Bab 38 : Deja Vu

4K 191 3
                                    

38

Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.

38. Deja Vu

Hana melongo mendapati kedatangan Zafran yang nyatanya kembali dengan membawa seorang gadis ke kediamannya. Hana pikir Zafran hanya akan mengambil mobilnya saja, tapi sepertinya ada hal lain yang dipikirkan laki-laki itu.

"Maaf, gue belum belanja jadi cuma bisa kasih ini aja. Jadi gimana..?" tanya Hana yang mencoba mencari jawaban dari situasi canggung ini.

Zafran melirik perempuan yang duduk disampingnya sedang menunduk gelisah. "Malam ini, bisa titip Caca disini?"

"Hah?!"

Mendengar reaksi Hana yang kurang bagus, Caca yang sudah gelisah makin pesimis dan memilih menyerah saja pada plan a yaitu menginap di penginapan atau rumah temannya. Jika saja Zafran tidak memaksanya dengan rencana ini, mungkin Caca sudah tidur tenang di ranjang rumah temannya dan tidak perlu kegelisahan gini. Perlahan Caca berbisik, "Kita cari penginapan aja yah?" pinta Caca.

Zafran tidak mengindahkannya, dia tetap bersikukuh menitipkan Caca di sisi Hana malam ini. Sebenarnya Zafran tidak keberatan mengeluarkan uang untuk menyewa kamar di penginapan, namun dia tidak bisa membiarkan Caca sendirian di penginapan dan untuk menitipkannya ke teman Caca akan menambah rasa khawatirnya lagi.

"Gue bayar, sebut berapa yang lo mau."

"Tunggu-tunggu, bukan masalah biaya atau apapun. Gue cuma kaget karena tiba-tiba banget lo bawa anak orang malem-malem gini ke rumah gue terus nitipin ke gue. Emang orang tuanya nggak nyariin dia? Atau lo nyulik ini-,"

"Nggak usah sembarangan. Gue nggak pernah menculik siapapun."

"Ya terus kenapa tiba-tiba lo nitipin dia?"

Zafran menghela napas, "Dia nggak mau pulang."

Hana menatap Caca yang makin menggenggam erat lengan Zafran.

"Nggak usah liatin dia begitu, dia jadi takut," protes Zafran.

Hana terkekeh, "Sorry-sorry, okey gue izinin. Tapi cuma semalam, nggak lebih. Bokap gue nggak bakal setuju kalo gue nyimpen anak orang sembarangan gini, lo harus jemput dia besok malem atau nggak dia bakalan gue usir."

"Hm, cuma satu malam aja."

"Gue siapin kamarnya dulu."

Setelah mendapat persetujuan pemilik rumah, Caca dan Zafran bernapas lega. Setidaknya malam ini Caca bisa menenangkan diri.

"Hanya malam ini aja aku membenarkan keinginan kamu buat kabur dari rumah, besok aku jemput. Baik-baik disini, kalau ada apa-apa hubungi aku dan tolong jangan berlarut dalam kesedihan," pesan Zafran.

Caca sangat tersentuh setiap tindakan yang Zafran lakukan, bahkan rasanya ini pengalaman pertama yang Caca dapati dari seorang laki-laki asing seperti Zafran. Dan sialnya, Caca berharap bukan Hana yang menjaganya malam ini, tetapi laki-laki yang berdiri di depannya yang dia harapkan ada disisinya malam ini.

Three Little WordsUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum