Part 18

10.8K 791 41
                                    

Kalau masih terdapat Typo atau kekeliruan mohon maaf ya gais:)

.

"Lo, siapa?"

Rafa terkejut bukan main, kenapa Gavin tidak bisa mengenalnya. Rafa lalu memegang tangan Gavin.

"Vin... Ini aku, Rafa." Ujar Rafa yang sedikit panik.

Gavin mengerutkan keningnya. Lalu menghempaskan tangan Rafa. "Gue gak kenal." Ujarnya lalu memalingkan wajah.

Perlahan air mata turun di pipi Rafa. Lalu kembali menggenggam erat tangan milik Gavin.

"Hiks! Hiks! Hiks!"

Gavin lalu menoleh pada Rafa dan tersenyum tipis. "Cuman bercanda, kok." Ujar Gavin sambil mengelus kepala Rafa.

Sontak Rafa langsung berhenti menangis, kemudian menatap pada Gavin.

"Kok nangis? Hem?" Gavin menghapus air mata Rafa.

Sedangkan Rafa menganga tak percaya. Bisa-bisanya habis koma langsung ngelawak  begini.

"Ish!!" Sebal Rafa. "Aku panik, tauu!! Hiks! Hiks! Hiks!" Rafa memeluk erat tubuh Gavin.

Gavin tertawa kecil. "Lucu, ya?"

"Gak! Mana ada kayak gitu lucu!" Kesal Rafa.

Rafa kemudian menyingkap rambut Gavin yang ada di dahinya. "Aku kangen..." Ujarnya.

"Tapi gue enggak." Sahut Gavin.

"Ish!" Rafa cemberut. "Kamu makin nyebelin sehabis koma!"

Gavin terkekeh.

"Mana anak gue?"

Rafa menghela nafas panjang lalu menunduk sedih. "A-anak kita..."

"Iya mana?" Tanya Gavin yang tak sabar ingin melihatnya.

"Anak kita hilang..."

"Ha? Ma-maksud, Lo?"

"Iya Vin, Anak kita di culik... Hiks! Hiks!"

"L-lo gak bercanda, kan?"

Rafa menggeleng sambil sesenggukan.

Dengan perasaan khawatir, Gavin mencoba bangkit tapi sayang badannya masih terasa sakit dan lemas, kepalanya pun sedikit pening.

"Vin... Udah dicari, tapi hasilnya nihil." Rafa mencoba menahan tubuh Gavin.

"Gue harus cari anak gue!" Ujar Gavin yang begitu panik. Lalu memejamkan matanya dan kembali membaringkan tubuhnya. Perlahan Gavin mengeluarkan air mata dari sudut matanya.

"Vin... Udah jangan nangis, aku cuman bercanda, kok."

Sontak Gavin membuka matanya, lalu menoleh pada Rafa yang sudah menutup mulutnya menahan tawa. Gavin mendengus lalu menatap sinis pada Rafa.

"Sialan." Ujar Gavin dengan wajah datarnya.

Sedangkan Rafa cekikikan melihat kepanikan si Gavin. Salah siapa, kan Gavin dulu yang membuat Rafa khawatir dan panik. Yaudah Rafa balas dendam.

"Udah jangan marah gitu. Kan kamu duluan yang prank aku." Ujar Rafa terkekeh.

"Ck! Lo gak tau apa? Kalau seorang uke yang durhaka pada seme, dia akan masuk neraka! Dan Lo, udah pasti masuk neraka karna udah balas dendam." Ujar Gavin dengan penekanan.

Rafa tertawa mendengar ucapan Gavin. "Iya deh iya..."

"Si dedek ada di rumah sama Kak Ronal." Ujar Rafa.

"Kamu tau, dia mirip banget sama kamu..."

"Si dedek cemberut terus, persis kaya kamu."

Gavin menghembuskan nafas kasar. "Kan emang anak gue, ya pasti mirip gue lah. Masa mirip Ronal, kan aneh." Ujarnya.

MY BOYFRIEND IS BADBOY || Ss1 - Ss2 || END ✓Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz