Bab 7 : Suddenly

4.3K 251 4
                                    

7

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

7. Suddenly

Seperti yang di rencanakan, hari ini Caca akan pergi jalan-jalan dengan Olla dan Kana. Kebetulan diantara mereka bertiga, hanya Olla saja yang diperbolehkan membawa mobil. Jadi Olla dengan sukarela menjemput satu persatu sahabatnya di rumah masing-masing.

Sesampainya di pusat perbelanjaan, mereka langsung memesan tiket nonton Spiderman. Berhubung film itu baru keluar, jadi banyak yang peminatnya alias sering sold out. Alhasil Caca dan dua sahabatnya kebagian jam nonton dua jam kemudian. Sambil menunggu waktu nontonnya tiba, mereka memilih nongkrong di salah satu Kafe untuk sekedar ngopi dan makan kue.

"Jadi tinggal beberapa hari lagi nih buat persiapan kemping, semoga aja nggak ada yang resek kayak tahun lalu," ujar Kana.

"Iya, inget banget dulu si Caca baku hantam sama Lora pas mandi lumpur. Panitia sampe kelimpungan anjir!" kata Olla.

"Udah gitu Lo berdua kagak ada bantuan gue lagi, malah jadi tim hore di pinggiran bareng yang lain," sahut Caca yang dibalas tawa geli kedua temannya itu.

"Besok kan panitianya tentara, gue yakin sih pasti cewek-cewek angkatan kita pada centil mode on. Mereka kan maniak cowok berseragam," ujar Kana.

"Pasti, semoga aja nggak ada yang nyari masalah sama Caca lagi deh. Takutnya malah Caca kena DO anjir!"

"Heh, jangan ampe ya Allah. Kalau gue kena DO bisa-bisa dikeluarin dari KK sama Bunda!"

"Ya makanya Lo tahan emosi dikit napa!" titah Kana.

"Nggak bisa, gue anaknya senggol bacok."

"Batu banget nih anak, awas aja kalo beneran kena drop out dari kampus!" kata Olla.

Caca menyuap kue terakhirnya, sembari mengunyah dia mengangguki semua ucapan sahabatnya itu.

"Udah yuk balik ke bioskop," kata Olla.

"Masih tiga puluh menit lagi, keliling-keliling aja mau nggak?" tawar Kana.

"Yuk!" sahut Caca.

Ketiganya pergi meninggalkan Kafe berjalan berkeliling pusat perbelanjaan tanpa arah. Sesekali mereka menyambangi beberapa toko hanya untuk berfoto-foto dan melihat-lihat saja. Namanya juga orang jalan-jalan tanpa arah, jadi random saja kelakuannya.

"Ca, Boba nggak?" ajak Kana.

"Gass!"

Olla yang berada di belakang dua sahabatnya yang kosplay menjadi anak kecil ini hanya menghela napas lelah mengikuti gerak lincah Caca dan Kana. Dia memilih duduk di salah satu kursi depan toko yang menjual minuman dingin itu.

Caca dan Kana sedang berdiri menunggu pesanan minuman mereka, tak cukup lama menunggu akhirnya mereka mendapatkan apa yang mereka pesan. Caca dan Kana pergi dan menghampiri Olla yang ada diseberang toko. Saat hendak berlari, Caca malah tertabrak oleh seorang anak kecil yang sedang naik mobil-mobilan. Lantai mall itu licin sekali, alhasil Caca kehilangan keseimbangan dan hampir terjungkal ke belakang. Untung saja ada seorang laki-laki yang lewat dibelakang Caca, dia dengan sigap menahan punggung Caca dengan tangannya.

Mata Caca yang membesar karena terkejut menatap mata tajam laki-laki itu, hanya matanya saja yang terlihat karena laki-laki itu memakai masker yang menghalangi wajahnya.

"Ca!" Kana dan Olla kompak menghampiri Caca.

Caca langsung tersadar, dia berdiri kembali dan menatap bingung pada laki-laki itu. Tanpa bicara, laki-laki itu memilih pergi meninggalkan Caca.

"Are you okey, Ca?" tanya Olla.

"Ca, Lo nggak apa?" tanya Kana.

"Ca!" panggil Olla.

"Dia, kayaknya gue kenal dia deh!" sahut Caca.

"Dia siapa?"

Caca terdiam mencoba mengingat, "Astaga, kayaknya dia orang yang sama deh!"

"Ca Lo kenapa sih?"

"Bentar gue kejar itu orang dulu, kalian duluan aja ke bioskopnya."

Tanpa mendengar jawaban teman-temannya, Caca langsung berlari mencari sosok laki-laki itu. Entah kenapa Caca hanya ingin mengetahui apa benar dia adalah orang yang sama pernah dia temui di minimarket kemarin.

Bukannya menemukan sosok laki-laki itu, Caca malah bertemu dengan dua sosok yang sangat tidak asing lagi bagi Caca. Dua orang itu sedang berjalan bersama sambil bergandengan tangan dengan tawa kecil seakan sudah lama dekat.

"Mbak Anin, Mas Marel?" panggil Caca.

Dua orang itu adalah Anin dan Marel. Iya, kaget bukan main. Dua orang yang Caca sangka akan canggung bila bersama, kini tepat di depan mata Caca keduanya malah jalan berdua dan saling berpegangan tangan.

Maksudnya apa?

Bersambung...

***

Nanti sore up lagi ya:)

Three Little WordsWhere stories live. Discover now