Twenty-three

76 6 0
                                    

Kuroo terus menghujami kening sang kekasih dengan kecupan, (Name) yang merupakan sang kekasih Kuroo hanya bisa berserah diri saat sifat clingy kekasihnya mulai kambuh. Pria itu menyelusupkan tangannya ke dalam jas cokelat milik wanita itu, membuat si wanita mendengus kesal, "Lepaskan." perintahnya.

Perintahnya dibalas dengan gelengan oleh si pria, "Maaf," gumamnya hampir tidak terdengar. "Maaf karena mengacaukan suasana di rumah ..." Kuroo mencium pipi kanan (Name). Sementara si wanita hanya bisa mengangguk sebagai balasan perkataannya.

"Aku akan menjelaskan semuanya ke Kakakku," ujarnya yang akhirnya melepaskan (Name) dari peluknya.

"Tidak perlu, Kak Tetsuko pasti paham, kok." Senyum terpatri di wajah (Name), Kuroo bisa melihat senyum itu dari pantulan cermin rias milik kekasihnya. Dia tahu, itu bukan senyuman, melainkan topeng untuk menutupi luka lamanya.

Pria rambut hitam itu mengepalkan tangannya, "Aku tahu kalau kau masih sakit hati soal-" ia menggigit bibir bawahnya, tak melanjutkan perkataannya, karena ekspresi (Name) membuat hatinya semakin tersayat. Pemuda itu menghela napas, "Baiklah, aku tidak akan membahasnya lagi."

(Name) tertunduk, tangannya mengepal. Buku-buku kukunya memutih, "Aku tidak selemah itu," desis wanita itu.

Kuroo menepuk bahu (Name), "Aku tahu kalau kau kuat, tapi jangan terlalu memasukkan perkataan Kak Tetsuko ke dalam hati," ujarnya sambil memeluk kekasihnya. Sementara si kekasih hanya menghela napas sambil membalas pelukan Kuroo.

Di dalam pikirannya terus melayang tentang kejadian dimana dirinya ditatap sinis oleh kakaknya Kuroo, Tetsuko, yang kembali dari luar negeri.

Kuroo mengerutkan dahinya, "Hei, jangan terlalu memikirkannya, dia memang memiliki wajah yang judes," tukasnya yang menepuk bahu (Name) lembut. "Maklumi saja, dia iri padaku karena aku sudah memiliki calon istri." Kuroo tersenyum dan sang kasih juga tersenyum.

▪︎▪︎▪︎

Malam hari, (Name) masih sibuk dengan skripsinya, sementara orangtuanya sudah terlelap dalam mimpi. Pikirannya kacau, batinnya mengeluh karena semua tuntutan yang harus ia penuhi, apalagi sebagai mahasiswi yang mengejar gelar S2, bisa-bisa dia melompat dari gedung karena stres.

Wanita itu mengerang, "Ya Tuhan, aku cuma mau istirahat ..." keluhnya di tengah heningnya malam, namun suara bel rumah memecahkan hening malam itu. Alisnya terangkat sebelah, dalam hati ia bertanya-tanya siapa yang mengunjungi rumahnya di larut malam ini. Mungkin saja itu kekasihnya.

Tanpa rasa curiga atau takut, ia bangkit dari kursinya dan bergegas ke bawah untuk membuka pintu. Saat ia membuka pintu rumah, dia berjengkit kaget saat melihat sosok wanita yang mirip dengan kekasihnya, Kuroo Tetsuko.

"Jangan basa-basi, ada yang ingin kubicarakan."




---------------
Bersambung
---------------




Hello, w lagi mager, maklumi🙏

Jangan ovt lu pada yak

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 04 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Type [Kuroo Tetsurou]Where stories live. Discover now