01 || Awal masalah

201 18 2
                                    

"Setiap langkah yang kau ambil, entah baik atau buruk, semua memiliki konsekuensinya tersendiri."
~Alana Zatayumni~

o0o

Sebuah mobil menghentikan lajunya tepat di pekarangan rumah mewah berwarna putih. Pintu mobil itu terbuka, tampak seorang pria dan wanita turun secara bersamaan dari mobil tersebut. Mereka adalah Arzan Ravindra dan Alana Zatayumni.

Arzan sempat terdiam keheranan saat melihat ada mobil polisi yang terparkir di sana. Matanya kini menoleh ke arah teras rumahnya. Arzan semakin heran saat melihat tiga polisi tengah berbicara dengan Elena dan dua sahabatnya di teras rumahnya. Terdengar berisik seolah Gevan dan Kevin sedang memperdebatkan sesuatu dengan ketiga polisi itu.

"Ini ada apa, ya?" tanya Arzan saat baru menghampiri mereka.

"Arzan..."

"Alana..."

Gevan dan Kevin bersuara secara bersamaan, Gevan yang menyebut nama Arzan sedangkan Kevin menyebut nama Alana.

"Baguslah kalian sudah datang," ucap salah satu polisi itu seraya menunjukkan kertas pada Arzan.

"Kami datang kemari untuk menangkap saudari Alana Zatayumni atas tuduhan penggunaan narkoba secara ilegal."

Mendengar hal itu, membuat tubuh Arzan membeku seketika, napasnya terasa berat, matanya tampak berkaca-kaca.

Ini terlalu tiba-tiba!

"Ta-tapi, Pak. Istri saya pakai itu karna ada alasannya," bela Arzan berusaha membujuk polisi itu agar Alana tidak ditahan.

"Maaf, Mas. Apa yang istri mas lakukan sudah di luar kemampuan manusia pada umunya. Saudari Alana harus tetap ditahan guna menghindari jika ada yang berniat mengikuti tindakan berbahayanya," ungkap polisi itu menjelaskan pada Arzan.

"Tapi, Pak_"

"Arzan!" Alana mengehentikan ucapan Arzan yang berusaha membelanya.

"Aku salah Zan! Aku harus bertanggung jawab sama perbuatan aku sendiri," ujar Alana memberi pengertian pada suaminya itu.

"Enggak, Lan. Aku gak mau!" Arzan menggeleng kuat seraya menggenggam erat tangan Alana.

Begitupun dengan Elena, wanita itu ikut menahan tangan kiri Alana. Ia juga tidak mau jika putrinya itu harus ditahan.

Sedangkan Gevan dan Kevin hanya bisa saling pandang tak percaya dengan apa yang mereka dengar. Sebab tadi keduanya berdebat dengan polisi itu karena mereka tidak percaya jika Alana pernah menjadi pencandu narkoba.

"Maaf, Pak. Kami harus tetap menjalani tugas kami. Silakan kunjungi kantor polisi untuk menemui istri Anda," ucap polisi itu seraya mengambil tangan Alana untuk diborgol.

"Stop Zan! Aku salah!" tegas Alana saat melihat Arzan yang kembali berusaha menahannya.

"Lana..." Tumpah sudah air mata Arzan saat Alana benar-benar dibawa pergi oleh polisi itu.

Seolah mengerti dengan situasi, Kevin langsung memeluk tubuh sahabatnya itu, dan disusul oleh Gevan. Mereka berdua mengusap lembut punggung Arzan berusaha menenangkan sahabat mereka.

"Lo yang sabar, Zan. Lo tetap bisa melanjutkan hidup dengan baik setelah Alana menyelesaikan hukumannya," ucap Kevin dengan bijak.

"Ini terlalu sakit, Vin!" tutur Arzan dengan suara yang bergetar.

"Doain yang terbaik aja buat istri lo. Cuman itu yang bisa kita lakuin sekarang," ucap Gevan masih berusaha menenangkan Arzan.

"Kapan kita bahagia, Alana? Kenapa Tuhan tidak memberi kita jeda sebentar saja?" batin Arzan.

ALANA S² ; Revenge and Trauma (Ongoing)Where stories live. Discover now