Tiga Puluh Lima

225 27 2
                                    

Perjalanan dari mansion keluarga Shin ke tempat barunya memakan waktu yang cukup lama.

Sekitar lima jam, jika Jaehan tidak salah kira.

Dan selama perjalanan itu pula Jaehan tidak tidur sama sekali. Dirinya sibuk memikirkan banyak hal, termasuk alasan kepindahannya.

Dia merawat Hansol dengan baik selama ini. Sangat baik malah. Dia juga ikut membantu beberapa pengurus di mansion. Dia juga berusaha untuk memperbaiki perilaku dan tutur katanya sebisa mungkin.

Tapi, kenapa dia harus dipindahkan?

Yechan pun berkata jika Jaehan akan selalu menjadi kesukaan Hansol, lalu kenapa?

Pertanyaan ini tidak henti-hentinya mengelilingi kepala Jaehan. Dia merasa jika Yechan berhutang sebuah penjelasan kepadanya.

Setibanya Jaehan di tujuan. Beberapa pria bertubuh besar segera membawanya ke suatu ruangan.

Tidak, Jaehan tidak diseret, maupun didorong. Mereka hanya menuntun Jaehan dan mengelilinginya dari segala sisi.

Ruangan itu terlihat seperti sebuah kamar tidur. Apakah ini kamarnya?

Belum selesai kepalanya berpikir, tiba-tiba saja seseorang datang dari arah pintu. Berjalan masuk bersama ketukan sepatu mewahnya yang terdengar bersahutan.

"Selamat datang, Kim Jaehan!" Ujarnya seraya merentangkan kedua tangannya, seolah menyambut kedatangan Jaehan.

Jaehan masih membisu. Dia tidak tau harus berbicara apa, pun dia takut untuk mengeluarkan sepatah kata. Dia tidak tau siapa orang di depannya dan tempat macam apa ini.

Lebih baik Jaehan mencari aman dengan tidak bertindak gegabah dan ceroboh.

Dia sayang nyawanya.

Pria itu melangkah mendekat, menurunkan rentangan tangannya. Semakin sedikit jarak diantara keduanya, semakin jelas seringaian yang terpahat tepat di wajahnya terlihat.

"Kau terlihat kebingungan. Yah, tentu saja. Pasti pria itu tidak mengatakan apapun padamu.."

Bola mata Jaehan mengikuti setiap pergerakan yang dihasilkan oleh pria di depannya. Setiap jengkal kaki yang dia langkahkan untuk memutari Jaehan, juga setiap napas yang dia hembuskan.

Hingga akhirnya, langkah kaki itu terhenti ketika dia terduduk di atas sebuah kursi goyang. Menyilangkan kaki, pria itu mulai membuka suaranya, lagi.

"Akan ku jelaskan beberapa hal padamu. Pertama, sekarang kau berada di kediaman keluarga Kang. Keluarga kaya raya yang kuakui kedudukannya masih jauh di bawah keluarga Shin. Kedua, perkenalkan, aku adalah pewaris dari keluarga ini, Kang Dong Won. Kita akan semakin sering bertemu setelah ini. Dan yang terakhir.."

Pria itu menggantung kalimatnya. Membuat Jaehan menanti-nanti apa yang ingin dia katakan selanjutnya.

"..kau milikku sekarang."

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Tbc..

Bantai dong won gk sih?

Votes and feedback will be very valuable for the author~ ✨

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Votes and feedback will be very valuable for the author~ ✨

Unexpected Love ☑️Where stories live. Discover now