Empat Puluh Dua

249 25 1
                                    

"Lapor tuan Kang, kapal tunda yang ada di belakang kita menyusul dengan sangat cepat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Lapor tuan Kang, kapal tunda yang ada di belakang kita menyusul dengan sangat cepat." Seorang bawahan membawa sebuah laporan yang membuat Dong Won semakin semaput.

Jaehan tidak mengerti situasi apa yang sedang dirinya alami sekarang. Konsentrasi nya buruk sekali belakangan ini. Mungkin juga karena efek dari kurangnya asupan, tubuh nya jadi lebih lambat dari biasanya.

Perahu kecil yang tadi teronggok di geladak kapal sudah siap untuk ditumpangi sekarang. Butuh waktu yang cukup lama untuk mempersiapkan nya, Dong Won saja muak dengan pergerakan para bawahannya yang lambat.

"Cepat naik!"

Dong Won mendorong tubuh Jaehan ke atas perahu kecil itu. Jaehan sempat tersandung sedikit karena kakinya yang masih keram karena habis diikat dengan tali tambang tadi, tapi Dong Won tidak ada inisiatif sama sekali untuk membantunya.

Pria sialan.

Setelah memastikan jika Jaehan sudah duduk di atas perahu dengan benar, Dong Won lanjut menempati tempat yang kosong. Kembali mengikat kedua kakinya seperti sediakala.

Perahu kecil ini cukup menampung lima orang sampai lebih. Tapi ternyata hanya mereka berdua saja yang menaikinya.

Jaehan dan Kang Dong Won.

"Turunkan kami sekarang."

Sepersekian detik setelah Dong Won mengatakan itu, para bawahannya dengan segera mengulur tali katrol, menurunkan perahu kecil dengan dua orang di atasnya.

"Astaga, bisakah kalian mengerjakannya lebih cepat?! Lelet sekali, sih!"

Kan, Dong Won semaput lagi.

Bawahannya itu memang lambat-lambat sekali. Mereka terlihat lebih bodoh dibandingkan bawahan yang keluarga Shin miliki.

Pantas saja Dong Won mengaku jika level keluarganya masih jauh di bawahnya keluarga Shin.

Jaehan telah menyaksikannya beberapa hari ini dan dia mengakui kesenjangan tersebut.

"Kang Dong Won! Berhenti!"

Baru saja perahu kecil itu menyentuh air laut, sebuah suara tiba-tiba saja menggema.

Sebuah suara yang sudah lama sekali tidak Jaehan dengar. Sebuah suara yang sangat Jaehan rindukan. Sebuah suara yang bisa membuat jantungnya berdebar hanya dengan mendengarnya dari kejauhan.

Itu suara Shin Yechan.

Apakah dia disini untuk menyelamatkannya?

.
.
.
.
.
.
.
.

Tbc..

Udh masuk weekday guys, maklum klo updatenya telat atau bahkan gk update samsek.. tau sndiri author klo weekday sesibuk apa:)

Votes and feedback will be very valuable for the author~ ✨

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Votes and feedback will be very valuable for the author~ ✨

Unexpected Love ☑️Where stories live. Discover now