"Menang nggak?" tanya Kheira. Alvin menggelengkan kepalanya. "Enggak."

Kheira meledakkan tawanya. "Makanya motor lo ini udah jelek, butut, mesin abal-abal. Ah mending gue pergi." Kheira ingin meninggalkan Alvin yang mendorong motor besarnya.

Namun, Alvin mencekal tangannya. "Enak aja lo main pergi, lo yang mendatangkan diri, jadi lo harus tanggung jawab juga," ucap Alvin membuat Kheira mendengus sebal.

"Nyebelin lo, Bangsat!" umpat Kheira, mau tidak mau ia membantu cowok menyebalkan yang tidak bermanfaat ini.

Alvin dan Kheira sama-sama mendorong motor Alvin yang entah kenapa bisa mati di tengah jalan. Sebenarnya mereka tak saling mengenal, hanya saja kebetulan tadi Kheira menyetop motor Alvin yang sedang melaju di depan rumah dan meminta tumpangan secara tidak hormat.

"Stop!" Kheira berdiri di tengah jalan menyetop sebuah motor besar, sehingga pengendara itu mengerem mendadak sehingga menimbulkan bunyi nyaring antara ban motor dan aspal yang bergesekan.

"Cewek gila! Lo mau mati, hah?" kesal Alvin. Kheira hanya cengengesan sambil menggenggam erat tali tasnya. "Gue nebeng, ya? Btw, kita satu sekolah kok!" ucap Kheira sambil tersenyum.

"Nggak ada. Motor gue masih suci, belum pernah gonceng cewek, apalagi cewek nggak sopan kayak lo," tolak Alvin.

Kheira mencibir, gadis itu langsung menaiki jok motor belakang Alvin tanpa seizin pemiliknya.

"Nggak ada malunya lo, ya! Berhentiin orang dan minta tumpangan secara tidak hormat!" kesal Alvin.

"Alah! Banyak omong lo, jalan cepat," cibir Kheira memukul kepala belakang Alvin yang dibaluti helm. Alvin mendengus sebal, kenapa ia harus bertemu dengan cewek gila seperti cewek di depannya ini?

Namun naas, karena ketidakiklasan Alvin, motor itu berhenti mendadak di tengah jalan. Sehingga mereka mendorong motor besar itu diiringi bacotan keduanya.

"Sial banget perasaan gue ketemu lo, ini hari pertama sekolah masak iya gue terlambat?" gerutu Kheira. "Semoga aja gue nggak sekelas sama dia," lanjutnya.

"Toa rusak, mending lo diam deh, berisik tau nggak. Dorong aja dengan ikhlas. Sialnya karena lo naik tadi, coba kalau enggak, pasti aman aja sampai sekolah. Gue juga pertama kali sekolah kali," ucap Alvin. "Lagian, gue juga ogah sekelas sama lo," lanjutnya.

"Siapa yang lo bilang toa rusak?" tanya Kheira dengan nada tak santai.

"Bokap lo," balas Alvin.

"Emang anj*ng lo-"

"Bentar-bentar," potong Alvin sebelum Kheira melanjutkan bacotannya.

"Kenapa?" tanya Kheira.

"Lo ngerasa ada yang aneh nggak? Perasaan kita ngedorong dari tadi kok nggak maju-maju, ya?" ucap Alvin.

Kheira mengangguk membenarkan ucapan Alvin. "Iya, perasaan gue dorong kok keras banget," ucap Kheira mengetuk-ngetuk dagunya.

Sama seperti Kheira, Alvin juga tampak berpikir. Hingga tatapan Kheira beralih ke tangan Alvin yang menarik rem.

"ANAK MONYET! GIMANA NGGAK MAU MAJU? MOTORNYA LO REM BEGO!" teriak Kheira membuat Alvin tersadar.

Alvin mengalihkan pandangannya kepada tangan kanannya, cowok itu tersenyum canggung.

Kheira tampak ingin meledakkan emosinya sebelum seseorang berhenti di samping mereka.

"Kalian kenapa?" tanya seorang siswi, dari seragamnya Kheira bisa melihat bahwa mereka berada di sekolah yang sama.

"Eh, kita satu SMA, 'kan? Kelas berapa lo?" tanya Kheira.

Siswi dengan motor matic tersebut mengangguk. "Kelas sepuluh, Kak."

Kheira menepuk pundak siswi tersebut lalu naik ke jok belakang motor. "Kalau gitu gue nebeng. Nanti gue beliin bensin deh."

"Tapi, Kak. Kakak ini gimana?" tanya Sisiwi itu menunjuk Alvin.

"Udah biarin aja dia. Dia mau dorong motor dulu ke bengkel," ujar Kheira membuat Alvin membulatkan matanya.

"Udah cepat jalan," desak Kheira sebelum Alvin buka suara. "HEH LO! ENAK BANGET LO NINGGALIN GUE DISINI! AWAS AJA LO NANTI KALAU KETEMU!" teriak Alvin kepada Kheira yang meledeknya dan menjauh meninggalkannya seorang diri.

***
"Heh lo!"

Kheira berbalik badan ketika seseorang memanggilnya. Ia menatap Alvin yang berjalan ke arahnya dengan ekspresi kesal. "Apa?"

Alvin berdiri di depannya sekarang. "Maksud lo apa ninggalin gue di jalan sendirian tadi? Nggak setia kawan banget," ucap Alvin berkacak pinggang. Pasalnya cowok itu kesal dengan Kheira yang meninggalkannya di tengah jalan karena menebeng dengan siswa lain. Hingga Alvin mendorong motor besarnya sendirian.

Kheira celingak-celinguk ke kanan dan kiri. "Lo ngomong sama gue?"

"Nggak, sama setan."

"Oh, kirain sama gue. Hebat lo, ya? Bisa liat setan," ucap Kheira sembari mengelus lengannya merasa merinding. Gadis itu membalikkan tubuhnya dan berjalan meninggalkan Alvin.

"Eh, gue masih mau ngomong sama lo!"

Kheira berbalik menatap Alvin tajam. "Kita nggak kenal dan kita nggak kawan." Kheira mengacungkan jari tengahnya.

Alvin berjalan mengikuti langkah Kheira, cowok itu berusaha menyamakan langkahnya dengan Kheira. "Ngapain lo ikutin gue?" tanya Kheira

"Siapa juga yang ikutin lo?" ucap Alvin berusaha tidak menatap Kheira.

Alvin memasuki salah satu kelas yang bertuliskan Xll IPA 1. Namun tiba-tiba tasnya ditarik seseorang dari belakang. "Eh, apaan nih?"

"Ngapain lo masuk sini?" ujar Kheira melepaskan tarikannya dari tas hitam Alvin.

"Kamu nanya?" Alvin mencibir. "Mau masuk kelas dong," jawab Alvin.

"Lo masuk kelas ini? Nggak salah, 'kan?" tanya Kheira.

Alvin mengangguk. "Jangan bilang ini kelas lo juga?" tanya Alvin.

Kheira membulatkan matanya, gadis itu langsung menerobos masuk ke dalam kelas tersebut. Namun tangan Alvin menahannya di pintu. "Apaan, sih? Gue mau masuk!" kesal Kheira.

Alvin menggeleng keras. "Gue duluan yang masuk." Cowok itu berjalan masuk ke dalam kelas, namun Kheira menjambak rambutnya dari belakang.

"Gue duluan. Ngalah lo sama cewek!" ucap Kheira.

"Akh! Sakit woi!" Alvin mundur ke belakang sehingga Kheira duluan yang masuk. Namun bukan Alvin namanya jika mengalah, cowok itu menarik ransel Kheira sehingga gadis itu mundur ke belakang. Tidak ada satu pun yang mau mengalah sehingga terjadi tarik-menarik di pintu kelas. Siswa-siswi yang berada dalam kelas hanya menatap datar pertengkaran tersebut. Sepertinya mereka akan menyesal menjadi bagian dari kelas ini.

Bersambung ...

ISTRI NAKAL PAK KETUNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ