Perbannya di buka. Jennie menemani Rosie check up ke dokter soal memarnya itu.
" Masih sakit?" Tanya dokter.
" Ngilu. Tapi tidak terlalu. Aku masih bisa menggunakan tangan kanannya." Jawab Rosie.
" Ahh baguslah. Jadi tidak perlu lagi di gips." Jelas dokter selama Rosie menggerak-gerakkan bahu kanannya untuk peregangan pelan.
" Jangan terlalu banyak bergerak karena ini memang belum sembuh total. Tapi di ajak olahraga sesekali tidak masalah. Agar lengannya tidak keram." Kata dokter dan Rosie mengangguk paham.
" Khamsahamnida."
" Ne~"
Mereka keluar ruangan. Jalan untuk keluar rumah sakit.
" Jadi lebih baik." Kata Jennie. Dia mengelus-elus lengan Rosie yang memar itu.
" Kenapa ototnya makin besar?" Heran Jennie.
" Seperti beton." Lanjutnya membuat Rosie tersenyum tawa.
" Lihat~~" Tunjuk Jennie.
" Ini kecil." Kata Rosie.
" Masih besar otot Jungkook BTS."
" Ahh~~ bocah itu."
" Wae?"
" Aku kan satu branded dengannya di Calvin Klein."
" Ahh majayo! Berarti sering ketemu."
" Tidak juga."
Mereka berhenti di samping mobil Jennie.
" Biar aku yang bawa."
" Sudah bisa?"
" Aku tidak selemah itu."
" Okok." Senyum Jennie. Memberikan kuncinya pada Rosie yang akan menyetir mobil kali ini.
Drrtt~~!!!
Saat baru masuk mobil, ada telpon dari hp Rosie. Dia mengeluarkan dari kantong celana dan melihat jika Jisoo menghubungi. Jennie pun ikut melirik.
" Angkatlah." Suruh Jennie hingga Rosie akhirnya mengangkat telpon itu.
" Iya Sajangnim. Haloo?"
Jennie melirik Rosie lagi. Dia sepertinya akan selalu sibuk di telpon Jisoo karena memang pekerjaannya.
" Wae?" Tanya Jennie.
" Aku harus ke perusahaan sekarang. Mengambil berkas di ruangan Sajangnim."
" Oh! Aku ikut!"
" Ehm? Tidak apa?"
" Ya tidak apa! Ayo!" Ajak Jennie dan Rosie mengangguk manut sambil menghidupkan mesin mobil.
---
Jisoo berbalik dan jalan mendekati sofa lagi.
" Karyawanku akan kemari segera mungkin. Dia dalam perjalanan." Kata Jisoo pada CEO Cartier yang runding dengannya soal kerjasama bisnis fashion.
" Maaf Nona."
Datang asisten keluarga mendekati sofa.
" Emmm ada tamu."
" Siapa?"
" Nona Nayeon."
" Oh! Suruh dia masuk."
" Baik Nona."
Pria itu berlalu pergi. Keluar rumah mendekati Nayeon yang tersenyum tawa memperhatikan Sana yang teriak-teriak karena ada serangga terbang di bunga yang mau dia foto tadi.
YOU ARE READING
Critical Love ✓
FanfictionJennie punya tameng seorang hacker yang akan melindungi dari berbagai skandal dan dating. Dunkey sebutan untuk para Jensetter padanya. Saat datang masalah terhadap Jennie, mereka meminta tolong Dunkey. Bahkan soal percintaan, Dunkey teman curhat yan...