Nineteenth

100 13 0
                                    

   "Cantiknya Kuroo Tetsurou~"

   "Aiko, tolong jangan menggodaku, INI SUDAH KESEKIAN KALINYA!" (Name) memukul kepala Kuroo dengan buku kamusnya yang tebal itu. Yang dipukul dengan buku kamus hanya tertawa renyah sembari menahan rasa sakit di kepalanya.

   Masa bodoh dengan Aiko, (Name) memilih sibuk dengan bukunya.

   "Jangan marah," kekehan mengiringi kalimat Aiko. "Kau akan mengambil jurusan yang sama dengan Kuroo, 'kan?" tanya Aiko yang merebahkan tubuhnya di atas kasur (Name) yang empuk itu, seolah-olah itu kamarnya sendiri.

   (Name) mengangguk pelan. "Kami akan masuk di jurusan yang sama, lagipula masuk jurusan yang sama bukan masalah bagiku. Dan aku awalnya juga tak tahu akan ke jurusan yang mana sampai Tetsurou menyeletuk untuk masuk di jurusan yang sama dengan Tetsurou." senyum tipis terulas di wajahnya.

   "Wah, bisa date di kelas," celetuk Aiko yang terkekeh.

   "Hei, konsepnya tidak seperti itu juga."

_________ ׂׂૢ་༘࿐

   Tangan besar milik Kuroo menggenggam tangan (Name) yang lebih kecil darinya, sesekali jempolnya bergerak untuk mengelus kulit mulus si perempuan yang notabenya adalah pacarnya itu.

   "Bagaimana persiapan masuk kampusmu, Tetsurou?" tanya (Name) yang menatap Kuroo.

   "Semuanya berjalan mulus, aku hanya tinggal menunggumu masuk di kelas sama denganmu," jawab si rambut jabrik yang mencium punggung tangan kekasihnya dengan lembut. "Aku menunggu itu, melihatmu di kelas yang sama denganku, cantik."

   Rona merah menghiasi wajah (Name), "Kau ini..." desis si perempuan yang menahan rasa salah tingkahnya. Si pemuda hanya tertawa kecil melihat wajah memerah kekasihnya itu, dia terlihat menikmati reaksi sang kekasih yang tak bisa berkata-kata.

   Kuroo mengacak surai (Name) sambil menahan rasa geli melihat reaksi kekasihnya barusan, "Maaf, habisnya kau sangat manis dan cantik," bisik si pemuda di samping telinga kekasihnya.

   (Name) yang merasakan jantungnya bisa melompat kapan saja, langsung mendorong sedikit bahu Kuroo agar memberikan jarak dengannya. Si pemuda lagi-lagi tertawa geli melihat reaksi si perempuan, tak mempedulikan banyak orang yang melihat mereka, dia hanya menginginkan (Name). Hanya dia.

   "Mau makan di tempat yang kau suka?" tanya Tetsurou yang mengelus pipi si perempuan.

   "Oke." singkatnya yang dibarengi anggukan.

   Kuroo memimpin jalan mereka menuju tempat yang mereka akan mereka tuju. Sesekali Kuroo menyelengi cerita kecil dan tawa saat mereka berjalan, (Name) selaku pacar Kuroo juga menanggapi cerita kecil dari pacarnya itu. Rasanya sangat menyenangkan jika seperti ini, seolah-olah dunia milik berdua, sisanya mengontrak.

   Tiba-tiba adik kelas mereka datang menghampiri mereka, itu Lev.

   "Yo! Kuroo-senpai dan (Name)-senpai, sedang kencan, ya?" tanyanya. Pemuda dengan netra emerald itu terlihat ceria seperti biasanya.

   Kuroo merangkul kekasihnya, "Ya, kami sedang kencan dan akan makan bersama."

   Si pemuda berdarah Jepang-Rusia itu tersenyum, "Bukan kalian saja yang bisa kencan, aku juga bersama seseorang. Dia sedang mengantri untuk membeli cemilan," celetuknya dengan binar mata yang terlihat bersemangat.

   "Lev? Kau sudah punya pacar?" kelihatannya (Name) dan Kuroo sangat penasaran.

   Saat Lev ingin menjawab pertanyaan dari (Name), tiba-tiba seseorang menepuk bahu Lev. Orang itu memakai hoodie putih dengan celana panjang. Namun, sayangnya wajah orang itu tertutup oleh masker. Hal itu membuat (Name) dan Kuroo penasaran siapa yang di balik masker putih itu.

  "Dia orangnya, dia suka makan dan jajan." celetuk si Lev. Orang yang dimaksud oleh Lev langsung merasa tersinggung dan langsung memukul pelan bahu Lev.

   'T-tinggi!' batin Kuroo dan (Name) bersamaan.







-----------------
Bersambung
-----------------




Haiii^^

Dari kemaren mau up tapi harus ngurus berkas" organisasi TwT

Jangan lupa vote dan komen supaya disayang ayang kalian UwU

Type [Kuroo Tetsurou]Место, где живут истории. Откройте их для себя