengan luka-luka hebat diwajahnya, lalu mengeluarkan decakkan kecil dari bibirnya.

"Ck Keadaanya buruk, luka-lukanya sangat banyak. Paman rasa dia harus melakukan pemeriksaan lanjutan untuk bagian dalamnya, dan itu hanya bisa dilakukan dirumah sakit hoon"

"Iya paman, aku tau. Aku akan membujuknya setelah ia bangun nanti"

"Baikalah, untuk sekarang biarkan dia beristirahat dulu. Begitu dia bangun, paman akan lanjutkan untuk memeriksa keadaanya" Jelas sang paman.

Sunghoon berjalan mendekati paman hanbin, memberikan baju hangat untuk dipakaikan pada tubuh dingin sunoo.

Kemudian berlalu menuju dapur, menyiapkan bubur kalau saja nanti sunoo terbangun.

[On Going] Gloomy -Kim SunooWhere stories live. Discover now