06

398 46 9
                                    

Assalamualaikum manteman👋🏻❤️
Gimana kabar nya nih? Maap ya ngilang bentar🙏🏻😭

Nih aku update lagi, moga senang ya🤗🥰

Jangan lupa like dan komennya🤍🤍

Happy reading🦋

***

Aya duduk termenung di atas sajadahnya setelah melaksanakan shalat malam nya, masih dengan tatapan lurus dan dengan hati yang sedang kacau.

Sejak dua hari yang lalu setelah percakapan terakhir dengan Misbah hari itu, hati Aya malah ragu masih lanjut mendoakan atau berhenti disini dengan meminta yang terbaik pada tuhan. Sudah janjinya pada diri jika tidak berjodoh dengan seseorang yang di doakan mungkin ia akan melanjutkan pendidikan nya di pesantren besar.

Aya menundukkan kepalanya, ia kembali terisak saat selalu mendoakan sebuah hati itu, mungkin akan sangat terluka jika nanti seseorang yang selama ini ia doakan tidak berjodoh dengannya, akan sangat terluka jika nanti ia harus mengikhlaskan ustadz misbah, padahal untuk kelapangan hati tetap ia mohon pada Allah juga.

"Hiks... hiksss"

"Ya allah, aya enggak tau apa maksud beliau kemaren, tapi aya ragu bahwa perasaan aya selama ini akan terbalas, Engkau tau Ya Allah bahwa aya sangat mencintai beliau, bahwa aya mungkin belum bisa ikhlas jika bukan beliau yang Engkau takdirkan untuk hamba, tolong kabulkan doa aya Ya Allah kali ini aja, aya ingin memenangkan sebuah hati"

Hampir satu jam aya terisak di atas sajadah, masih dengan pengharapan yang luas semoga Allah tidak mengujinya pada sesuatu hal yang sangat ia cintai.

***

Pagi menjelang hingga matahari terbit di ujung timur, Aya turun dari tangga ingin menuju ke dapur melihat sang bunda sedang menyiapkan sarapan pagi.

"Kakak bantu Bunda"

"Eh anak gadis" sapa bunda nya

"Nana belum bangun?"

"Udah kayaknya" jawab aya

"Wah harum banget, dua bidadari lagi masak yah" seru adam tiba tiba datang

Aya tersenyum pada ayah, "mau kopi ayah?"tawar nya

Adam mengangguk, "boleh"

Aya mulai menyeduh secangkir kopi untuk sang ayah, sering kali mendapat pujian bahwa kopi buatan aya lebih enak daripada buatan sang bunda.

Aya meletakan secangkir kopi panas di depan ayah, " silakan ayah" ucapnya

"Masya Allah" adam mulai menyeruput kopi itu

"Bismillah, Eummm enak banget, pas"

"Semenjak aya udah bisa bikin kopi, ayah enggak pernah tuh minum kopi buatan bunda lagi"ucap bunda cemburut

"Bukan gitu bunda, anak ayah tuh udah gadis jadi akan ada orang yang akan datang kerumah, jadi sebelum orang lain rasain kopi buatan anak ayah, ya ayah duluan, puas puasin dulu minum kopi paling terenak setelah buatan bunda" jawab adam mantap

Aya hanya terkekeh pelan melihat bunda nya yang cemberut

"Kapan ujian akhir sekolah kak?" Tanya adam

Cinta Yang HabisWhere stories live. Discover now