02

572 64 21
                                    


Jika di luar sana banyak orang yang menginginkan mu, maka aku akan berdoa semoga aku yang menjadi pemenang di dalam hatimu.

***

Aya lari buru-buru saat melihat jam di tangan nya sudah menunjukkan jam dua lewat, ia takut telat apalagi ustadz Misbah yang mengajar hari ini, masalahnya laki-laki itu akan menghukum siapapun muridnya yang telat masuk kelas.

Beberapa kitab Aya peluk dengan erat, tas selempang di sebelah bahu kirinya membuat larinya berat dan nafas nya ngos-ngosan.

Aya membuka gerbang pesantren yang memang sudah di tutup apabila sudah lewat waktu. Dan ia menutup nya dengan pelan berharap tidak ada ustadz-ustadz yang melihatnya telat.

"Aya" panggilan keras membuat Aya terperanjat kaget

Ia membalikkan badannya dan yang ia dapati adalah Misbah dengan badan kekar nya

"Ustadz"ia menundukkan pandangannya

"Kenapa tadi lari-lari?"tanya laki-laki itu tegas

"Hah,,, eummm tadi Aya pikir udah telat ustadz" cicit gadis itu dengan suara halus

"emang kamu udah telat"balas Misbah dingin

"Maaf ustadz"Aya masih menunduk pandangannya

"kenapa telat?"

"Tadi di sekolah Aya ada pelajaran tambahan ustadz, jadi pulangnya telat"

"Ya udah ayo masuk kelas" titah laki-laki itu

Aya mengangguk dan mengikuti laki-laki itu dari belakang, sesekali melirik punggung tegap Misbah.

Misbah menaiki balai pengajian masih di ikuti oleh Aya.
Semua santriwati heran melihat Aya dan ustadz Misbah berbarengan, "duduk Aya" Misbah mempersilahkan Aya

"Izin ustadz" Aya sedikit menunduk di depan laki-laki itu dan kemudian memilih duduk di samping kanan Kia

"Kok bisa barengan?" Tanya kia menyelidik

"Ketahuan telat tadi" balas Aya

Kia mengangguk-angguk mengerti

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh" ustadz Misbah memberi salam

"Waalaikumsallam warahmatullahi wabarakatuh" jawab para santriwati dengan serentak

Begitu juga dengan Misbah yang duduk di tempatnya sendiri
"Baik, sebelum mulai belajar, seperti biasa kita berdoa"

Para santriwati mulai membaca doa yang selalu mereka bacakan sebelum belajar

"Ada hafalan hari ini?" Tanya Misbah

"Ada ustadz" jawab Aya dan beberapa orang santriwati

Kia melotot ke arah Aya," yaaaa, aku belum hafal" bisik kia pada Aya

"Ih, kia selalu gitu, nggak tau lah"

"Gimana dong" Aya kasian melihat wajah kia yang lesuh

"Sebelum setor hafalan kita pelajari dulu..."

"...buka Kitab Ta'limul Muta'alim, halaman 103"ucap Misbah pada muridnya

"Belum setor tu, hafalin aja sedikit, siapa tau bisa" Aya berbisik pada kia, dan gadis itu mengangguk pelan

Aya dan teman-teman melewati kelas dengan baik, kecuali sahabat Aya, Kia.

Gadis Itu dihukum ustadz nya karena tidak bisa hafalan dengan menyapu sepetak halaman pesantren.

Cinta Yang HabisWhere stories live. Discover now