MGB : Chapter 03 ☀️

2.7K 349 49
                                    

Marshall berkacak pinggang dengan helaan napas terdengar, pagi ini tidak lengkap rasanya jika Gamiel tidak membuat drama seperti biasa Marshall akan melihat dan menonton drama yang bayi nya buat pagi-pagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Marshall berkacak pinggang dengan helaan napas terdengar, pagi ini tidak lengkap rasanya jika Gamiel tidak membuat drama seperti biasa Marshall akan melihat dan menonton drama yang bayi nya buat pagi-pagi.

Sekarang Hari Minggu dan Hari ini mereka tidak pergi ke kampus tapi ada jadwal lain yang harus mereka lakukan, tidak pagi mungkin siang atau sore karena Marshall menunggu waktu senggang saja.

Gamiel sedang merajuk karena ingin Marshall buatkan Mochi yang tadi anak manis itu lihat di Vidio, Marshall bukannya tidak mau membuatkan hanya saja Gamiel tidak mau makan jadi Mochi tidak akan Marshall berikan jika anak manis itu tidak mau makan nasi.

Marshall tidak melarang Gamiel memakan apapun tapi yang pasti pagi hari Gamiel harus makan Nasi setidaknya sekali sehari agar tubuh anak manis itu pun sehat, Marshall melihat Gamiel yang menyembulkan kepalanya di balik selimut tapi hanya sebentar karena setelah bertatapan langsung di tutup kembali oleh anak manis.

"Baby,"

"Tidak Mau!!" Tolak Gamiel dengan cepat Marshall kembali menghela napasnya. "Makan nasi dulu sayang, nanti kakak buatkan Mochi tapi makan lebih dulu ayo." Marshall mengajak Gamiel tapi anak manis itu tetap menutup wajah menggunakan selimut.

"Manusia besar tidak sayang Ami," lirih Gamiel dan Marshall mendengar apa yang Gamiel Ucapkan. "Ami yang tidak sayang dengan Kakak, jika Ami sayang kakak tidak mungkin Ami jadi anak nakal seperti ini." Gamiel membuka selimutnya dengan kencang dan menatap Marshall penuh permusuhan.

"Ami tidak nakal kakak! Ami hanya ingin mochi, kemarin Ami boleh makan Sugar-sugar sekarang tidak boleh padahal kan Mochi tidak Bahaya Ami ingin Mochi tapi kakak tidak dengarkan Ami." Gamiel mengomel dengan wajah yang terlihat kesal pada Marshall. "Kakak buatkan tapi Ami harus makan nasi dulu, kan kakak sudah bilang tadi kenapa Ami nakal Hm?" tanya Marshall mengusak kepala Gamiel dengan lembut.

"Ami tidak nakal, Ami ingin mochi tau! Kakak tidak paham juga?!" tanya Gamiel sedikit sewot dan Marshall tidak banyak bicara lagi lebih baik mendengarkan Omelan Gamiel lebih menggemaskan. "Makan nasi?" tanya Marshall tapi Gamiel memicingkan matanya pada Marshall.

"Tidak mau nasi ingin Mochi!" Seru Gamiel memaksa Marshall dan kedua tangan nya di lipat di depan dada bibirnya cemberut matanya Tajam persis seperti anak Kucing. "Ami nakal sekali sih," gumam Marshall pada Gamiel.

"Ami tidak nakal, Ami tidak nakal Kakak! Ami ingin Mochi!" Seru Gamiel lagi semakin tidak terima Marshall memberikan Julukan anak nakal pada Gamiel. "Nakal, Ami anak Nakal tidak mau menurut dengan kakak." Marshall tidak mendengarkan dan terus berucap Gamiel anak Nakal.

"Ami tidak nakal... Ami tidak nakal," gumam Gamiel mendongak menatap Marshall, Marshall menggertakan Giginya Gemas mengapa bayi Marshall itu selalu membuat Marshall gila dengan kelucuan dan kelakuan manisnya. "Ami anak nakal." Marshall gencar sekali menggoda Gamiel.

"AMI TIDAK NAKAL!" Gamiel melipat kedua kaki nya dan menyembunyikan wajahnya di sana, Marshall Terkekeh kecil. "Iya Ami anak baik, tidak nakal kok." Marshall berucap dengan mengusap kepala Gamiel lembut. Gamiel mendongak tatapan nya sendu, Marshall tidak tega melihatnya.

My Guard boyfriend (END) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang