Setelah lama hidup sendirian. Kini akhirnya Shin Yechan tau, bagaimana rasanya memiliki seseorang yang paling berharga di dalam hidupnya.
Yechan hanya berharap jika semuanya belum terlambat..
Mau rekomendasiin doang, baca chapter 29 sama 30 sambil dengerin Taylor Swift - Enchanted keknya enak, hehe^^
. . . .
Yechan menepati janjinya untuk pulang lebih awal.
Jika biasanya dia akan sampai di rumah pukul dua belas malam bahkan lewat, hari ini dia pulang pukul delapan malam kurang beberapa menit.
Menepati omongannya untuk membelikan Hansol obat sesuai resep yang sudah diberikan dokter Kevin. Yechan menenteng sekantung plastik ramah lingkungan di tangannya.
Yechan melangkah sendirian di sepanjang lorong area timur mansion.
Merenggangkan otot-otot tubuhnya yang terasa kaku, Yechan menekuk lehernya ke kanan dan ke kiri. Melonggarkan simpul dasinya, pria itu melepas jas kebanggaannya.
Tiba di depan pintu kamar putranya, Yechan membuka pintu tersebut dengan perlahan. Takut jika dirinya menganggu ketenangan dan membuat anaknya yang sedang sakit tak nyaman.
Walau tentu saja, Hansol tidak akan merasa seperti itu. Anak itu justru akan senang jika melihat ayahnya sudah pulang lebih awal dari biasanya.
Lampunya masih mati.
Seluruh ruangan terasa sepi dan gelap. Seakan-akan tidak ada kehidupan di dalamnya.
'Apakah Jaehan sudah kembali ke kamarnya..?'Pikirnya.
Namun, ketika langkah kakinya semakin membawanya mendekat ke arah tempat tidur. Yechan bisa dengan jelas melihat siluet dua orang diatas nya.
Satu bertubuh kecil, satu bertubuh besar.
Yang bisa ia pastikan, bahwa Jaehan tertidur pulas di atas kasur yang sama dengan Hansol.
Melihat pemandangan itu, mau tidak mau, sadar tidak sadar, Yechan menyunggingkan senyumnya.
Setelah mengadopsi Hansol selama tiga tahun terakhir, belum ada yang mengisi sisi kosong kasur berukuran besar itu.
Dan sekarang, setelah melihat seseorang terbaring disana, mengisi kekosongan dunia kecil Hansol. Entah mengapa hatinya juga jadi ikut terisi dengan sesuatu yang hangat, sesuatu yang belum pernah dia rasakan sebelumnya.
Seperti.. ada yang mengisi sisi lain dirinya.
Separuh jiwanya.
. . . . . . . . . .
Tbc..
Avv~
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Votes and feedback will be very valuable for the author~ ✨
