MGB : Chapter 09 ☀️

1.8K 283 37
                                    

Marshall mengusap pipi Gamiel dengan lembut, Marshall terus berucap dan menenangkan bayinya itu

Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.

Marshall mengusap pipi Gamiel dengan lembut, Marshall terus berucap dan menenangkan bayinya itu. Gamiel menangis ketakutan tidak berhenti daritadi, bahkan Gamiel mengamuk juga.

Untung Gamiel segera sadar dan hanya sisa menangis ketakutan, marshall berusaha untuk menenangkan anak manis itu. Gamiel bermimpi, mimpi buruk yang benar-benar membuatnya kembali teringat di satu tempat dan banyak luka disana.

Gamiel tidak mau bertemu Pamannya, Gamiel takut pria itu akan menyakitinya lagi dan Gamiel tidak ingin Kulit nya kembali memerah karena pukulan dan Cambukan Pamannya.

"Tenang sayang, kakak disini Ami aman bersama kakak. Tenang ya?" Marshall terus berucap dan meminta anak manis untuk tenang, Gamiel mengeratkan pelukannya pada Marshall. Marshall menggenggam tangan Gamiel, menggenggamnya sangat erat agar tidak terus bergetar.

"zio." Gamiel berucap dengan nada yang ketakutan, Gamiel masih mau memanggilnya Paman padahal pria itu sudah menghancurkan masa kecil Gamiel. "Tidak ada sayang, disini hanya ada Ami dan Kakak. Ami aman dengan kakak, okey? Tenang." Marshall mengusap pucuk kepala Gamiel, Gamiel menyusut air mata nya dengan telapak tangan kemudian mendongak menatap Marshall.

"Kakak," panggil Gamiel dengan lirih, Marshall menunduk tangannya langsung mengusap air mata Gamiel. "Ami Na Num," lanjut Gamiel ingin minum, menangis menguras tenaga dan Gamiel Haus. Marshall terkekeh gemas, ada saja kelakuan Gamiel.

"Udah?" tanya Marshall setelah memberikan Gamiel minum, Gamiel mengangguk dan tanpa di duga malah naik ke pangkuan Marshall. Gamiel memeluk leher Marshall dengan erat, Marshall terkekeh dan membalas pelukan itu. "Kenapa sayang Hum?" tanya Marshall lembut.

"Ami ingin pelihara Kitten kakak, Boleh?" Pinta Gamiel dengan nada suara yang pelan, Marshall mengusap punggung Gamiel. "Boleh sayang, kita cari di tempat adopsi anak Kucing. Tapi Sayang, makan dan Mandi lebih dulu okey?" Gamiel mengangkat kepalanya dan melihat Marshall, senyum anak manis mengembang.

"Mau, Ami mau mandi dan Makan. Ayo kakak!" Seru Gamiel menarik tangan Marshall dan memainkan tangan itu pelan. "Hm.. mau di gendong atau Jalan bayi kakak ini?" tanya Marshall lagi, Gamiel tersenyum seperti bayi dan kembali memeluk Marshall.

"Baiklah, Gendong okey. Kita mandi lebih dulu setelah itu makan," ujar Marshall dan Gamiel mengangguk setuju, Marshall turun dari atas kasur menggendong Gamiel Ala Koala membawa anak manis ke kamar mandi untuk segera mandi.

Setidaknya Gamiel sudah baik-baik saja sekarang, bisa bahaya jika Gamiel terus saja menangis. Anak itu bukan hanya ketakutan tapi akan demam nantinya, Marshall tidak ingin Daddy nya mengamuk saat Marshall tidak benar menjaga Gamiel.

☀️☀️☀️

Marshall mengusap kepala Gamiel setelah meletakan piring di atas meja, Gamiel bertepuk tangan dengan mendongak menatap Marshall. "Ami mau makan boleh?" tanya Gamiel meminta ijin Marshall.

My Guard boyfriend (END) ✓Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu