II22II

51.4K 1.6K 20
                                    

Selamat membaca

~0~

"Bunda lo napa tuh?" Tanya Maggie pada Bella yang melihat Violyn terdiam melamun sambil memangku wajahnya.

Bella pun melihat Violyn. Gadis itu menghela napas berulang kali seperti memikul beban berat. Bahkan Violyn hanya memakan sedikit makanan di depannya. Bella mendekati Violyn dan menepuk pundak Violyn pelan.

puk

Seketika Violyn menoleh ke samping. Terlihat Bella tersenyum padanya. "Bunda kenapa sih? Dari tadi diem mulu. Di kelas juga diem. Gelisah banget" Sudah sejak semalam Bella memanggil Violyn bunda dan dibiarkan oleh gadis itu. Karena sudah berulang kali Violyn melarang namun bella tetap memanggilnya Bunda.

Mendengar pertanyan bella, Violyn diam sejenak sebelum akhirnya menatap Bella serius, "Papa lo ada masalah ya?"

Bella maupun Maggie yang mendengarnya tersenyum menatap Violyn. Sementara Violyn menatap jengah keduanya yang selalu saja seperti itu.

"Ck..Gue serius!"

"Hehehe..okeoke..aku serius bun" Bella tersenyum menampakkan giginya pada Violyn.

"Om kevan ada masalah?"

Dengan ragu Bella menggeleng," Kayanya engga deh bun, Papa baik-baik aja".

Violyn menatap Bella tidak yakin, "Masa sih? Masalah kantor atau misinya maybe?"

Sekali lagi Bella menggeleng, " Ngga bun, papa nggak ada masalah kok". Namun sedetik kemudian Bella tersenyum penuh arti pada Violyn. "Bunda khawatir sama papa ya.."

"Ck...bukan!" Sanggah Violyn.

"Terus kenapa dong?" Tanya Bella sekilas melirik Maggie. mengkode gadis itu untuk memancing Violyn berbicara.

"Cerita aja kali Vi, emang kenapa sih?" sambung Maggie.

Awalnya Violyn diam dan hanya menatap mereka. Namun akhirnya ia berbicara pada kedua gadis itu. Violyn mulai menceritakan semuanya pada mereka. Keduanya pun mendengarkan cerita violyn dengan saksama.

"HAHAHAHAHA..anjir vi..Jadi dari tadi lo uring-uringan gara-gara Om Kevan diemin Lo?..HAHAHA..bjir...ngga nyangka gue seorang Violyn di buat uring-uringan sama duda" Tawa Maggie meledak begitu saja setelah mendengar cerita Violyn.

Bella yang berada di samping Violyn mencoba menahan senyumnya yang apada akhirnya meledak juga.

"Ciee..bunda..udah mulai cair nih ceritanya.." Ucap Bella disertai senyuman yang menurut Violyn sangat menjengkelkan.

"Ck...apaan sih. Gue tuh ..eee..ya ..bingung aja gitu. Biasanya kan Dia nggak pernah dingin ke gue" Balas Violyn memalingkan wajahnya ke arah lain.

Bella maupun Maggie yang mendengarnya senyum-senyum menatap Violyn. Bella memegang tangan Violyn dan menatapnya tersenyum.

"Aku saranin, pulang sekolah bunda ke kantor papa gih" Ujar Bella.

"Heem, daripada lo uring-uringan gak jelas kaya gini" Sambung Maggie sambil memakan Batagor milik Bella.

Plak

"Sakit anjir! main pukul-pukul aja!" Ucap Maggie saat Bella memukul Bahunya.

"Batagor gue ngapa lo makan bangke!" Sinis Bella menatap Maggie.

"Ck.. sesama temen harus saling berbagi dong! pelit banget" Balas Maggie kembali memakan batagor itu.

"Heh.. anj-"

My Roomate is Duda √ [END] [TERBIT]Where stories live. Discover now