Enam Puluh Tujuh

246 28 1
                                    

"Uncle kenapa gak bilang kalo semalem kesini? Kan aku mau ikut juga."

"Justru Uncle sengaja gak bilang ke kamu biar kamu gak ikut."

"Ih?! Kok gitu sih?"

"Kamu udah paling bener di rumah sama Mama Han semalam. Udah gak usah bawel, kan udah pulang sekarang."

Belum sampai di ruang makan saja Jaehan sudah mendengar suara keributan dari arah sana. Yang pasti, suaranya Hansol dan Junghoon yang paling mendominasi. Paman dan keponakan itu memang benar-benar banyak bicara. Tidak ada bedanya.

Jaehan memutuskan untuk meninggalkan kamar Yechan setelah ditinggal mandi oleh sang pemilik kamar. Masih kesal plus khawatir juga dia. Kesal karena Yechan tidak mau bilang tentang apa yang terjadi semalam, dan khawatir karena takut jika dia melakukan hal yang aneh-aneh.

Sudahlah, lupakan saja. Pusing sendiri kepala Jaehan memikirkannya.

Begitu tiba di ruang makan, Jaehan disambut oleh suara cemprengnya Han Junghoon.

"Tuan Putri kita sudah bangun rupanya. Sini-sini!" Tangan Jaehan pun ditarik-tarik seenak jidatnya.

Kalau sudah berurusan dengan Junghoon, Jaehan cuma bisa pasrah. Tidak bisa melakukan apa-apa selain menuruti kemauan pria nekat itu.

"Bagaimana? Apa ada sesuatu yang terjadi semalam?"

Dahi Jaehan terlipat, "Sesuatu apa maksudmu?"

"Ya, itu. Yang -mm, bagaimana ya menjelaskannya. Yang ini, Jae. Yang seperti inii." Ucap Junghoon belepotan sambil tangannya sibuk memperagakan sesuatu yang Jaehan tidak mengerti.

Yang Jaehan lihat, jari telunjuk dan ibu jari tangan kanannya Junghoon membentuk lingkaran, lalu telunjuk tangan kirinya di masukan-masukan ke tengah-tengahnya. (👉🏻👌🏻)

'Apa sih?' batinnya kebingungan.

"Han Junghoon tanganmu! Ada Hansol disini!" Seru dokter Kevin sambil memukul bahu pria cantik itu.

Meringis kesakitan, Junghoon pun memutuskan untuk merubah gerakannya. Kedua telapak tangannya pun mengucup lalu ditabrakkan satu sama lain.

Ah, kalau yang satu ini Jaehan tau artinya.

Pipinya mendadak berubah warna. Rona kemerahan mulai terlihat samar di wajahnya. Yang tentu saja dinotis langsung oleh Junghoon dan membuatnya heboh seketika.

"TUH KAN! KALIAN PASTI MELAKUKANNYA KAN?!"

"Tidak! Kami tidak melakukan apa-apa!"

"JANGAN BOHONG, KIM JAEHAN!"

"ASTAGA, TUTUP MULUTMU ITU, HAN JUNGHOON!"

Mulut Junghoon pun tertutup paksa. Disumpal oleh Jaehan menggunakan kaus kaki Hansol yang tadi berada di atas meja dan berada dalam jangkauannya.

.
.
.
.
.
.
.
.

Tbc..

Junghoon nih tipikal bocah SMP yang suka ceng-ceng-in temen sekelasnya banget ya 🥲

Votes and feedback will be very valuable for the author~ ✨

Unexpected Love ☑️Where stories live. Discover now