MGB : Chapter 15 ☀️

1.6K 248 23
                                    

Gamiel tidak bisa diam di tempat duduknya, matanya daritadi melirik ke arah kelas yang belum selesai belajar

ओह! यह छवि हमारे सामग्री दिशानिर्देशों का पालन नहीं करती है। प्रकाशन जारी रखने के लिए, कृपया इसे हटा दें या कोई भिन्न छवि अपलोड करें।

Gamiel tidak bisa diam di tempat duduknya, matanya daritadi melirik ke arah kelas yang belum selesai belajar. Gamiel menunggu Marshall keluar dari kelas itu, Kelas Gamiel selesai lebih dulu jadi anak manis yang menunggu.

Gamiel ingin mengatakan sesuatu pada Marshall jadi kaki nya tidak bisa diam di tempat, pipi nya mengembung karena sudah bosan menunggu di depan kelas tapi Belum ada tanda-tanda selesai. "Kakak lama sekali, Ami bosan ish!!" Gemiel menggerutu kesal.

Senyum anak manis mulai merekah saat dosen di kelas itu keluar, Gamiel menunduk dengan hormat kemudian beranjak dari sana. Gamiel menunggu Marshall, wajahnya semakin berbinar saat melihat Marshall. "KAKAK!!" teriak Gamiel membuat Marshall mendongak.

Marshall tersenyum dan merentangkan tangannya, Gamiel langsung berlari kemudian meloncat ke dalam Gendongan Marshall. Marshall terkekeh kecil dengan membenarkan gendongan koalanya, Gamiel mendongak sambil memeluk leher Marshall. "Kakak lama sekali, Ami sangat bosan tau menunggu nya!" Kesal Gamiel dan Marshall terkekeh kecil.

"Maaf ya bayi, ibu dosennya banyak berbicara jadi sangat lama di dalam." Marshall meminta maaf dan Gamiel mengangguk pelan, anak manis itu memeluk leher Marshall dan membiarkan Marshall membawanya pulang ke apartemen mereka. "Langsung pulang okey?" Pinta Marshall dan Gamiel setuju Dengan usulan Marshall.

"Hum... Ami rindu dengan Amo kakak jadi let's Go kita pulang!" Seru Gamiel dan Marshall terkekeh, gemas sekali bayi besarnya ini bagaimana mungkin Marshall tidak Gemas dengan Gamiel. "Tugasnya sudah di kumpulkan pada bapak dosen?" tanya Marshall, takutnya Gamiel lupa karena anak manis memang sering sekali lupa.

"Sudah Kakak, Ami sudah berikan tugasnya bersama Timi tadi tinggal menunggu nilai saja." Gamiel menjawab dan Marshall kembali mengangguk. "Baiklah, jika nilai Ami besar seperti biasanya kakak akan berikan Ami hadiah." Gamiel menatap Marshall dengan tatapan berbinar nya.

Marshall menggertakan gigi nya sangat gemas dengan Ekspresi Gamiel. "Benar kakak? Ada hadiah untuk Ami?" tanya Gamiel dan Marshall mengangguk pelan. "Benar dong Masa kakak bohong." Marshall menjawab dan anak manis mengangkat kedua tangannya senang.

"Yey!! Ami mendapatkan Hadiah!" Seru Gamiel dan Marshall terkekeh kecil, Benar-benar candu dengan Ekspresi wajah Gamiel itu membuat Marshall senang. "Terimakasih banyak Kakak, Ami sayang banyak-banyak sekali dengan kakak!" Seru Gamiel kembali memeluk Marshall dan mengucapkan terimakasih juga.

Cup!!

Cup!!

Gamiel mengecup pipi Marshall dua kali, Marshall ikut mengecup pipi Gamiel juga tanpa di minta anak manis memberikan Marshall ciuman. Memang sangat-sangat bahaya memiliki Pacar bayi, bahaya untuk Hati Marshall yang sangat mudah sekali jatuh hati melihat Pacar bayi nya menggemaskan seperti sekarang ini. 

Gamiel memang sudah baik-baik saja bahkan jauh lebih baik sekarang ini, Marshall mendapatkan sedikit keberuntungan dari kejadian kemarin. Pamannya Gamiel di pulangkan ke negeranya dan tidak mendapatkan akses juga ijin untuk kembali ke negara yang sekarang Gamiel tempati, Marshall mengetahui semua informasi walaupun hingga sekarang Marshall masih tidak mau menghubungi orang tuanya.

My Guard boyfriend (END) ✓जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें