MGB : Chapter 08 🌻

1.5K 275 47
                                    

Flashback on

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Flashback on

"Ami non è cattiva, Ami non è cattiva!!!" (Ami tidak nakal, Ami tidak nakal!!)

"Ami non è cattiva, Ami non vuole essere punita, perdona Ami. Ami non è cattiva, Ami vuole uscire!" (Ami tidak nakal, Ami tidak mau di Hukum maafkan Ami. Ami tidak Nakal, Ami ingin keluar!)

"Ami è dispiaciuta, Ami è dispiaciuta." (Ami minta maaf, Ami minta maaf.)

Gamiel, Anak berusia 15 tahun meringkuk di sisi Ruangan dengan menutup kedua telinga nya. Kaki dan tangannya bergetar, tangan kecilnya memerah. Dia ketakutan tapi tidak ada satu pun yang mendengarkan jeritan ketakutannya, dirinya sendirian di dalam ruangan kosong nan gelap ini.

Tangan kecil nya bergetar dan berpindah memeluk Kaki yang tidak beralasan apapun, Ada sisa bercak darah di dinding belakang tubuh anak itu. Gelap dan kesunyian yang menemaninya, tidak ada seorang pun yang merangkul dan menolongnya.

Hidup di bawah kuasa orang lain begitu menyiksa untuk Gamiel, Gamiel harus menerima perlakukan tidak adil dari beberapa orang yang berada di dalam rumah besar ini. Gamiel tidak nakal. hanya kenakalan remaja yang Gamiel lakukan, tapi Gamiel mendapatkan hukuman tidak setimpal.

Bahkan saat Gamiel tidak melakukan kesalahan apapun dia tetap mendapatkan kekerasan itu, tidak adil mereka terlalu Memperbudak Gamiel dan Orang tua nya. "Ami è dispiaciuta, Ami non vuole più essere rinchiusa. Ami vuole uscire, Ami non è cattiva." (Ami minta maaf, Ami tidak mau di kurung lagi. Ami ingin keluar, Ami tidak nakal.) Gamiel terus bergumam tubuhnya masih bergetar. "Ami non è cattiva, Ami non fa più la monella." (Ami tidak nakal, Ami tidak menjadi anak nakal lagi.)

Pintu ruangan di buka dengan pelan, Gamiel melihat orang yang membuka pintu kamar matanya membuktikan bahwa Gamiel ketakutan. Gamiel semakin meringkuk dan berusaha untuk tidak melihat pria di depannya itu, Gamiel menutup matanya kuat.

"Ciao, kitten, che ne dici di ammettere il tuo errore o di restare?" (Hello, Kitten bagaimana? Ingin mengakui kesalahan mu atau ingin tetap disini?) Gamiel menggelengkan kepalanya pelan. "No, Ami non è cattiva. Ami non ha preso i soldi dello zio," (tidak, Ami tidak nakal. Ami tidak ambil Uang Om,) ujar Gamiel dengan kepala yang kembali menggeleng.

Pria dengan tubuh tinggi tegap dan rahang sempurna itu mengeraskan Rahangnya, pria itu memasukan tangannya ke saku celana dan mendekat pada Gamiel yang masih meringkuk ketakutan. "Non vuoi ancora confessare, kitten?" (masih tidak ingin mengaku kitten?) tanyanya dan Gamiel menggelengkan kepala.

"AHKKKKK!!"

"Fa male, Ami non è cattiva zio hiks... Ami non è cattiva. Fa male zio, lascia andare la mano di Ami." (Sakit, Ami tidak Nakal Om hiks... Ami tidak nakal. Sa-sakit Om, lepaskan tangan Ami.) Gamiel memegang kaki pria yang menginjak tangan Gamiel dengan sangat kuat, Gamiel tidak merasakan apapun selain kesakitan yang sangat terasa Hingga rasanya tangan Gamiel Ingin patah.

My Guard boyfriend (END) ✓Where stories live. Discover now