MGB : Chapter 12 🌻

1.6K 253 33
                                    

"Ami jangan pegang-pegang Amo dulu sayang sini Makan, nanti Ami flu jika makan sambil pegang-pegang Amo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ami jangan pegang-pegang Amo dulu sayang sini Makan, nanti Ami flu jika makan sambil pegang-pegang Amo. Ami tidak nakal kan?" Gamiel yang sedang memangku Kucing peliharaan langsung mendongak menatap Marshall. "Ami tidak nakal tapi Ami ingin bermain-main dengan Amo kakak," jawab Gamiel dengan merengek kecil.

"Pulang kampus bisa bermain lagi, Ami dengan kakak akan pergi ke kampus Ami Ingat? Jadi ayo turunkan Amo dan Ami sini bangun cuci tangan sebelum Mam." Marshall melambaikan tangannya dan Gamiel yang duduk langsung berdiri dan meletakan Amo sehingga kucing itu pergi dari Meja makan.

Gamiel berjalan ke arah Marshall dengan wajah sedihnya, Marshall sengaja tidak melihat karena Marshall tidak mau luluh dengan tatapan itu. "Jangan sedih nanti Gemesnya Ilang, sini Cuci tangan." Marshall menarik tangan Gamiel dan membantu anak manis untuk mencuci tangannya.

Marshall mengurus Gamiel dengan baik bahkan Hal Kecil pun Marshall perhatikan Jika itu tentang Gamiel, Marshall tidak akan pernah lupa dengan semua Hal yang bersangkutan pada Gamiel. Gamiel itu dunia Marshall jadi akan selalu Marshall jaga semampu dan sebisa Marshall, Marshall melakukan semua Hal memang demi Gamiel.

Marshall yang Malas mempelajari pekerjaan Daddynya, Marshall yang keluar Masuk kantor polisi dan Marshall yang nakal sekarang tidak ada. Yang ada Hanya Marshall pekerja keras untuk menghidupi Gamiel, Marshall yang belajar caranya memasak agar Gamiel makan dengan Lahap dan Marshall yang perlahan mulai meninggalkan Hal-hal Buruk itu semua Karena Gamiel.

Memang dulunya Marshall seperti tidak memiliki pikiran karena berpacaran dengan Anak kecil tapi Marshall tidak peduli itu Jarak Hubungan tiga tahun tidak membuat Marshall berhenti melakukan apa yang menurut Marshall benar, Bahkan Marshall datang seperti penyelamat dalam hidup Gamiel walaupun Gamiel belum 100% sembuh dari Traumanya tapi karena Marshall Gamiel sedikit membaik.

Marshall ingat sejahat apa ucapan Orang yang Gamiel Panggil Zio itu pada Gamiel tapi marshall mampu membuktikan jika Gamiel memang tidak sendirian hidup di dunia selama Gamiel memiliki Marshall semua Akan selalu dalam kendali.

Marshall mengusap kepala Gamiel dan mengecup kening anak manis dengan lembut, Rasa sayang Marshall memang sebanyak itu untuk Gamiel. "Senyum dong sayang, kan Kakak buatkan Ami makanan kesukaan." Marshall berucap dengan tersenyum.

Gamiel mendekat dan memeluk Marshall dari depan, Marshall terkekeh kecil Bayinya ini dari dulu sampai sekarang memang tidak berubah masih dan akan selalu menggemaskan apalagi di mata Marshall yang memang hanya ada Gamiel saja.

"Ti amo Kakak! Ami tidak akan menjadi anak nakal, kakak tidak boleh tinggal-tinggalkan Ami sendirian Okey?" Gamiel berucap dengan mendongak menatap Marshall, Marshall mengerutkan keningnya bingung. "Kenapa sayang berbicara seperti itu Hm?" tanya Marshall dan Gamiel menggelengkan kepalanya.

"Baiklah, Ayo makan." Gamiel mengangguk sebelum melepaskan pelukannya Marshall mengayunkan tubuh Gamiel ke kiri dan Kanan saking Gemasnya Marshall dengan bayi besarnya ini. "Setelah makan kita berangkat okey bayi? Tidak boleh pegang Amo lagi nanti pulang dari kampus boleh bermain dengan Amo sepuasnya," ujar Marshall setelah Gamiel duduk di bangkunya, Gamiel mengangguk paham.

My Guard boyfriend (END) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang